1. Soal dan Pembahasan1. Soal 12. Soal 23. Soal 34. Soal 45. Soal 56. Soal 67. Soal 78. Soal 89. Soal 910. Soal 1011. Soal 1112. Soal 1213. Soal 1314. Soal 1415. Soal 1516. Soal 1617. Soal 1718. Soal 1819. Soal 1920. Soal 2021. Soal 2122. Soal 2223. Soal 2324. Soal 2425. Soal 2526. Soal 2627. Soal 2728. Soal 2829. Soal 2930. Soal 30
Hey, kamu pejuang SNBT! Lagi nyari soal-soal latihan buat asah logika dan kemampuan beripikir kritis?
Pas banget! Nih, aku punya kumpulan "Latihan Soal Kalimat Efektif Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM) SNBT 2025 " beserta pembahasannya.
Cocok banget buat kamu yang pengen belajar soal ujian SNBT 2025!
Udah siap? Yuk, cek sekarang soal-soalnya dibawah ini! Dijamin bakal bikin kamu jago ngerjain soal SNBT!
Soal dan Pembahasan
Latihan soal (kuis) Pilihan Ganda tentang Kalimat Efektif!
Soal 1
(1) Guru tersebut memberikan penjelasan yang sangat detail dan panjang lebar mengenai materi matematika. (2) Hal ini membuat siswa menjadi lebih memahami konsep yang diajarkan. (3) Namun, beberapa siswa merasa kebingungan karena penjelasan yang terlalu bertele-tele.
Agar kalimat (1) menjadi lebih efektif, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Menambahkan kata "sangat" sebelum "detail"
B. Mengganti kata "panjang lebar" dengan "singkat"
C. Menghilangkan kata "detail dan panjang lebar"
D. Menambahkan klausa anak setelah klausa induk
E. Mengganti kata "materi" dengan "pelajaran"
Jawaban: C
Pembahasan:
Kalimat (1) mengandung pleonasme yaitu penggunaan kata "detail" dan "panjang lebar" yang memiliki arti serupa, sehingga menjadi berlebihan. Untuk membuat kalimat lebih efektif, kata yang berlebihan harus dihilangkan.
Kesimpulan: Menghilangkan kata yang berlebihan dapat membuat kalimat menjadi lebih jelas dan efektif.
Soal 2
(1) Setiap pagi, Maria selalu berolahraga jogging di taman dekat rumahnya. (2) Selain itu, dia juga sering berenang di kolam renang umum. (3) Aktivitas-aktivitas tersebut membuat tubuhnya tetap sehat dan bugar.
Agar kalimat (1) memenuhi unsur S-P, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Menambahkan objek setelah "Maria"
B. Mengganti kata "berolahraga" dengan "jogging"
C. Menghilangkan kata "selalu"
D. Memisahkan menjadi dua kalimat
E. Menambahkan kata "dan" sebelum "jogging"
Jawaban: C
Pembahasan:
Kalimat (1) sudah memiliki subjek (Maria) dan predikat (berolahraga jogging). Namun, kata "selalu" bisa dihilangkan untuk membuat kalimat lebih sederhana tanpa mengubah maknanya.
Kesimpulan: Mengurangi penggunaan kata yang tidak perlu dapat menyederhanakan kalimat dan mempertahankan keefektifannya.
Soal 3
Perusahaan XYZ telah meraih berbagai penghargaan atas inovasi produk mereka. (2) Selain itu, mereka juga dikenal karena pelayanan pelanggan yang prima. (3) Hal ini membuat perusahaan semakin dipercaya oleh konsumen.
Kalimat mana yang termasuk kalimat tidak efektif dalam teks di atas?
A. Perusahaan XYZ telah meraih berbagai penghargaan atas inovasi produk mereka.
B. Selain itu, mereka juga dikenal karena pelayanan pelanggan yang prima.
C. Hal ini membuat perusahaan semakin dipercaya oleh konsumen.
D. Semua kalimat di atas efektif.
E. Tidak ada kalimat yang tidak efektif.
Jawaban: D
Pembahasan:
Semua kalimat dalam teks tersebut sudah jelas, tidak bertele-tele, dan menyampaikan pesan dengan efektif sesuai dengan kriteria kalimat efektif.
Kesimpulan: Teks tersebut menggunakan kalimat yang efektif dalam penyampaiannya.
Soal 4
(1) Pada akhir pekan, keluarga kami biasanya pergi piknik ke pantai bersama-sama. (2) Mereka menikmati pemandangan laut yang indah dan bermain voli pasir. (3) Aktivitas ini selalu memberikan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga.
Agar kalimat (2) menggunakan paralelisme yang benar, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Mengganti "menikmati" dengan "menikmati"
B. Menambahkan kata "serta" sebelum "bermain"
C. Mengubah "bermain voli pasir" menjadi "bermain voli pantai"
D. Memisahkan menjadi dua kalimat
E. Menghilangkan kata "dan"
Jawaban: B
Untuk memastikan paralelisme, kata penghubung yang setara seperti "serta" dapat digunakan untuk menghubungkan dua aktivitas yang sejenis, yaitu "menikmati" dan "bermain".
Kesimpulan: Penggunaan kata penghubung yang tepat dapat memperjelas hubungan antar elemen dalam kalimat dan menjaga paralelisme.
Soal 5
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai reformasi. (2) Salah satunya adalah peningkatan fasilitas sekolah dan pelatihan guru. (3) Langkah-langkah ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten.
Kalimat mana yang perlu diperbaiki untuk menjadi lebih efektif?
A. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai reformasi.
B. Salah satunya adalah peningkatan fasilitas sekolah dan pelatihan guru.
C. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten.
D. Semua kalimat sudah efektif.
E. Kalimat (2) perlu diubah untuk menghindari penggunaan kata "peningkatan"
Jawaban: D
Pembahasan:
Semua kalimat dalam teks tersebut sudah efektif karena jelas, tidak bertele-tele, dan sesuai dengan konteks yang dibahas.
Kesimpulan: Teks tersebut telah menggunakan kalimat efektif dalam menyampaikan informasi.
Soal 6
(1) Buku ini sangat menarik dan memberikan banyak informasi yang bermanfaat bagi pembaca. (2) Selain itu, ilustrasinya juga sangat mendukung isi buku. (3) Oleh karena itu, buku ini direkomendasikan untuk semua kalangan.
Agar kalimat (1) lebih hemat kata, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Mengganti "sangat menarik" dengan "menarik"
B. Menambahkan kata "sangat" sebelum "memberikan"
C. Menghilangkan kata "berbagai"
D. Mengubah "banyak informasi yang bermanfaat" menjadi "informasi bermanfaat"
E. Mengganti "buku ini" dengan "buku tersebut"
Jawaban: D
Pembahasan:
Mengubah "banyak informasi yang bermanfaat" menjadi "informasi bermanfaat" membuat kalimat lebih ringkas tanpa mengurangi makna.
Kesimpulan: Pengurangan kata yang tidak diperlukan dapat membuat kalimat lebih efektif dan langsung.
Soal 7
Tim sepak bola sekolah berhasil memenangkan pertandingan terakhir dengan skor yang cukup meyakinkan. (2) Mereka bermain dengan strategi yang baik dan kerjasama yang solid. (3) Kemenangan ini menjadi motivasi bagi tim untuk pertandingan selanjutnya.
Kalimat mana yang mengandung penggunaan kata baku sesuai ejaan PUEBI?
A. Mereka bermain dengan strategi yang baik dan kerjasama yang solid.
B. Tim sepak bola sekolah berhasil memenangkan pertandingan terakhir.
C. Kemenangan ini menjadi motivasi bagi tim untuk pertandingan selanjutnya.
D. Semua kalimat di atas menggunakan kata baku.
E. Tidak ada kalimat yang menggunakan kata baku.
Jawaban: D
Pembahasan:
Semua kalimat dalam teks menggunakan kata-kata baku sesuai dengan ejaan PUEBI dan tidak terdapat kesalahan dalam penggunaan kata.
Kesimpulan: Penggunaan kata baku yang tepat membantu menjaga kejelasan dan profesionalisme dalam penulisan.
Soal 8
(1) Dia memberikan presentasi yang sangat menarik dan informatif di depan kelas. (2) Namun, penggunaan slide yang terlalu banyak membuat beberapa siswa kesulitan mengikuti materi. (3) Oleh karena itu, presentasi tersebut perlu disederhanakan.
Agar kalimat (2) menjadi lebih jelas, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Menambahkan kata "sangat" sebelum "menarik"
B. Mengganti "terlalu banyak" dengan "banyak sekali"
C. Menghilangkan kata "yang"
D. Menambahkan kata "karena" sebelum "penggunaan"
E. Mengubah "kesulitan mengikuti" menjadi "sulit mengikuti"
Jawaban: E
Pembahasan:
Mengubah "kesulitan mengikuti" menjadi "sulit mengikuti" membuat kalimat lebih ringkas dan langsung tanpa mengubah makna.
Kesimpulan: Penggunaan kata yang lebih sederhana dapat meningkatkan kejelasan kalimat.
Soal 9
Untuk mencapai tujuan perusahaan, setiap karyawan diharapkan bekerja dengan dedikasi dan tanggung jawab tinggi. (2) Selain itu, inovasi dalam setiap tugas juga sangat dihargai. (3) Dengan demikian, perusahaan dapat terus berkembang dan bersaing di pasar.
Kalimat mana yang perlu diperbaiki untuk menghindari ambiguitas?
A. Untuk mencapai tujuan perusahaan, setiap karyawan diharapkan bekerja dengan dedikasi dan tanggung jawab tinggi.
B. Selain itu, inovasi dalam setiap tugas juga sangat dihargai.
C. Dengan demikian, perusahaan dapat terus berkembang dan bersaing di pasar.
D. Semua kalimat sudah jelas dan tidak ambigu.
E. Kalimat (1) perlu ditambahkan objek langsung.
Jawaban: D
Pembahasan:
Semua kalimat dalam teks tersebut sudah jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas dalam penyampaiannya.
Kesimpulan: Kalimat yang jelas dan tidak ambigu membantu pembaca memahami pesan dengan baik.
Soal 10
(1) Anak-anak bermain di taman sambil menikmati udara segar dan keindahan alam. (2) Mereka tertawa dan berlarian dengan gembira. (3) Kegiatan ini merupakan cara yang baik untuk menghilangkan stres setelah seharian belajar.
Agar kalimat (1) lebih efektif, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Menambahkan kata "sambil" sebelum "menikmati"
B. Mengganti "bermain" dengan "bermain-main"
C. Menghilangkan kata "dan" setelah "udara segar"
D. Menyusun ulang kata-kata untuk mengurangi pleonasme
E. Mengganti "keindahan alam" dengan "keindahan taman"
Jawaban: D
Pembahasan:
Kalimat (1) sudah efektif, namun untuk meningkatkan keefektifan, susunan kata dapat diubah untuk mengurangi pengulangan konsep yang serupa seperti "udara segar" dan "keindahan alam" yang keduanya berkaitan dengan lingkungan.
Kesimpulan: Menyusun ulang kata-kata untuk menghindari pengulangan dapat meningkatkan keefektifan kalimat.
Soal 11
(1) Meskipun telah melakukan berbagai upaya, perusahaan masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas karyawan. (2) Selain itu, kurangnya motivasi menjadi faktor utama yang menghambat perkembangan perusahaan. (3) Oleh karena itu, manajemen perlu mencari solusi yang lebih inovatif untuk mengatasi masalah tersebut.
Kalimat mana yang perlu diperbaiki untuk memenuhi kriteria kalimat efektif?
A. Meskipun telah melakukan berbagai upaya, perusahaan masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas karyawan.
B. Selain itu, kurangnya motivasi menjadi faktor utama yang menghambat perkembangan perusahaan.
C. Oleh karena itu, manajemen perlu mencari solusi yang lebih inovatif untuk mengatasi masalah tersebut.
D. Semua kalimat sudah efektif.
E. Kalimat (1) perlu ditambahkan objek langsung.
Jawaban: A
Pembahasan:
Kalimat (1) mengandung frasa "berbagai upaya" yang terlalu umum dan tidak spesifik, serta penggunaan "masih menghadapi tantangan" yang bisa disederhanakan untuk meningkatkan keefektifan. Misalnya, dapat diubah menjadi "perusahaan menghadapi tantangan meningkatkan produktivitas karyawan."
Kesimpulan: Menghindari penggunaan frasa yang terlalu umum dan menyederhanakan struktur kalimat dapat meningkatkan efektivitas kalimat.
Soal 12
(1) Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi kerja secara signifikan. (2) Namun, beberapa karyawan merasa kesulitan dalam mengadaptasi teknologi baru tersebut. (3) Oleh karena itu, pelatihan yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung transisi ini.
Agar kalimat (1) menjadi lebih efektif, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Menambahkan kata "sangat" sebelum "signifikan"
B. Mengganti "meningkatkan" dengan "menaikkan"
C. Menghilangkan kata "terbaru"
D. Menyederhanakan frasa "penggunaan teknologi informasi"
E. Mengubah "efisiensi kerja secara signifikan" menjadi "efisiensi kerja"
Jawaban: E
Pembahasan:
Mengubah "efisiensi kerja secara signifikan" menjadi "efisiensi kerja" membuat kalimat lebih ringkas tanpa mengurangi makna, karena kata "signifikan" sudah diimplikasikan oleh konteks peningkatan.
Kesimpulan: Penghilangan kata yang berlebihan dapat menyederhanakan kalimat dan tetap mempertahankan maknanya.
Soal 13
Di era globalisasi, kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bahasa menjadi sangat penting. (2) Tidak hanya memudahkan interaksi antarnegara, tetapi juga membuka peluang kerja yang lebih luas. (3) Oleh karena itu, pendidikan bahasa harus ditingkatkan di semua jenjang pendidikan.
Kalimat mana yang mengandung kesalahan paralelisme dan perlu diperbaiki?
A. Di era globalisasi, kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bahasa menjadi sangat penting.
B. Tidak hanya memudahkan interaksi antarnegara, tetapi juga membuka peluang kerja yang lebih luas.
C. Oleh karena itu, pendidikan bahasa harus ditingkatkan di semua jenjang pendidikan.
D. Semua kalimat sudah paralel.
E. Kalimat (2) perlu diubah untuk memperbaiki paralelisme.
Jawaban: B
Pembahasan:
Kalimat (2) menggunakan struktur "tidak hanya... tetapi juga...", yang seharusnya menghubungkan dua unsur yang setara secara gramatikal. "Memudahkan interaksi" dan "membuka peluang" sudah paralel, sehingga tidak ada kesalahan paralelisme.
Kesimpulan: Semua kalimat dalam teks tersebut sudah memenuhi kaidah paralelisme dengan baik.
Soal 14
(1) Pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (2) Salah satu program tersebut adalah penyediaan akses pendidikan gratis. (3) Meskipun demikian, masih terdapat kesenjangan dalam kualitas pendidikan di daerah terpencil.
Agar kalimat (3) menjadi lebih jelas dan efektif, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Menambahkan kata "sangat" sebelum "masih"
B. Mengganti "terdapat" dengan "ada"
C. Menghilangkan kata "masih"
D. Mengubah "kesenjangan dalam kualitas pendidikan" menjadi "kualitas pendidikan yang tidak merata"
E. Menambahkan kata "juga" sebelum "terdapat"
Jawaban: D
Mengubah "kesenjangan dalam kualitas pendidikan" menjadi "kualitas pendidikan yang tidak merata" membuat kalimat lebih jelas dan langsung, menghindari ambiguitas.
Kesimpulan: Penyusunan ulang frasa untuk kejelasan dapat meningkatkan efektivitas kalimat.
Soal 15
(1) Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk memahami dampak media sosial terhadap perilaku remaja. (2) Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial dan peningkatan kecemasan. (3) Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau aktivitas online anak-anak mereka.
Manakah dari kalimat di atas yang mengandung pleonasme dan perlu diperbaiki?
A. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk memahami dampak media sosial terhadap perilaku remaja.
B. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial dan peningkatan kecemasan.
C. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau aktivitas online anak-anak mereka.
D. Semua kalimat di atas bebas dari pleonasme.
E. Kalimat (2) mengandung pleonasme dan perlu diperbaiki.
Jawaban: D
Pembahasan:
Tidak ada kalimat yang mengandung pleonasme dalam teks tersebut. Semua kalimat sudah menggunakan kata-kata yang diperlukan tanpa pengulangan yang tidak perlu.
Kesimpulan: Teks tersebut telah disusun dengan baik tanpa adanya penggunaan pleonasme.
Soal 16
(1) Buku panduan ini dirancang untuk membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep dasar fisika dengan lebih mudah. (2) Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan berbagai contoh soal dan latihan yang bervariasi. (3) Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat menguasai materi dengan lebih baik.
Agar kalimat (2) memenuhi kriteria paralelisme, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Mengganti "dilengkapi" dengan "diberi"
B. Menambahkan kata "serta" sebelum "dilengkapi"
C. Mengubah "berbagai contoh soal dan latihan yang bervariasi" menjadi "contoh soal dan latihan yang bervariasi"
D. Menghilangkan kata "juga"
E. Menambahkan kata "dan" setelah "contoh soal"
Jawaban: B
Pembahasan:
Menambahkan kata "serta" sebelum "dilengkapi" menjaga keseimbangan paralelisme antara "dirancang untuk membantu" dan "dilengkapi dengan...", sehingga kedua klausa memiliki struktur yang seimbang.
Kesimpulan: Penggunaan kata penghubung yang tepat dapat memastikan paralelisme yang baik dalam kalimat.
Soal 17
(1) Kota Jakarta mengalami peningkatan jumlah penduduk yang signifikan dalam dekade terakhir. (2) Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit. (3) Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
Kalimat mana yang mengandung ambiguitas dan perlu diperbaiki?
A. Kota Jakarta mengalami peningkatan jumlah penduduk yang signifikan dalam dekade terakhir.
B. Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit.
C. Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
D. Semua kalimat sudah jelas dan tidak ambigu.
E. Kalimat (1) perlu ditambahkan data jumlah penduduk.
Jawaban: D
Pembahasan:
Semua kalimat dalam teks tersebut jelas dan tidak mengandung ambiguitas. Setiap kalimat menyampaikan informasi dengan baik dan terhubung secara logis.
Kesimpulan: Teks tersebut sudah disusun dengan kalimat yang jelas dan bebas dari ambiguitas.
Soal 18
(1) Dalam upaya menekan inflasi, pemerintah telah menerapkan kebijakan moneter yang lebih ketat. (2) Kebijakan ini meliputi peningkatan suku bunga dan pengurangan jumlah uang beredar. (3) Meskipun demikian, inflasi masih tetap tinggi dan mempengaruhi daya beli masyarakat.
Agar kalimat (3) menjadi lebih efektif, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Menambahkan kata "sangat" sebelum "tetap"
B. Mengganti "masih tetap tinggi" dengan "tinggi"
C. Menghilangkan kata "masih"
D. Mengubah "mempengaruhi daya beli masyarakat" menjadi "mengurangi daya beli masyarakat"
E. Menambahkan kata "oleh karena" sebelum "memengaruhi"
Jawaban: B
Pembahasan:
Mengganti "masih tetap tinggi" dengan "tinggi" menghilangkan redundansi tanpa mengubah makna, sehingga kalimat menjadi lebih ringkas dan efektif.
Kesimpulan: Penghilangan kata yang berlebihan dapat menyederhanakan kalimat dan meningkatkan efektivitas penyampaian.
Soal 19
(1) Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya literasi digital. (2) Materi yang disampaikan meliputi keamanan siber, penggunaan media sosial secara bijak, dan pengembangan keterampilan digital. (3) Diharapkan, setelah mengikuti seminar ini, peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Kalimat mana yang perlu diperbaiki untuk menghindari kalimat sumbang?
A. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya literasi digital.
B. Materi yang disampaikan meliputi keamanan siber, penggunaan media sosial secara bijak, dan pengembangan keterampilan digital.
C. Diharapkan, setelah mengikuti seminar ini, peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
D. Semua kalimat di atas relevan dan tidak ada yang sumbang.
E. Kalimat (2) mengandung informasi yang tidak relevan.
Jawaban: D
Pembahasan:
Semua kalimat dalam teks tersebut relevan dan mendukung tujuan utama seminar, sehingga tidak ada kalimat yang menjadi sumbang.
Kesimpulan: Teks telah disusun dengan kalimat-kalimat yang relevan dan mendukung topik utama tanpa adanya kalimat sumbang.
Soal 20
(1) Analisis data menunjukkan adanya tren peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam sektor industri. (2) Namun, transisi ini dihadapkan pada tantangan biaya awal yang tinggi dan keterbatasan teknologi. (3) Oleh karena itu, investasi dalam riset dan pengembangan teknologi energi terbarukan sangat diperlukan.
Agar kalimat (2) menjadi lebih hemat kata, sebaiknya diubah dengan cara…
A. Mengganti "transisi ini dihadapkan pada" dengan "transisi ini menghadapi"
B. Menambahkan kata "sangat" sebelum "tinggi"
C. Menghilangkan kata "awal"
D. Mengubah "keterbatasan teknologi" menjadi "terbatasnya teknologi"
E. Mengganti "dan" dengan "serta"
Jawaban: A
Pembahasan:
Mengganti "transisi ini dihadapkan pada" dengan "transisi ini menghadapi" membuat kalimat lebih ringkas tanpa mengubah makna.
Kesimpulan: Penggunaan kata yang lebih sederhana dan langsung dapat menghemat kata serta meningkatkan efektivitas kalimat.
Soal 21
(1) Bahwa banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal bukanlah rahasia lagi. (2) Daripada perempuan, laki-laki juga diklaim lebih berani dalam bertindak gila. (3) Oleh karena itu, tak hanya kalangan awam, para ilmuwan juga mulai membahas dan mencari tahu alasan di balik hal itu.
Agar menjadi logis, kalimat (1) harus diperbaiki dengan cara…..
A. menghilangkan kata banyak
B. menghilangkan kata bahwa
C. mengganti kata kerap dengan sering
D. meletakkan klausa anak di belakang klausa induk
E. menghilangkan kata para sebelum ilmuwan
Jawaban: B. menghilangkan kata bahwa
Pembahasan:
Kalimat (1) “Bahwa banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal bukanlah rahasia lagi.” kurang efektif karena menggunakan kata “Bahwa” di awal kalimat. Kata “Bahwa” biasanya digunakan untuk anak kalimat atau penjelasan dalam kalimat majemuk. Agar kalimat menjadi lebih efektif, kata “bahwa” sebaiknya dihilangkan sehingga kalimat menjadi: “Banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal bukanlah rahasia lagi.”
Opsi A (menghilangkan kata banyak) kurang tepat karena “banyak” menunjukkan jumlah yang mendukung pernyataan.
Opsi C (mengganti kerap dengan sering) tidak memperbaiki keefektifan struktur logis kalimat.
Opsi D (meletakkan klausa anak di belakang klausa induk) tidak relevan karena kalimat tersebut tidak memerlukan perubahan struktur seperti itu.
Opsi E (menghilangkan kata para sebelum ilmuwan) mengubah makna bagian kalimat (3), bukan memfokuskan pada kalimat (1).
Kesimpulan:
Jawaban yang paling tepat adalah opsi B karena menghilangkan “bahwa” menjadikan kalimat lebih efektif, jelas, dan logis.
Soal 22
(1) Memasak nasi untuk sarapan pagi keluarga adalah tugas ibu setiap hari. (2) Namun belakangan ini, ayah kerap ikut membantu di dapur. (3) Ia tidak hanya mencuci beras, tetapi juga menyiapkan lauk yang lezat.
Kalimat (1) dapat dibuat lebih efektif dengan cara…..
A. Menghilangkan kata untuk
B. Mengubah “Memasak nasi” menjadi “Memasak nasi di pagi hari”
C. Menghapus kata “keluarga”
D. Menambahkan kata “biasanya” di awal kalimat
E. Mengganti kata “sarapan” menjadi “makan pagi”
Jawaban: A. Menghilangkan kata untuk
Pembahasan:
Kalimat (1) “Memasak nasi untuk sarapan pagi keluarga adalah tugas ibu setiap hari.” dapat dibuat lebih efektif dengan menghilangkan kata “untuk” sehingga menjadi: “Memasak nasi sarapan pagi keluarga adalah tugas ibu setiap hari.” Namun, lebih tepat dan efektif lagi jika diperbaiki menjadi: “Memasak nasi sarapan pagi keluarga merupakan tugas ibu setiap hari.” Dengan demikian, hubungan kata lebih padat dan jelas.
Opsi B menambah keterangan yang tidak diperlukan, justru membuat kalimat lebih panjang.
Opsi C menghapus kata “keluarga” menghilangkan sasaran yang dimasakkan ibu.
Opsi D menambahkan “biasanya” tidak meningkatkan keefektifan secara struktural.
Opsi E mengubah “sarapan” menjadi “makan pagi” tidak mengefektifkan kalimat.
Kesimpulan:
Opsi A adalah: yang paling sesuai dengan prinsip kalimat efektif, yakni menghindari kata berlebihan.
Soal 23
(1) Para siswa-siswa di sekolah itu selalu disiplin. (2) Mereka datang tepat waktu, mengikuti pelajaran dengan tekun, dan menghormati guru-guru mereka. (3) Sikap seperti ini sudah menjadi budaya sekolah tersebut.
Agar kalimat (1) efektif, perbaikan yang paling tepat adalah…..
A. Menghapus kata para
B. Menghapus kata siswa-siswa
C. Mengganti “Para siswa-siswa” menjadi “Para siswa”
D. Mengganti “Para siswa-siswa” menjadi “Siswa-siswa”
E. Menambahkan keterangan tempat di akhir kalimat
Jawaban: C. Mengganti “Para siswa-siswa” menjadi “Para siswa”
Pembahasan:
Dalam kalimat efektif, penggunaan kata ulang “siswa-siswa” dan kata “para” secara bersamaan menimbulkan pleonasme. Cukup gunakan “para siswa” atau “siswa-siswa”.
Opsi A (Menghapus kata para) menjadi “Siswa-siswa di sekolah itu selalu disiplin.” masih terkesan kurang padat. “Para siswa” lebih alami dibanding “siswa-siswa”.
Opsi B (Menghapus kata siswa-siswa) tidak logis, karena kalimat akan menjadi “Para di sekolah itu selalu disiplin.”
Opsi D (Mengganti “Para siswa-siswa” menjadi “Siswa-siswa”) boleh, tetapi menggunakan “siswa-siswa” tanpa “para” terasa kurang efektif dibandingkan “para siswa”.
Opsi E menambahkan keterangan tempat tidak berkaitan dengan perbaikan pleonasme.
Kesimpulan:
Opsi C merupakan jawaban paling tepat untuk membuat kalimat menjadi efektif, singkat, dan tidak berlebihan.
Soal 24
(1) Dia merupakan seorang ilmuwan yang ahli dibidang kimia. (2) Ia telah meneliti berbagai senyawa organik selama sepuluh tahun terakhir. (3) Penelitiannya diakui oleh banyak pihak.
Perbaikan penulisan kata pada kalimat (1) agar sesuai PUEBI adalah…..
A. Mengganti “ilmuwan” menjadi “ilmuan”
B. Memisahkan “dibidang” menjadi “di bidang”
C. Mengganti “kimia” menjadi “khimia”
D. Mengubah “Dia” menjadi “dia” tanpa huruf kapital
E. Menambahkan kata “saja” setelah kata ahli
Jawaban: B. Memisahkan “dibidang” menjadi “di bidang”
Pembahasan:
Menurut PUEBI, kata depan “di” yang berfungsi sebagai penunjuk tempat atau keterangan harus dipisah. “dibidang” salah eja, seharusnya “di bidang”.
Opsi A salah, penulisan yang benar adalah “ilmuwan” bukan “ilmuan”.
Opsi C “khimia” bukan penulisan baku.
Opsi D mengubah “Dia” menjadi “dia” tergantung posisi di kalimat. Pada awal kalimat, huruf pertama harus kapital.
Opsi E penambahan “saja” tidak relevan dan tidak memperbaiki keefektifan.
Kesimpulan:
Opsi B benar karena memperbaiki penulisan kata sesuai PUEBI.
Soal 25
(1) Para petani disana sedang memanen padi. (2) Musim panen tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu. (3) Para pedagang juga sudah antre untuk membeli hasil panen tersebut.
Agar sesuai dengan kaidah PUEBI, perbaikan pada kalimat (1) adalah…..
A. Mengganti “disana” menjadi “di sana”
B. Menghilangkan kata “para”
C. Menambahkan kata “yang” setelah “petani”
D. Mengubah “memanen” menjadi “memaneni”
E. Mengubah “padi” menjadi “padinya”
Jawaban: A. Mengganti “disana” menjadi “di sana”
Pembahasan:
Kata “di” yang diikuti keterangan tempat harus dipisah, sehingga “disana” salah dan perlu diperbaiki menjadi “di sana”.
Opsi B menghilangkan kata “para” tidak menyalahi aturan, namun tidak lebih tepat daripada mengoreksi penulisan “disana”.
Opsi C menambahkan “yang” tidak diperlukan.
Opsi D dan E tidak berkaitan dengan tata tulis sesuai PUEBI.
Kesimpulan:
Jawaban A adalah yang paling tepat karena memperbaiki ejaan sesuai aturan yang berlaku.
Soal 26
(1) Ibu selalu memasak makanan yang lezat dan menggugah selera. (2) Ayah menyukai masakan ibu karena aromanya harum dan khas. (3) Setiap akhir pekan, mereka sekeluarga menikmati hidangan bersama.
Perbaikan yang paling tepat untuk membuat kalimat (1) lebih hemat kata adalah…..
A. Menghilangkan kata “selalu”
B. Mengganti “makanan” dengan “hidangan”
C. Menghapus kata “yang” sebelum “lezat”
D. Menambahkan kata “sangat” sebelum “lezat”
E. Mengubah “menggugah selera” menjadi “menggugah”
Jawaban: A. Menghilangkan kata “selalu”
Pembahasan:
Kalimat (1) “Ibu selalu memasak makanan yang lezat dan menggugah selera.” sebenarnya sudah cukup jelas tanpa kata “selalu”. Kata “selalu” dapat menimbulkan kesan bertele-tele dalam konteks efektif. Jika ingin lebih ringkas: “Ibu memasak makanan yang lezat dan menggugah selera.”
Opsi B hanya mengganti kosakata, tidak membuat lebih hemat kata.
Opsi C menghapus “yang” dapat membuat kalimat kurang runtut.
Opsi D menambahkan “sangat” justru menambah kata, bukan membuat hemat.
Opsi E “menggugah selera” adalah satu kesatuan makna yang baik, mengubahnya menjadi “menggugah” saja terasa kurang tepat.
Kesimpulan:
Opsi A adalah yang paling benar dan efektif.
Soal 27
(1) Kami akan mendiskusikan tentang masalah kemacetan lalu lintas di kota ini. (2) Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait. (3) Mereka berharap dapat menemukan solusi terbaik.
Agar kalimat (1) menjadi efektif, perbaikan yang tepat adalah…..
A. Menghilangkan kata “tentang”
B. Mengganti “mendiskusikan” menjadi “membahas”
C. Menambahkan kata “dalam” sebelum “masalah”
D. Mengubah “kota ini” menjadi “kota tersebut”
E. Menambahkan kata “saja” setelah “mendiskusikan”
Jawaban: A. Menghilangkan kata “tentang”
Pembahasan:
Kata “mendiskusikan” sudah memiliki arti ‘membicarakan tentang’, sehingga penggunaan “tentang” menjadi pleonasme. Cukup: “Kami akan mendiskusikan masalah kemacetan lalu lintas di kota ini.”
Opsi B tidak perlu mengganti kata “mendiskusikan” menjadi “membahas” karena tidak ada masalah dengan kata tersebut.
Opsi C, D, dan E tidak mengurangi pleonasme atau membuat kalimat lebih efektif.
Kesimpulan:
Opsi A adalah solusi yang paling tepat untuk menghilangkan kata berlebihan.
Soal 28
(1) Pak Anton mengajar di sekolah dasar SD negeri itu sejak tahun lalu. (2) Beliau mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. (3) Banyak murid menyukai gaya mengajarnya.
Perbaikan kalimat (1) agar tidak redundan adalah…..
A. Menghapus kata “sekolah dasar”
B. Menghapus kata “SD”
C. Mengganti “sejak tahun lalu” dengan “sejak satu tahun yang lalu”
D. Menambahkan kata “yang” sebelum “negeri”
E. Menghilangkan kata “mengajar”
Jawaban: B. Menghapus kata “SD”
Pembahasan:
Kalimat (1) “Pak Anton mengajar di sekolah dasar SD negeri itu sejak tahun lalu.” redundant karena “sekolah dasar” dan “SD” memiliki arti yang sama. Cukup katakan “Pak Anton mengajar di SD negeri itu sejak tahun lalu.” atau “Pak Anton mengajar di sekolah dasar negeri itu sejak tahun lalu.”
Opsi A menghapus “sekolah dasar” boleh, tapi nanti hanya ada “SD negeri itu” yang sudah cukup spesifik. Menghapus “SD” saja juga cukup efektif.
Opsi C menambah kata menjadi lebih panjang dan tidak lebih efektif.
Opsi D dan E tidak memperbaiki masalah redundansi.
Kesimpulan:
Menghilangkan salah satu kata yang redundan adalah solusi terbaik. Opsi B paling tepat.
Soal 29
(1) Ia telah menulis essay ilmiah tersebut dengan teliti. (2) Esai itu akan dipublikasikan di jurnal nasional. (3) Banyak pembaca menantikan karyanya.
Perbaikan penulisan kata pada kalimat (1) agar baku sesuai PUEBI adalah…..
A. Mengganti “essay” menjadi “esai”
B. Mengganti “essay” menjadi “esei”
C. Menghilangkan kata “ilmiah”
D. Menambahkan kata “sangat” sebelum “teliti”
E. Mengganti “teliti” menjadi “cermat”
Jawaban: A. Mengganti “essay” menjadi “esai”
Pembahasan:
Kata pinjaman “essay” dalam bahasa Indonesia diserap menjadi “esai” sesuai PUEBI.
Opsi B “esei” bukan bentuk baku.
Opsi C, D, dan E tidak berkaitan dengan baku atau tidaknya penulisan kata. Fokus utama adalah penulisan “essay” yang harus disesuaikan.
Kesimpulan:
Opsi A benar karena mematuhi kaidah penulisan baku dalam bahasa Indonesia.
Soal 30
(1) Dia memperlihatkan buku kepada kakaknya yang mengejutkan. (2) Kakaknya itu kemudian terheran-heran melihat isi buku tersebut. (3) Mereka pun berdiskusi panjang lebar setelah itu.
Agar kalimat (1) tidak ambigu, perbaikannya adalah…..
A. Mengganti “Dia” menjadi “Ia”
B. Menyebutkan nama kakak secara eksplisit
C. Mengubah menjadi “Dia memperlihatkan buku dengan isi yang mengejutkan kepada kakaknya.”
D. Menambahkan kata “saja” setelah “buku”
E. Menempatkan “kepada kakaknya” di awal kalimat
Jawaban: C. Mengubah menjadi “Dia memperlihatkan buku dengan isi yang mengejutkan kepada kakaknya.”
Pembahasan:
Kalimat asli “Dia memperlihatkan buku kepada kakaknya yang mengejutkan” membingungkan: Apakah kakaknya yang mengejutkan atau bukunya yang mengejutkan? Dengan mengubah frasa menjadi “Dia memperlihatkan buku dengan isi yang mengejutkan kepada kakaknya.” jelas bahwa yang mengejutkan adalah isi bukunya, bukan kakaknya.
Opsi A hanya mengganti kata ganti orang, tidak menghilangkan ambiguitas.
Opsi B menyebut nama kakak tidak serta-merta menyelesaikan masalah letak deskripsi yang salah.
Opsi D dan E tidak memperbaiki sumber ambiguitas.
Kesimpulan:
Opsi C adalah yang paling tepat untuk menghilangkan ambiguitas kalimat.
Nahhh, gimana nih setelah pelajarin pembahasan soal-soal di atas? pasti ngebantu kamu ngerjain soal "Kalimat Efektif" nya lebih mudah kan? ^^
Kalau kamu pengen #AutoPintar pahami materi-materi SNBT semacam ini secara cepat dan efektif, kamu bisa pelajari cara belajarnya di di BCB Academy!
Kepoin latihan-latihan soal lainnya di sini untuk dapetin insight menarik seputar try out persiapan SNBT 2025 ✨
Semoga latihan soal ini bisa membantu dan bermanfaat yaa 📚
Kata Kunci: