Apa itu belajar cara belajar?
Dalam era ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat, kemampuan untuk belajar dengan cepat dan efektif memang menjadi semakin penting.
Belajar Cara Belajar adalah bidang ilmu yang menjelaskan tentang bagaimana proses belajar itu sendiri atau biasa disebut juga sebagai "Meta Learning".
Secara singkat apabila dianalogikan dengan sebuah data berupa file di komputer, saat kita mengklik kanan lalu pergi ke bagian properties, di sana kita akan menemukan kumpulan data dari data itu sendiri.
Ini artinya bahwa belajar cara belajar intinya adalah mempelajari tentang belajar itu sendiri. Mempelajari "Cara Belajar" adalah salah satu komponen penting untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif dan efisien
sehingga apapun materi yang akan kita pelajari bisa jauh lebih mudah dimengerti karena kita sudah mengetahui bagaimana cara belajar efektif untuk mempelajari suatu materi.
Belajar dengan efektif adalah kunci untuk bertahan dan unggul dalam dunia yang terus berubah, baik bagi individu maupun organisasi.
Kemampuan untuk belajar dengan efektif menjadi faktor penentu keberhasilan dan merupakan landasan bagi perkembangan pribadi dan profesional di masa depan.
Ketika kita menghadapi masalah atau tantangan yang membutuhkan pemecahan, belajar adalah langkah pertama yang harus diambil.
Namun, seringkali kita merasa frustasi saat belajar karena metode yang kita gunakan salah.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara belajar yang efektif agar tidak merasa putus asa dan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik.
Meta learning adalah konsep belajar yang memungkinkan kita memiliki kendali lebih besar terhadap proses belajar.
Ini merupakan keterampilan yang mendesak untuk dikuasai agar dapat menghadapi perubahan yang terus berlangsung saat ini.
Dengan memahami prinsip-prinsip meta learning, kita dapat mencoba berbagai teknik dan kebiasaan baru, serta meningkatkan efisiensi belajar dan pemahaman kita.
Survei terkait pendidikan daring di masa pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa ada 92% pelajar dan mahasiswa yang mengalami banyak masalah dalam mengikuti pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 (Yunianto, 2020)
Hal ini terjadi karena saat kita belajar di sekolah atau kampus, kita hanya diajarkan tentang "Apa yang harus dipelajari" tetapi tidak banyak diajarkan tentang "Bagaimana cara kita belajar"
Sehingga ketika sistem dan kebiasaan belajar berubah, ini menimbulkan berbagai permasalahan baru, seperti permasalahan tentang manajemen waktu, tugas belajar, gangguan sinyal, belajar yang kurang efektif, dan kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Salah satu permasalahan belajar yang kerap kita jumpai saat ini yakni kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Ini terjadi karena pelajar atau mahasiswa memiliki komunikasi yang terbatas dengan guru atau dosen untuk berdiskusi terkait materi pelajaran saat di kelas dan terlebih lagi mayoritas kegiatan belajar hanya dibebankan oleh serangkaian tugas tanpa adanya penyampaian materi yang jelas.
Akibatnya kita harus belajar secara mandiri lebih banyak agar dapat memahami materi pelajaran.
Namun, sayangnya tidak semua orang dapat belajar mandiri dengan efektif. Jika belajar mandiri tidak efektif, tentu ini akan menyusahkan kita dalam memahami suatu materi.
Susah memahami materi itu bukan berarti kita kurang pinter atau bodoh, tapi permasalahannya mungkin cara belajar kita yang salah.
Salah disini maksudnya adalah cara belajar yang tidak sesuai dengan potensi diri kita, akibatnya kita menghabiskan waktu yang lama untuk belajar, tetapi materi yang dipahaminya hanya sedikit.
Karakteristik yang membedakan antara atlet yang juara dengan atlet yang tidak juara itu terletak pada proses atau cara berlatihnya.
Bukan hanya persoalan durasi latihannya saja yang lama, tapi juga efektivitas dan efisiensi dari latihan itu sendiri.
Dalam belajar pun sama demikian, perbedaan antara orang yang pintar dan yang tidak pintar itu terletak pada proses atau cara belajarnya.
Sebab setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan tentunya dengan cara belajar yang berbeda-beda pula.
Alasan mengapa kamu harus mempelajari ilmu "belajar cara belajar?"
Setidaknya ada 4 alasan utama kenapa kita harus belajar cara belajar:
1. Belajar Cara Memancing Ikan
Lao Tzu seorang Filsuf dari China pernah berkata "Beri seseorang ikan dan Anda akan memberinya makan selama sehari, sedangkan ajari seseorang memancing ikan, maka Anda akan memberinya makan selama seumur hidup"
Apabila diartikan ke dalam konteks belajar, artinya jika kita mempelajari cara belajar terlebih dahulu, maka apapun materi pelajarannya akan jauh lebih mudah untuk dipahami karena kita sudah mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif untuk mata pelajaran tersebut.
2. Sekarang di manapun kita bisa belajar
Sekolah atau kuliah itu sementara, tapi belajar itu selamanya. Kita boleh malas sekolah atau kuliah, tapi kita tidak boleh malas belajar.
Saat ini belajar bukan persoalan di mana, tapi ini tentang persoalan bagaimana cara kita belajar. Kita memasuki era di mana belajar bisa dilakukan di mana saja bahkan hanya bermodalkan Smartphone dan Internet sekalipun kita sudah bisa mengakses jutaan materi belajar kapan dan di mana saja.
Jika kita tidak memiliki sistem untuk belajar mandiri secara efektif dan adaptif, maka bersiap-siap lah untuk kalah dan terhimpit oleh kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat.
3. Study smarter and not harder
Semua orang bisa belajar, tapi kenapa hasilnya itu bisa beda-beda? Jawabannya karena cara belajar setiap orang juga berbeda-beda.
Rajin belajar saja tidak cukup untuk meraih hasil belajar yang maksimal. Banyak orang yang menghabiskan waktu yang lama untuk belajar, tetapi materi yang diserap oleh otak hanya sedikit.
Akibatnya belajar menjadi tidak efisien dan hanya membuang-buang waktu saja.
Ilmu Meta-Learning (Belajar Cara Belajar) ini membahas tentang berbagai cara, metode, dan teknik belajar efektif yang dapat membantu meningkatkan performa belajar kita.
Seperti dengan menggunakan cara belajar pomodoro, flashcards, mind-map, feynman, dan cara belajar lainnya. Akan tetapi, sayangnya semua cara belajar efektif ini jarang diajarkan baik di sekolah/kuliah.
4. Fenomena Pengangguran Teknologi
John Maynard Keynes yang merupakan seorang ahli ekonomi asal Inggris memopulerkan istilah “Technological Unemployment” atau pengangguran yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.
Menurutnya, pengangguran akan muncul karena efisiensi produksi menggunakan teknologi khususnya Artificial Intelligence (Kecerdasan buatan) sehingga industri akan menyerap lebih sedikit sumber daya manusia. (Fikri , 2020)
Secara bersamaan fenomena ini akan memunculkan lapangan pekerjaan baru yang memiliki nilai pekerjaan yang lebih tinggi dan tentunya membutuhkan kecakapan atau skill yang lebih baik.
Jika kita memiliki kemampuan untuk belajar dengan efektif dan adaptif terhadap pesatnya perkembangan teknologi, maka kita tidak akan mudah tergantikan oleh robot atau mesin AI di masa depan.
Dari keempat poin di atas, jelas memberikan sinyal kepada kita bahwa sudah saatnya pelajar atau mahasiswa sebagai generasi selanjutnya untuk bersiap-siap mengambil bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini.
Salah satu caranya yakni dengan memiliki kemampuan belajar lebih cepat dan efektif sesuai dengan cara belajar kita masing-masing.
Diharapkan melalui skill belajar cara belajar ini, kita semua, baik itu pelajar, mahasiswa, ataupun seorang insan yang sedang belajar dapat belajar dengan lebih cepat dan efektif, mengingat satu-satunya cara untuk bisa menang di era ini yakni bisa belajar lebih cepat dari yang lain.
Orang yang buta huruf di abad ke-21 itu bukan mereka yang tidak bisa membaca ataupun menulis, tapi mereka yang tidak bisa belajar, belajar meninggalkan, dan belajar kembali. (Taylor, 2017)
Penulis: Iwan Kurniawan (Content Creator @belajarcarabelajar)
Referensi:
Fikri , S. R. (2020). Belajar Cara Belajar. Jakarta: Imprint KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Taylor, P. (2017, May 18). Learning to Learn. Retrieved from Forbes:
https://www.forbes.com/sites/sap/2017/05/18/learning-to-learn/?sh=2d2f630e4e72
Yunianto, T. K. (2020, Agustus 18). Survei SMRC: 92% Siswa Memiliki Banyak Masalah dalam Belajar Daring.
Retrieved from Katadata.co.id: https://katadata.co.id/ekarina/berita/5f3bc04617957/survei-smrc-92-siswa-
memiliki-banyak-masalah-dalam-belajar-daring