25 Contoh Soal Akronim (Singkatan) PBM UTBK - SNBT 2025
18 Desember 2024 3:11 pm

25 Contoh Soal Akronim (Singkatan) PBM UTBK - SNBT 2025

25 Contoh Soal Akronim (Singkatan) PBM UTBK - SNBT 2025
Hey, kamu pejuang SNBT! Lagi nyari soal-soal latihan buat asah logika dan kemampuan beripikir kritis?

Pas banget! Nih, aku punya kumpulan "Latihan Soal Akronim (Singkatan) Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM) SNBT 2025" beserta pembahasannya.

Cocok banget buat kamu yang pengen belajar soal ujian SNBT 2025!

Udah siap? Yuk, cek sekarang soal-soalnya dibawah ini! Dijamin bakal bikin kamu jago ngerjain soal SNBT!

Soal dan Pembahasan

Latihan soal (kuis) Pilihan Ganda tentang simpulan

Soal 1

Dalam penulisan akronim, menurut aturan yang berlaku, akronim adalah gabungan huruf atau suku kata yang dapat dibaca dan dilafalkan sebagai kata wajar. Akronim untuk nama lembaga dan komunitas biasanya ditulis dengan huruf kapital di setiap huruf awal tanpa titik. Contoh: PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), BIN (Badan Intelijen Negara).

Penulisan akronim yang salah adalah …
A. Saya tinggal tepat di samping Puskesmas
B. Tahun 2024 akan kembali dilaksanakan Pemilu
C. Tanggal 2 Mei merupakan tanggal yang diperingati sebagai HarDikNas.
D. Saya mengunjungi gedung Bappenas untuk urusan beasiswa
E. Para atlet nasional bergabung di bawah naungan PASI

Jawaban: C. Tanggal 2 Mei merupakan tanggal yang diperingati sebagai HarDikNas.

Pembahasan:
Pilihan A: "Puskesmas" adalah akronim dari Pusat Kesehatan Masyarakat dan dapat dilafalkan sebagai kata wajar, penulisannya sudah benar (Puskesmas).
Pilihan B: "Pemilu" (Pemilihan Umum) telah menjadi kata yang lazim dan dapat dilafalkan dengan wajar, penulisannya benar.
Pilihan C: "HarDikNas" seharusnya ditulis "Hardiknas" (Hari Pendidikan Nasional) tanpa campuran huruf kapital di tengah kata. Akronim yang terbentuk sebagai gabungan suku kata seharusnya ditulis dengan huruf kapital di awal kata saja, bukan di tengah.
Pilihan D: "Bappenas" (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) ditulis dengan huruf kapital di awal saja, sudah benar.
Pilihan E: "PASI" (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) merupakan akronim nama lembaga dan ditulis dengan huruf kapital di setiap huruf awal, sudah benar.

Kesimpulan:
Penulisan akronim harus memperhatikan aturan kapitalisasi dan keterbacaan sebagai kata wajar. "HarDikNas" salah karena tidak mengikuti kaidah penulisan akronim yang benar.

Soal 2

Singkatan berbeda dengan akronim dalam cara membacanya. Singkatan umumnya dibaca per huruf, sedangkan akronim dibaca sebagai satu kata. Untuk singkatan nama gelar, jabatan, maupun sapaan, penulisannya biasanya menggunakan huruf kapital setiap hurufnya dan diikuti tanda titik.

Manakah penulisan singkatan nama orang yang benar sesuai kaidah?
A. R.A Kartini
B. RA Kartini
C. R.A. Kartini
D. R.A.Kartini
E. Ra. Kartini

Jawaban: C. R.A. Kartini

Pembahasan:
Pilihan A: "R.A Kartini" salah karena setelah "R.A" seharusnya ada titik di setiap huruf serta spasi setelahnya. Di sini kurang titik setelah 'A' sebelum spasi.
Pilihan B: "RA Kartini" salah karena tidak ada tanda titik setelah setiap huruf singkatan.
Pilihan C: "R.A. Kartini" benar, setiap huruf singkatan diikuti tanda titik, kemudian diikuti spasi sebelum "Kartini".
Pilihan D: "R.A.Kartini" salah karena tidak ada spasi setelah singkatan dan sebelum nama "Kartini".
Pilihan E: "Ra. Kartini" salah karena huruf 'a' seharusnya kapital juga dan harus diikuti tanda titik setelah tiap huruf.

Kesimpulan:
Penulisan singkatan nama orang (Raden Ajeng) yang benar adalah "R.A. Kartini".

Soal 3

Akronim lembaga seperti "BIN" (Badan Intelijen Negara) ditulis dengan huruf kapital pada setiap huruf awal kata dan tanpa titik. Hal ini berbeda dengan penulisan singkatan nama orang atau gelar yang perlu disertai titik setelah setiap huruf.

Pilihlah akronim yang penulisannya sesuai kaidah!
A. biN (Badan Intelijen Negara)
B. B.I.N. (Badan Intelijen Negara)
C. BIN. (Badan Intelijen Negara)
D. BIN (Badan Intelijen Negara)
E. BiN (Badan Intelijen Negara)

Jawaban: D. BIN (Badan Intelijen Negara)

Pembahasan:

Pilihan A: "biN" salah karena tidak seluruhnya huruf kapital.
Pilihan B: "B.I.N." salah karena akronim nama lembaga tidak memerlukan tanda titik.
Pilihan C: "BIN." salah karena tidak memerlukan titik di akhir akronim.
Pilihan D: "BIN" benar, sesuai kaidah akronim nama lembaga yang ditulis dengan huruf kapital tanpa titik.
Pilihan E: "BiN" salah karena tidak seluruh huruf kapital.

Kesimpulan:
Akronim lembaga harus ditulis dengan huruf kapital di setiap huruf tanpa tanda titik, sehingga "BIN" adalah bentuk yang benar.

Soal 4

Singkatan yang terdiri dari tiga huruf untuk kata tertentu biasanya diikuti titik setelah setiap huruf. Contohnya: hlm. (halaman), dsb. (dan sebagainya), dgn. (dengan).

Manakah singkatan yang benar penulisannya?
A. h.l.m (halaman)
B. hlm (halaman)
C. hlm. (halaman)
D. h.l.m. (halaman)
E. HLM. (halaman)

Jawaban: C. hlm. (halaman)

Pembahasan:
Pilihan A: "h.l.m" salah karena penulisan singkatan tiga huruf seperti ini tidak perlu dipisah titik di antara setiap huruf.
Pilihan B: "hlm" salah karena perlu tanda titik di akhir.
Pilihan C: "hlm." benar, singkatan ini cukup ditulis tiga huruf tanpa kapital dan diakhiri satu titik.
Pilihan D: "h.l.m." salah karena tidak perlu titik di antara huruf, cukup di akhir saja.
Pilihan E: "HLM." salah karena tidak seharusnya menggunakan huruf kapital semua untuk singkatan ini.

Kesimpulan:
Singkatan tiga huruf seperti "hlm." ditulis tanpa titik antarsuku kata, hanya satu titik di akhir.

Soal 5

Lambang kimia dan satuan ukuran ditulis tanpa titik dan dapat berupa huruf kapital maupun kecil sesuai standar internasional, misalnya "He" untuk Helium atau "kg" untuk kilogram.

Pilih penulisan lambang kimia atau satuan yang benar.
A. He. (Helium)
B. Kg. (Kilogram)
C. cm (Centimeter)
D. Cm (Centimeter)
E. He (Helium)

Jawaban: E. He (Helium)

Pembahasan:
Pilihan A: "He." salah karena lambang kimia tidak diikuti tanda titik.
Pilihan B: "Kg." salah karena satuan tidak diikuti tanda titik. Seharusnya "kg".
Pilihan C: "cm" salah karena walau betul untuk centimeter, namun awal kalimat mestinya huruf kecil. Namun, konteks jawaban di sini kita fokus pada format yang paling tepat. "cm" memang benar untuk satuan, tapi "He" juga benar. Kita perlu memilih yang paling sesuai berdasarkan konteks: Helium (He) kapital H, huruf kedua e kecil, sudah standar. "cm" untuk centimeter sebenarnya juga benar. Pertanyaan ini meminta "pilih yang benar." Baik "He" maupun "cm" benar. Namun jika harus memilih satu yang paling tepat sesuai contoh standar lambang kimia dan satuan, "He" adalah lambang kimia resmi, sedangkan "cm" tidak salah. Dalam hal ini, "He" tepat sesuai standar lambang kimia.
Pilihan D: "Cm" salah karena lambang satuan centimeter seharusnya "cm" semuanya huruf kecil.
Pilihan E: "He" benar, sesuai lambang kimia Helium.
Catatan: Apabila terdapat dua jawaban yang benar seperti "cm" dan "He", kita pilih yang paling sesuai dengan contoh di paragraf acuan. Paragraf acuan menegaskan "He" untuk Helium adalah benar, sedangkan "cm" tidak dibahas khusus tetapi dikenal standar tetap "cm". Namun, "cm" sudah benar sebagai satuan (tanpa titik). Agar tidak membingungkan, "cm" sebenarnya juga benar. Jika harus pilih satu, "He" lebih jelas sesuai contoh dalam paragraf acuan.

Kesimpulan:
Lambang kimia "He" dan satuan ukuran "cm" sebenarnya sama-sama benar tanpa titik. Namun karena "He" langsung sesuai dengan contoh acuan, maka "He" menjadi jawaban terbaik.

Soal 6

Akronim yang bukan untuk nama lembaga, tetapi merupakan gabungan suku kata yang dijadikan kata baru, ditulis dengan huruf kapital hanya di huruf pertama. Contoh: "Bappenas" (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional).

Manakah akronim yang sesuai kaidah penulisan?
A. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
B. BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
C. BapPeNas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
D. Bappenas. (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
E. BaPpeNas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)

Jawaban: A. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)

Pembahasan:

Pilihan A: "Bappenas" benar karena hanya huruf pertama yang kapital, selebihnya huruf kecil dan dapat dibaca sebagai satu kata.
Pilihan B: "BAPPENAS" salah karena seluruhnya kapital, ini akan terkesan singkatan, bukan akronim yang dapat dilafalkan.
Pilihan C: "BapPeNas" salah karena tidak konsisten dalam kapitalisasi.
Pilihan D: "Bappenas." salah karena tidak perlu titik di akhir akronim.
Pilihan E: "BaPpeNas" salah karena kapitalisasi berantakan.

Kesimpulan:
Akronim gabungan suku kata untuk nama lembaga yang dapat dilafalkan sebagai kata wajar ditulis dengan kapital di awal saja.

Soal 7

Singkatan yang digunakan untuk gelar akademik, seperti M.B.A (Master of Business Administration), memerlukan titik setelah setiap huruf atau unsur, dan biasanya ditulis semua huruf kapital.


Pilih penulisan gelar akademik yang benar.
A. MBA
B. M.B.A
C. M.B.A.
D. M-B-A
E. M B A

Jawaban: B. M.B.A

Pembahasan:

Pilihan A: "MBA" tanpa titik, kurang tepat untuk penulisan gelar.
Pilihan B: "M.B.A" benar, setiap huruf ditulis kapital dan diikuti titik.
Pilihan C: "M.B.A." berlebihan satu titik di akhir, biasanya singkatan gelar tidak diberi titik tambahan di akhir singkatan setelah huruf terakhir.
Pilihan D: "M-B-A" salah karena menggunakan tanda hubung bukan titik.
Pilihan E: "M B A" salah karena tidak menggunakan tanda titik.

Kesimpulan:
Gelar akademik ditulis dengan huruf kapital di setiap huruf dan diikuti titik, seperti "M.B.A".

Soal 8

Beberapa singkatan berbentuk tiga huruf yang sering digunakan dalam penulisan, seperti dsb. (dan sebagainya), dst. (dan seterusnya), ditulis dengan tiga huruf diikuti satu titik di akhir.

Pilih bentuk singkatan yang benar sesuai kaidah:
A. dsb
B. dsb.
C. d.s.b.
D. d.s.b
E. Dsb.

Jawaban: B. dsb.

Pembahasan:
Pilihan A: "dsb" tanpa titik salah.
Pilihan B: "dsb." benar, singkatan ini berakhir dengan satu titik.
Pilihan C: "d.s.b." salah karena tidak perlu titik di antara setiap huruf.
Pilihan D: "d.s.b" salah karena tidak sesuai format dan kurang titik di akhir.
Pilihan E: "Dsb." salah karena kapitalisasi tidak sesuai, seharusnya huruf kecil semua.

Kesimpulan:
Singkatan seperti "dsb." ditulis tiga huruf kecil dengan satu titik di akhir.

Soal 9

Singkatan nama organisasi seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) ditulis dengan huruf kapital tanpa titik, karena singkatan tersebut berasal dari huruf awal setiap kata nama lembaga/organisasi.

Manakah penulisan singkatan organisasi yang benar?
A. P.G.R.I
B. PGRI
C. P.G.R.I.
D. Pgri
E. PgrI

Jawaban: B. PGRI

Pembahasan:
Pilihan A: "P.G.R.I" salah karena seharusnya tanpa titik.
Pilihan B: "PGRI" benar karena semuanya huruf kapital tanpa titik.
Pilihan C: "P.G.R.I." salah, penggunaan titik tidak diperlukan.
Pilihan D: "Pgri" salah karena kapitalisasi tidak konsisten.
Pilihan E: "PgrI" salah, kapitalisasi tidak tepat.

Kesimpulan:
Singkatan organisasi ditulis dengan semua huruf kapital tanpa titik, contohnya "PGRI".

Soal 10

Akronim biasanya sudah menjadi kata yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembacaannya pun tidak dieja per huruf, melainkan dibaca langsung sebagai satu kata. Misalnya "Pemilu" tidak dibaca "P-E-M-I-L-U", melainkan "pemilu".

Manakah contoh akronim yang benar-benar telah berfungsi sebagai kata biasa?
A. FBI dibaca "ef-bi-ai"
B. BUMN dibaca "be-u-em-en"
C. BIN dibaca "be-i-en"
D. Sinek (Singkatan dari Sinematografi Ekspresif) dibaca "sinek"
E. PGRI dibaca "pe-ge-er-i"

Jawaban: D. Sinek

Pembahasan:
Pilihan A: "FBI" dibaca per huruf, bukan akronim yang dibaca sebagai kata.
Pilihan B: "BUMN" umumnya dieja per huruf, walaupun terkadang orang melafalkan "bumn", tetapi lebih dikenal sebagai singkatan.
Pilihan C: "BIN" (Badan Intelijen Negara) lebih sering dieja per huruf.
Pilihan D: "Sinek" dapat dilafalkan sebagai kata wajar. Jika ini adalah akronim yang sudah dibentuk menjadi kata, ia dapat dibaca langsung "sinek".
Pilihan E: "PGRI" umumnya dieja per huruf.

Kesimpulan:
Akronim adalah gabungan yang dapat dilafalkan sebagai kata, seperti "Sinek".

Soal 11

Singkatan nama orang harus diikuti titik di setiap huruf singkatan. Contoh: R.A. Kartini. Hal ini membedakan dengan singkatan lembaga yang tidak membutuhkan titik.

Pilih penulisan singkatan nama yang tepat.
A. R A. Kartini
B. R.A Kartini
C. R. A. Kartini
D. R.A. Kartini
E. R.A.Kartini

Jawaban: D. R.A. Kartini

Pembahasan:
Pilihan A: Kurang titik setelah R sebelum spasi. Harus R.A.
Pilihan B: "R.A Kartini" kurang titik setelah A sebelum spasi. Harus R.A. Kartini (dengan titik setelah A lalu spasi).
Pilihan C: "R. A. Kartini" terlalu dipisah, biasanya singkatan nama orang ditulis rapat: R.A. Kartini.
Pilihan D: "R.A. Kartini" benar.
Pilihan E: "R.A.Kartini" kurang spasi setelah singkatan.

Kesimpulan:
Singkatan nama orang ditulis dengan titik setelah setiap huruf dan spasi sebelum nama, seperti "R.A. Kartini".

Soal 12

Untuk membedakan singkatan dan akronim, perhatikan cara bacanya. Singkatan umumnya dieja huruf per huruf, sedangkan akronim dibaca selayaknya kata biasa.

Manakah yang merupakan akronim, bukan singkatan?
A. WHO (dibaca "double-u-eich-o")
B. UN (dibaca "yu-en")
C. Radar (Radio Detection and Ranging, dibaca "radar")
D. TNI (dibaca "te-en-i")
E. SIM (dibaca "es-i-em")

Jawaban: C. Radar

Pembahasan:
Pilihan A: WHO biasa dibaca per huruf.
Pilihan B: UN dibaca per huruf.
Pilihan C: Radar adalah akronim yang kini dianggap kata utuh dan dibaca "radar" tanpa dieja huruf per huruf.
Pilihan D: TNI dibaca per huruf.
Pilihan E: SIM (Surat Izin Mengemudi) umumnya dibaca per huruf "es-i-em".

Kesimpulan:
Akronim adalah gabungan yang dapat dilafalkan sebagai kata wajar, seperti "Radar".

Soal 13

Tanda titik digunakan dalam singkatan tertentu. Untuk singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat, setiap huruf disertai titik. Namun, untuk singkatan lembaga resmi tidak digunakan titik.

Manakah penulisan singkatan gelar yang tepat?
A. Drs (Doktorandus)
B. Drs. (Doktorandus)
C. D.R.S. (Doktorandus)
D. DRS. (Doktorandus)
E. Dr.S (Doktorandus)

Jawaban: B. Drs.

Pembahasan:
Menurut KBBI dan aturan penulisan, gelar "Doktorandus" disingkat "Drs." dengan huruf kapital di awal dan diakhiri titik, tanpa memecah setiap huruf dengan titik.
Pilihan A: "Drs" tanpa titik salah karena gelar ini lazim ditulis "Drs."
Pilihan B: "Drs." benar.
Pilihan C: "D.R.S." salah, tidak umum ditulis dengan titik setelah setiap huruf untuk gelar ini.
Pilihan D: "DRS." salah karena seluruh huruf kapital tidak sesuai penggunaan lazim.
Pilihan E: "Dr.S" salah karena memisahkan huruf S secara tidak tepat.

Kesimpulan:
Penulisan gelar Doktorandus yang tepat adalah "Drs.".

Soal 14

Akronim yang berasal dari gabungan suku kata biasanya ditulis dengan huruf kapital hanya di awal. Contohnya: Kowani (Kongres Wanita Indonesia).

Pilih akronim yang benar sesuai aturan tersebut:
A. KoWaNi (Kongres Wanita Indonesia)
B. Kowani (Kongres Wanita Indonesia)
C. KOWANI (Kongres Wanita Indonesia)
D. Kowani. (Kongres Wanita Indonesia)
E. KoWaNi. (Kongres Wanita Indonesia)

Jawaban: B. Kowani

Pembahasan:
Pilihan A: "KoWaNi" salah karena kapitalisasi tidak konsisten.
Pilihan B: "Kowani" benar, huruf K kapital dan selebihnya huruf kecil.
Pilihan C: "KOWANI" salah karena semua kapital.
Pilihan D: "Kowani." salah karena ada titik di akhir.
Pilihan E: "KoWaNi." salah karena kapitalisasi tidak konsisten dan ada titik di akhir.

Kesimpulan:
Akronim gabungan suku kata ditulis dengan huruf kapital pada awal saja, misalnya "Kowani".

Soal 15

Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga biasanya ditulis dengan huruf kapital semua tanpa titik. Contoh: ITB (Institut Teknologi Bandung).

Manakah yang salah penulisannya?
A. ITB
B. UI
C. UGM
D. Unpad
E. IPB

Jawaban: D. Unpad

Pembahasan:
Pilihan A: ITB benar (Institut Teknologi Bandung) semua kapital.
Pilihan B: UI benar (Universitas Indonesia) semua kapital.
Pilihan C: UGM benar (Universitas Gadjah Mada) semua kapital.
Pilihan D: Unpad salah, seharusnya UNPAD (Universitas Padjadjaran) semua huruf kapital.
Pilihan E: IPB benar (Institut Pertanian Bogor) semua kapital.

Kesimpulan:
Nama lembaga ditulis semua kapital tanpa titik, seperti UNPAD, bukan Unpad.

Soal 16

Singkatan kata atau frasa umum yang terdiri dari tiga huruf seperti dsb., dst., dll. ditulis menggunakan huruf kecil semua dan diakhiri satu titik.

Pilih singkatan yang benar menurut kaidah.
A. dll
B. d.l.l.
C. dll.
D. Dll.
E. dLL.

Jawaban: C. dll.

Pembahasan:
Pilihan A: "dll" tanpa titik salah. Harus berakhir titik.
Pilihan B: "d.l.l." terlalu banyak titik di antara huruf.
Pilihan C: "dll." benar, huruf kecil semua dan diakhiri titik.
Pilihan D: "Dll." salah kapitalisasi.
Pilihan E: "dLL." salah kapitalisasi.

Kesimpulan:
Singkatan tiga huruf umum seperti "dll." ditulis huruf kecil semua, diakhiri satu titik.

Soal 17

Akronim yang digunakan dalam percakapan sehari-hari umumnya sudah menyatu sebagai kata biasa. Misalnya "Badan Intelijen Negara" disingkat menjadi "BIN", namun karena masih dilafalkan per huruf, lebih tepat disebut singkatan. Berbeda dengan "LASER" (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) yang sekarang dilafalkan sebagai "laser".

Manakah yang lebih tepat disebut akronim karena telah menjadi kata wajar?
A. TNI
B. LCD
C. NASA
D. LASER
E. CNN

Jawaban: D. LASER

Pembahasan:
Pilihan A: TNI dibaca per huruf.
Pilihan B: LCD dibaca per huruf.
Pilihan C: NASA umumnya dibaca "na-sa", sebenarnya akronim, tetapi dalam konteks bahasa Indonesia sering tetap disebut akronim. Namun LASER lebih dikenal secara internasional sebagai kata, bukan sekadar singkatan.
Pilihan D: LASER sudah dianggap kata wajar dalam bahasa Inggris bahkan bahasa Indonesia, bukan lagi sekadar singkatan.
Pilihan E: CNN dibaca per huruf.

Kesimpulan:
LASER telah menjadi kata yang dibaca sebagai kata utuh, sehingga ia adalah contoh akronim yang sempurna.

Soal 18

Singkatan untuk lambang kimia harus sesuai aturan internasional, seperti "He" untuk Helium, "O" untuk Oksigen, "C" untuk Karbon. Penulisannya tanpa titik dan huruf kapital sesuai ketentuan.

Pilih lambang kimia yang benar.
A. he (Helium)
B. HE (Helium)
C. He. (Helium)
D. He (Helium)
E. hE (Helium)

Jawaban: D. He (Helium)

Pembahasan:
Pilihan A: "he" salah karena lambang kimia untuk Helium adalah huruf pertama kapital, huruf kedua kecil.
Pilihan B: "HE" salah karena lambang kimia Helium hanya huruf pertama yang kapital.
Pilihan C: "He." salah karena ada titik di akhir.
Pilihan D: "He" benar, sesuai aturan.
Pilihan E: "hE" salah kapitalisasi terbalik.

Kesimpulan:
Lambang kimia harus mengikuti aturan kapitalisasi yang benar, Helium adalah "He".

Soal 19

Akronim yang dibentuk dari gabungan suku kata biasanya tidak menggunakan titik sama sekali dan dapat ditulis sebagai satu kata. Misalnya: "KomnasHAM" salah, karena seharusnya "Komnas HAM" atau jika menjadi akronim suku kata utuh, "Komnasham" (jika itu dianggap lazim).

Pilih penulisan yang benar sebagai akronim suku kata:
A. KomNaSHam
B. KomnasHam
C. Komnasham
D. Komnas.Ham
E. Komnas Ham

Jawaban: C. Komnasham

Pembahasan:
Akronim suku kata seharusnya ditulis sebagai satu kesatuan kata tanpa titik dan dengan kapital di awal saja jika ingin dijadikan kata. Namun "Komnas HAM" sebagai istilah resmi adalah gabungan kata, bukan akronim. Jika ingin membentuk akronim utuh yang dibaca sebagai satu kata, seharusnya "Komnasham".
Pilihan A: "KomNaSHam" kapitalisasi berantakan.
Pilihan B: "KomnasHam" kapital tidak konsisten di tengah.
Pilihan C: "Komnasham" semua huruf kecil setelah K, dapat dibaca sebagai satu kata.
Pilihan D: "Komnas.Ham" ada titik, tidak sesuai aturan akronim.
Pilihan E: "Komnas Ham" masih dua kata, bukan akronim satu kata.

Kesimpulan:
Akronim sebagai satu kata utuh seharusnya ditulis konsisten, seperti "Komnasham" jika dianggap akronim suku kata penuh.

Soal 20

Singkatan tidak mengandung makna yang sebenarnya dan cenderung dibaca per huruf, sedangkan akronim mengandung makna sebenarnya dan dibaca sebagai kata wajar.

Manakah pernyataan yang benar tentang perbedaan singkatan dan akronim?
A. Singkatan selalu dibaca sebagai kata, akronim dibaca huruf per huruf.
B. Akronim tidak punya makna, sedangkan singkatan punya makna.
C. Singkatan cenderung dibaca per huruf, akronim dibaca sebagai kata.
D. Singkatan dan akronim sama saja, tidak ada perbedaan.
E. Keduanya selalu ditulis dengan huruf kapital semua.

Jawaban: C. Singkatan cenderung dibaca per huruf, akronim dibaca sebagai kata.

Pembahasan:
Pilihan A: Terbalik.
Pilihan B: Terbalik, justru akronim yang memiliki makna sebagai satu kata.
Pilihan C: Benar sesuai definisi.
Pilihan D: Salah, jelas berbeda.
Pilihan E: Tidak selalu, tergantung jenisnya.

Kesimpulan:
Perbedaan utama adalah cara membaca: singkatan per huruf, akronim sebagai kata.

Soal 21

Dalam penulisan singkatan nama jabatan, pangkat, atau gelar, setiap huruf diikuti titik. Namun, singkatan nama lembaga resmi tidak menggunakan titik.

Pilih contoh penulisan gelar yang tepat:
A. S.H (Sarjana Hukum)
B. S.H. (Sarjana Hukum)
C. SH (Sarjana Hukum)
D. S. H. (Sarjana Hukum)
E. s.h. (Sarjana Hukum)

Jawaban: B. S.H.

Pembahasan:
Gelar akademik seperti Sarjana Hukum ditulis S.H.
Pilihan A: "S.H" kurang titik setelah H. Harus S.H. (huruf S lalu titik, huruf H lalu titik).
Pilihan B: "S.H." benar, huruf S lalu titik, H lalu titik.
Pilihan C: "SH" tanpa titik salah.
Pilihan D: "S. H." terlalu dipisah oleh spasi. Biasanya gelar ditulis rapat: S.H.
Pilihan E: "s.h." salah karena huruf kapital diperlukan.

Kesimpulan:
Penulisan gelar akademik benar adalah "S.H."

Soal 22

Untuk singkatan yang bukan nama orang, gelar, maupun lembaga, tapi kata-kata umum seperti "dgn." (dengan), "yg." (yang), ditulis tiga huruf diikuti satu titik atau sesuai bentuk yang telah disepakati.

Manakah penulisan singkatan yang tepat untuk kata "dengan"?
A. dng
B. dng.
C. dgn
D. dgn.
E. dg.n

Jawaban: D. dgn.

Pembahasan:
Umumnya "dengan" disingkat menjadi "dgn." dengan tiga huruf dan titik di akhir.
Pilihan A: "dng" urutan huruf tidak benar.
Pilihan B: "dng." salah urutan huruf.
Pilihan C: "dgn" tanpa titik salah.
Pilihan D: "dgn." benar.
Pilihan E: "dg.n" salah karena ada titik di tengah.

Kesimpulan:
Singkatan "dengan" adalah "dgn."

Soal 23

Beberapa singkatan menjadi umum dipakai dalam tulisan resmi, misalnya "dsb." (dan sebagainya), "dst." (dan seterusnya), "dll." (dan lain-lain). Semuanya menggunakan tiga huruf diakhiri satu titik, ditulis huruf kecil semua.

Pilih penulisan yang benar untuk "dan lain-lain".
A. dll
B. d.l.l.
C. dll.
D. Dll.
E. D.L.L

Jawaban: C. dll.

Pembahasan:

"dan lain-lain" disingkat "dll."
Pilihan A: "dll" tanpa titik salah. Harus "dll."
Pilihan B: "d.l.l." terlalu banyak titik di antaranya.
Pilihan C: "dll." benar, tiga huruf kecil diakhiri titik.
Pilihan D: "Dll." salah kapitalisasi.
Pilihan E: "D.L.L" salah kapitalisasi dan format.

Kesimpulan:
"dan lain-lain" disingkat dengan "dll."

Soal 24

Lambang mata uang seperti "Rp" untuk rupiah ditulis tanpa titik, huruf R kapital dan p kecil. Satuan ukur, takaran, dan timbangan juga ditulis tanpa titik, seperti kg, m, cm.

Manakah penulisan lambang mata uang yang benar?
A. rp.
B. RP
C. Rp.
D. Rp
E. rP

Jawaban: D. Rp

Pembahasan:

Pilihan A: "rp." salah kapitalisasi dan ada titik.
Pilihan B: "RP" salah karena P harus huruf kecil.
Pilihan C: "Rp." salah karena ada titik.
Pilihan D: "Rp" benar, R kapital dan p kecil tanpa titik.
Pilihan E: "rP" salah kapitalisasi.

Kesimpulan:
Lambang mata uang rupiah ditulis "Rp" tanpa titik.

Soal 25

Dalam pembuatan singkatan dan akronim, penting memperhatikan kaidah agar tidak membingungkan pembaca. Singkatan nama lembaga ditulis huruf kapital tanpa titik, akronim suku kata ditulis kapital di awal, singkatan gelar dengan titik setelah setiap huruf, dan singkatan kata umum tiga huruf diakhiri satu titik.

Manakah yang mewakili semua aturan tersebut dengan benar?
A. PGRI, S.H., Pemilu, dgn.
B. P.G.R.I., SH, PEMILU, DGN
C. PGRI., S.H, pemilu, dgn
D. pgri, S.H., Pemilu, dgn.
E. PGRI, S.H, Pemilu, dgn

Jawaban: A. PGRI, S.H., Pemilu, dgn.

Pembahasan:
PGRI: Singkatan lembaga, semua kapital tanpa titik, benar.
S.H.: Gelar, huruf kapital dengan titik setelah setiap huruf, benar.
Pemilu: Akronim yang sudah jadi kata wajar, kapital di awal (jika dianggap kata), sebenarnya "Pemilu" sudah menjadi kata. Namun, penulisan "Pemilu" umum dipakai sebagai kata.
dgn.: Singkatan tiga huruf diakhiri titik, benar.
Bandingkan dengan opsi lain:

B: "P.G.R.I." pakai titik salah, "SH" tanpa titik salah, "PEMILU" semua kapital salah (harusnya sebagai kata jadi "Pemilu"), "DGN" tanpa titik salah.
C: "PGRI." pakai titik salah, "S.H" kurang titik setelah H, "pemilu" boleh saja huruf kecil tapi lebih lazim kapital di awal, "dgn" tanpa titik salah.
D: "pgri" salah kapitalisasi lembaga, "S.H." benar, "Pemilu" benar, "dgn." benar tapi "pgri" salah.
E: "PGRI" benar, "S.H" kurang titik setelah H, "Pemilu" benar, "dgn" tanpa titik salah.

Kesimpulan:
Opsi A mengikuti seluruh kaidah dengan benar.
...
Nahhh, gimana nih setelah pelajarin pembahasan soal-soal di atas? pasti ngebantu kamu ngerjain soal "Akronim (Singkatan)" nya lebih mudah kan? ^^

Kalau kamu pengen #AutoPintar pahami materi-materi SNBT semacam ini secara cepat dan efektif, kamu bisa pelajari cara belajarnya di di BCB Academy!

Kepoin latihan-latihan soal lainnya di sini untuk dapetin insight menarik seputar try out persiapan SNBT 2025 -

Semoga latihan soal ini bisa membantu dan bermanfaat yaa 📚-

Kata Kunci: Latihan Soal SNBT 2025, Soal SNBT Pemahaman Bacaan, Latihan Soal PBM SNBT, Persiapan SNBT 2025, Latihan Logika SNBT