2 November 2024 11:19 am

Diskusi.2: Beban Piutang tak Tertagih dgn Cara Penyisihan

Diskusi.2: Beban Piutang tak Tertagih dgn Cara Penyisihan
Teman-teman..

Perusahaan ABC pada tahun X8 mengambil kebijakan untuk menentukan beban piutang tak tertagih sebesar 5% dari total penjualan tahun X8. Total penjualan tahun X8 adalah sebesar Rp 120.000.000,00. Coba hitunglah besarnya beban piutang tak tertagih apabila perusahaan menggunakan metode penyisihan/cadangan dan buatkan pencatatannya (jurnalnya).

JAWABAN DISKUSI:

Langkah-langkah:

Diketahui:
Total penjualan untuk tahun X8, yaitu Rp 120.000.000,00.
Persentase piutang tak tertagih yang akan disisihkan, yaitu 5%

Ditanyakan:
Hitung besar beban piutang tak tertagih dengan mengalikan total penjualan dengan persentase piutang tak tertagih.

JAWABAN:

Beban Piutang Tak Tertagih = Total Penjualan x Persentase Piutang Tak Tertagih

Rp 120.000.000 x 5% Beban Piutang Tak Tertagih = Rp 6.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, besarnya beban piutang tak tertagih untuk tahun X8 adalah Rp 6.000.000,00

Untuk mencatatnya dalam jurnal, kita akan menggunakan metode penyisihan (cadangan) untuk piutang tak tertagih. Pencatatan jurnalnya adalah sebagai berikut:

| Akun | Debit | Kredit |
| Beban Piutang Tak Tertagih | Rp 6.000.000,00 | |
| Cadangan Piutang Tak Tertagih | | Rp 6.000.000,00 |

Penjelasan:

  • Debit pada akun "Beban Piutang Tak Tertagih" mengindikasikan bahwa perusahaan memperkirakan adanya kerugian sebesar Rp 6.000.000,00 karena piutang yang diperkirakan tidak akan bisa ditagih.
  • Kredit pada akun "Cadangan Piutang Tak Tertagih" adalah pencatatan untuk meningkatkan saldo cadangan yang ada, yang berfungsi sebagai penyesuaian terhadap nilai piutang yang diperkirakan tak tertagih, sehingga menyajikan jumlah piutang bersih yang lebih realistis dalam laporan keuangan
Sekian diskusi dari saya, apabila ada tambahan atau perbaikan, dengan senang hati akan saya perbaiki dan luruskan. Terima kasih.
...
Ingin Tuton/TMK kamu jadi lebih mudah dan Cepet Kelar dengan bantuan AI? Dapatkan Template AI buat nugas, belajar, dan lainnya di BCB Academy (Klik di sini untuk selengkapnya!).

Yuk, bagikan tulisan ini untuk menginspirasi lebih banyak teman mahasiswa lainnya untuk belajar dan mengerjakan tugas tepat waktu!

Referensi:


Penilaian maksimum:100 (1)

Tanggapan Tutor:
Selamat Siang Mas Iwan Terima kasih sudah berpartisipasi dalam forum diskusi sesi 2
Jawaban yang sangat bagus, pertahankan kinerja terbaiknya
Piutang Usaha yang Tidak Dapat Ditagih. Menurut Hery (2015:209) “pada saat piutang dicatat, nantinya akan dilaporkan dalam neraca sebagai aset lancar. Piutang usaha yang dilaporkan dalam neraca ini haruslah benar-benar menunjukkan suatu jumlah yang kemungkinan besar dapat ditagih, setelah menghitung besarnya kredit macet. Beban yang muncul atas tidak tertagihnya piutang usaha atau kredit macet akan dicatatt dalam pembukuan sebagai beban operasional, yaitu dengan menggunakan istilah akun”: a. Beban Kredit Macet (Bad Debst Expensse) b. Beban Piutang Ragu-ragu (Doubful Accounts Expense) c. Beban Piutang Yang Tidak Dapat Ditagih (Uncollectible Accounts Expense) Metode Penghapusan Piutang Tak Tertagih Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-Off Method). Menurut Hery (2015:211) “Metode penghapusan langsung diterapkan ketika besarnya kredit macet atau piutang usaha adalah sangat kecil, sehingga berdasarkan prinsip-prinsip materialitas maka metode yang simpel ini diperbolehkan dipakai meskipun untuk tujuan pembukuan”. Namun secara keseluruhan, menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, metode penghapusan langsung tidaklah diperkenankan untuk tujuan pembukuan (book purposes). Berbeda untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan (income tax purposes), dimana metode penghapusan langsung ini justru merupakan metode yang wajib (diharuskan). Metode Pencadangan (Allowance Method). Menurut Hery (2015:213) “Metode pencadangan digunakan sepanjang periode dimana penjualan kredit terjadi untuk mengestimasi mengenai besarnya piutang usaha yang tidak dapat ditagih dibuat, karena perusahaan belum dapat mengetahui mana dari pelanggannya yang tidak bisa membayar maka perusahaan tidak akan mengkredit (menghapus) piutang usahanya secara langsung”. Estimasi Piutang Tak Tertagih Persentase dari Jumlah Penjualan. Menurut Hery (2015:215) “cara ini dinamakan sebagai metode laba rugi (income statement method). Berdasarkan pada data historis, sebuah prosentase tertentu dari total penjualan atau total penjualan kredit ditentukan dan digunakan untuk menghitung besarnya estimasi beban kredit macet. Metode ini focus pada penandingan yang layak atas beban piutang tak tertagih terhadap besarnya pendapatan penjualan terkait”. Persentase dari Jumlah Piutang Usaha. Menurut Hery (2015:215) “cara ini menekankan penilaian piutang usaha pada nilai bersihnya yang dapat direalisasi, yang nantinya akan dilaporkan dalam neraca atau dengan kata lain cara ini fokus pada penentuan figure piutang usaha yang secara nyata dapat ditagih”. “Cara ini dapa dibagi menjadi 2 metode, yaitu berdasarkan pada prosentase dari jumlah saldo akhir piutang usaha dan berdasarkan pada pengelompokkan umur piutang”. Metode Saldo Akhir Piutang. Pada metode ini, prosentase dari jumlah saldo akhir piutang usaha yang di estimasikan tidak dapat ditagih ditentukan. Saldo awal akun cadangan piutang tak tertagih akan disesuaikan jumlahnya agar supaya menghasilkan saldo akhir yang nilainya sama dengan hasil prosentase ini. Metode Umur Piutang. Metode umur piutang pertama kali, piutang usaha akan dikelompokkan berdasarkan pada masing-masing karakteristik umurnya, yang artinya adanya pengelompokan piutang usaha ke dalam kategori berdasarkan atas tanggal jatuh tempo piutang.
Sumber: Hery. 2015. Pengantar Akuntansi Comprehensive Edition. PT. Grasindo. Jakarta.