Hey, kamu pejuang SNBT! Lagi nyari soal-soal latihan buat asah logika dan kemampuan beripikir untuk menjawab soal?
Pas banget! Nih, aku punya kumpulan "Latihan Soal Kata Baku Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM) SNBT 2025" beserta pembahasannya.
Cocok banget buat kamu yang pengen belajar soal ujian SNBT 2025!
Udah siap? Yuk, cek sekarang soal-soalnya dibawah ini! Dijamin bakal bikin kamu jago ngerjain soal SNBT!
Soal dan pembahasan
Latihan Soal (kuis) Pilihan Ganda tentang Kata Baku!
Soal 1
Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
Hembusan angin membuat daun-daun bergoyang perlahan.
Goa yang gelap menyimpan misteri dan keindahan alam yang menakjubkan.
Essai singkatnya mencerminkan kejernihan pikiran dan penalaran mendalam.
Keberadaan makhluk ghaib sering menjadi cerita misteri yang menarik.
Kalimat yang hanya menggunakan kata baku adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. Semua kalimat tidak baku
Jawaban: B. 2
Pembahasan:
Kalimat 1: Kata "hembusan" seharusnya "embusan".
Kalimat 2: Kata "goa" baku adalah "gua" dalam KBBI. Namun, perlu dicek apakah "goa" dapat diterima. Dalam KBBI, kata baku adalah "gua". Karena itu, kalimat ini juga tidak sepenuhnya menggunakan kata baku. (Revisi: Ternyata diperlukan teliti. Kata "misteri", "gelap", "keindahan", "menakjubkan" sudah baku. Namun "goa" tidak baku. Kita perlu meninjau ulang opsi lain).
Kalimat 3: Kata "Essai" seharusnya "esai".
Kalimat 4: Kata "ghaib" seharusnya "gaib".
Setelah ditinjau ulang, tidak ada kalimat yang seluruh katanya benar-benar baku. Kata "goa" bukan kata baku, kata baku yang benar adalah "gua". Maka kalimat 2 juga tidak sepenuhnya baku.
Dengan demikian, tidak ada kalimat yang seluruhnya baku. Opsi yang paling tepat adalah E. Semua kalimat tidak baku.
(Revisi final jawaban sesuai analisis: Jawaban yang benar adalah E. Semua kalimat tidak baku.)
Kesimpulan:
Semua kalimat mengandung kata tidak baku. Oleh karena itu, jawabannya adalah E.
Soal 2
Perhatikan paragraf berikut!
“Ketika hendak membuat sebuah pidato resmi, penggunaan kata baku menjadi sangat penting. Seringkali kita terbiasa menggunakan kata-kata tidak baku dalam percakapan sehari-hari. Sebagai contoh, kata ‘apotek’ sering tertukar dengan ‘apotik’, atau kata ‘praktik’ menjadi ‘praktek’.”
Berdasarkan paragraf di atas, penggunaan kata baku diperlukan terutama untuk …
A. Menambah kesan santai dalam percakapan
B. Meningkatkan kewibawaan dan profesionalitas bahasa
C. Memudahkan komunikasi antarbahasa asing
D. Menghasilkan ragam bahasa yang bercampur dengan dialek daerah
E. Menghilangkan seluruh kata serapan
Jawaban: B. Meningkatkan kewibawaan dan profesionalitas bahasa
Pembahasan:
Sesuai materi acuan, fungsi kata baku salah satunya adalah meningkatkan kewibawaan serta menunjukkan profesionalitas, terutama dalam konteks resmi.
Opsi A tidak tepat, karena kata baku tidak bertujuan menambah kesan santai.
Opsi C tidak tepat, kata baku tidak secara khusus memudahkan komunikasi antarbahasa asing.
Opsi D salah, karena kata baku justru tidak dipengaruhi bahasa daerah.
Opsi E tidak tepat, penggunaan kata baku tidak mengharuskan menghilangkan seluruh kata serapan yang telah dibakukan.
Kesimpulan:
Kata baku berfungsi untuk meningkatkan kewibawaan dan kesan profesional, sehingga jawaban B paling sesuai.
Soal 3
Perhatikan kalimat berikut!
“Mereka sedang mempraktekan ilmu yang telah dipelajari selama pelatihan.”
Kata bercetak miring yang tidak baku dalam kalimat tersebut adalah…
A. Mereka
B. sedang
C. mempraktekan
D. ilmu
E. pelatihan
Jawaban: C. mempraktekan
Pembahasan:
Kata “mempraktekan” bentuk bakunya adalah “mempraktikkan” (dasarnya praktik, bukan praktek).
Kata “mereka”, “sedang”, “ilmu”, dan “pelatihan” sudah baku.
Kesimpulan:
Hanya kata “mempraktekan” yang tidak baku, seharusnya “mempraktikkan”.
Soal 4
Perhatikan paragraf berikut:
“Kata baku penting dalam penulisan karya ilmiah. Selain sesuai dengan EYD dan KBBI, kata baku menjadikan tulisan lebih mudah dipahami dan tidak rancu. Misalnya, kata ‘antri’ yang bakunya adalah ‘antre’, atau ‘kwalitas’ yang sebenarnya baku adalah ‘kualitas’.”
Perbaikan kata tidak baku “kwalitas” yang sesuai dengan pedoman kata baku adalah…
A. kwualitas
B. kwaliti
C. kualitas
D. kwaletas
E. kawlitas
Jawaban: C. kualitas
Pembahasan:
Bentuk baku dari “kwalitas” adalah “kualitas” (tanpa huruf ‘w’ setelah ‘k’).
Pilihan lain tidak sesuai dengan pedoman ejaan yang disempurnakan.
Kesimpulan:
Kata baku “kwalitas” adalah “kualitas”, sehingga opsi C paling tepat.
Soal 5
Perhatikan kalimat berikut:
“Setiap penulis harus memperhatikan ejaan yang disempurnakan agar tulisannya sesuai dengan pedoman bahasa yang benar.”
Berdasarkan materi acuan, pedoman yang digunakan untuk menentukan kata baku dalam bahasa Indonesia adalah…
A. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan EYD
B. Kamus Daerah dan KBBI
C. Kamus Slang dan EYD
D. Kamus Inggris-Indonesia dan KBBI
E. Kamus Sejarah dan EYD
Jawaban: A. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan EYD
Pembahasan:
Sesuai materi acuan, kata baku ditentukan berdasarkan KBBI dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang kini disebut PUEBI.
Pilihan lain tidak relevan atau tidak tepat dalam menentukan kata baku.
Kesimpulan:
KBBI dan EYD/PUEBI adalah pedoman utama untuk menentukan kata baku.
Soal 6
Perhatikan penggalan berikut:
“Banyak orang tidak menyadari bahwa penggunaan kata-kata tidak baku dalam pidato resmi dapat menurunkan kredibilitas pembicara. Misalnya, menyebut ‘apotek’ menjadi ‘apotik’ atau ‘nasihat’ menjadi ‘nasehat’.”
Dalam penggalan di atas, kata baku untuk “apotik” dan “nasehat” adalah…
A. apotik – nasehat
B. apotek – nasihat
C. apotic – nasehat
D. apotec – nasihat
E. apoteik – nasehat
Jawaban: B. apotek – nasihat
Pembahasan:
Kata baku dari “apotik” adalah “apotek”.
Kata baku dari “nasehat” adalah “nasihat” (tanpa huruf ‘e’ setelah ‘n’).
Kesimpulan:
Penggunaan kata baku adalah “apotek” dan “nasihat”.
Soal 7
Perhatikan kalimat berikut:
“Kerjasama tim yang baik akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam suatu organisasi.”
Penyempurnaan kata tidak baku dalam kalimat tersebut adalah…
A. Kerja sama → Kerjasama
B. efisiensi → evisiensy
C. produktivitas → produktifitas
D. Kerjasama → Kerja sama
E. organisasi → organisasih
Jawaban: D. Kerjasama → Kerja sama
Pembahasan:
Bentuk baku adalah “kerja sama” (ditulis terpisah).
Kata “efisiensi” sudah baku.
Kata “produktivitas” sudah baku, bukan “produktifitas”.
Kata “organisasi” sudah baku.
Hanya “kerjasama” yang harus menjadi “kerja sama”.
Kesimpulan:
Kata “kerjasama” dibakukan menjadi “kerja sama” sesuai pedoman kata baku.
Soal 8
Perhatikan kalimat berikut:
“Dalam menulis esai ilmiah, penggunaan kata baku, tanda baca, dan struktur kalimat yang tepat sangat diperlukan.”
Berdasarkan materi acuan, kata “esai” pada kalimat tersebut…
A. Sudah baku
B. Tidak baku, seharusnya “essai”
C. Tidak baku, seharusnya “esei”
D. Tidak baku, seharusnya “essay”
E. Tidak baku, seharusnya “essey”
Jawaban: A. Sudah baku
Pembahasan:
Kata baku untuk “essay” dalam bahasa Indonesia adalah “esai”, bukan “essai” atau bentuk lain.
Maka kata “esai” sudah sesuai dengan kata baku dalam KBBI.
Kesimpulan:
“Esai” merupakan bentuk kata yang sudah baku.
Soal 9
Perhatikan paragraf berikut:
“Untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan kata baku, seseorang dapat memperbanyak membaca teks-teks resmi, mencatat kata-kata yang benar, serta berlatih menulis. Selain itu, berdiri di depan cermin dan berpidato menggunakan kata baku juga menjadi strategi yang efektif.”
Tips yang dapat dilakukan untuk menghafal kata baku berdasarkan materi acuan adalah, kecuali…
A. Perbanyak membaca teks resmi
B. Biasakan mencatat kata-kata baku yang ditemukan
C. Berlatih berpidato menggunakan kata baku
D. Membaca kamus secara rutin
E. Menghindari seluruh kata baku agar cepat hafal
Jawaban: E. Menghindari seluruh kata baku agar cepat hafal
Pembahasan:
Berdasarkan materi acuan, tips menghafal kata baku justru dengan memperbanyak interaksi dengan kata baku (membaca, mencatat, berpidato).
Opsi E salah karena meniadakan kata baku justru bertentangan dengan tujuan menghafal kata baku.
Kesimpulan:
Semua opsi kecuali E sejalan dengan tips yang diberikan. Opsi E adalah pengecualian yang tidak sesuai.
Soal 10
Perhatikan kalimat berikut:
“Dia selalu menggunakan kata yang rancu dalam pembicaraan formalnya, sehingga makna kalimatnya menjadi tidak jelas.”
Berdasarkan materi acuan, salah satu ciri kata baku adalah bukan kata yang rancu. Berdasarkan ciri tersebut, kata baku harus…
A. Mengandung dialek daerah
B. Ditulis sesuai kaidah EYD dan KBBI
C. Tidak memperhatikan konteks kalimat
D. Meniru ejaan bahasa asing tanpa perubahan
E. Menggunakan imbuhan yang tidak jelas
Jawaban: B. Ditulis sesuai kaidah EYD dan KBBI
Pembahasan:
Kata baku harus sesuai dengan pedoman bahasa Indonesia yang benar, yaitu berpatokan pada KBBI dan EYD/PUEBI.
Opsi A salah, kata baku tidak terpengaruh dialek daerah.
Opsi C salah, kata baku tetap harus memperhatikan konteks.
Opsi D salah, kata baku tidak harus meniru bahasa asing.
Opsi E salah, imbuhan pada kata baku justru harus jelas dan sesuai aturan.
Kesimpulan:
Kata baku harus sesuai pedoman KBBI dan EYD, sehingga B adalah jawaban yang benar.
Soal 11
Perhatikan paragraf berikut:
“Dalam penulisan ilmiah, setiap kata yang digunakan harus sesuai dengan standar baku. Misalnya, beberapa orang sering menulis kata ‘faham’ menjadi ‘paham’, padahal bentuk bakunya adalah ‘paham’ yang tercantum dalam KBBI.”
Berdasarkan paragraf di atas, manakah pernyataan yang tepat terkait kata baku?
A. Kata baku selalu menghilangkan semua huruf vokal ganda
B. Kata baku tidak pernah berubah dari waktu ke waktu
C. Kata baku ditetapkan berdasarkan kamus dan pedoman resmi
D. Kata baku dapat diabaikan dalam penulisan ilmiah
E. Kata baku selalu dipengaruhi oleh bahasa daerah
Jawaban: C. Kata baku ditetapkan berdasarkan kamus dan pedoman resmi
Pembahasan:
Kata baku berpedoman pada KBBI dan pedoman EYD/PUEBI.
Opsi A salah, baku atau tidaknya kata tidak terkait penghilangan vokal ganda.
Opsi B salah, bahasa itu dinamis, bentuk baku bisa saja disesuaikan dari waktu ke waktu.
Opsi D salah, dalam penulisan ilmiah, kata baku justru sangat diperhatikan.
Opsi E salah, kata baku justru tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah.
Kesimpulan:
Kata baku ditetapkan oleh kamus dan pedoman bahasa resmi.
Soal 12
Perhatikan kalimat berikut:
“Dalam diskusi formal, ia kerap menggunakan kata ‘kriteria’ sebagai ‘kriterium’, padahal bentuk bakunya adalah ‘kriteria’.”
Dari kalimat tersebut, pernyataan yang benar adalah…
A. “kriterium” adalah kata baku yang digunakan dalam bahasa Indonesia
B. “kriteria” tidak baku karena berasal dari bahasa asing
C. “kriteria” merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia
D. Baik “kriteria” maupun “kriterium” sama-sama baku
E. “kriterium” lebih baku daripada “kriteria”
Jawaban: C. “kriteria” merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia
Pembahasan:
“Kriteria” adalah bentuk yang sudah diserap dan dibakukan dalam KBBI.
“Kriterium” tidak tercantum sebagai bentuk baku.
Kata baku tidak selalu harus murni bahasa Indonesia, kata serapan yang diakui KBBI juga dianggap baku.
Kesimpulan:
Bentuk baku yang diakui dalam KBBI adalah “kriteria.”
Soal 13
Perhatikan paragraf berikut:
“Penggunaan kata baku menjadi penting ketika menulis laporan penelitian. Misalnya, penggunaan kata ‘analisa’ yang seharusnya ‘analisis’, atau ‘atlit’ yang seharusnya ‘atlet’ dapat mempengaruhi kredibilitas penulis.”
Manakah pasangan kata yang kedua-duanya berbentuk baku?
A. analisa – atlet
B. analisis – atlit
C. analisis – atlet
D. analisys – atlet
E. analisa – atleet
Jawaban: C. analisis – atlet
Pembahasan:
Kata baku untuk “analisa” adalah “analisis”.
Kata baku untuk “atlit” adalah “atlet”.
Kombinasi keduanya yang benar adalah “analisis – atlet”.
Kesimpulan:
Kedua kata baku yang benar adalah “analisis” dan “atlet”.
Soal 14
Perhatikan kalimat berikut:
“Pemerintah terus mengupayakan sosialisasi penggunaan kata baku agar penulisan dalam dokumen resmi tidak rancu.”
Kata “rancu” dalam konteks penulisan kata baku bermakna…
A. Jelas dan tegas
B. Terpengaruh bahasa asing
C. Membingungkan atau tidak jelas
D. Selalu berbentuk kata serapan
E. Berhubungan dengan bahasa daerah
Jawaban: C. Membingungkan atau tidak jelas
Pembahasan:
Kata “rancu” berarti campur aduk, tidak jelas, atau membingungkan.
Istilah ini sering digunakan untuk penulisan yang tidak sesuai kaidah, sehingga menimbulkan ketidakjelasan.
Kesimpulan:
“Rancu” berarti membingungkan atau tidak jelas dalam konteks penulisan kata.
Soal 15
Perhatikan penggalan paragraf berikut:
“Tidak semua kata yang dipakai dalam bahasa sehari-hari merupakan kata baku. Ada kata-kata yang merupakan bentuk tidak baku, seperti ‘ijazah’ sering salah ditulis menjadi ‘ijasah’, atau ‘sekretaris’ ditulis ‘seketaris’.”
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa…
A. Kata tidak baku dapat digunakan dalam dokumen resmi
B. Kata baku dan tidak baku tidak ada hubungannya dengan KBBI
C. Kata tidak baku muncul karena ketidaktahuan atau kebiasaan salah
D. Kata baku selalu lebih panjang daripada kata tidak baku
E. Perbedaan kata baku dan tidak baku hanya berlaku dalam percakapan santai
Jawaban: C. Kata tidak baku muncul karena ketidaktahuan atau kebiasaan salah
Pembahasan:
Penggunaan kata tidak baku biasanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan bentuk kata yang benar atau kebiasaan penulisan yang keliru.
Opsi lain tidak sesuai dengan prinsip penggunaan kata baku dan tidak baku.
Kesimpulan:
Kata tidak baku sering muncul akibat kebiasaan salah atau ketidaktahuan penulis.
Soal 16
Perhatikan paragraf berikut:
“Berlatih menulis dengan kata baku dapat dimulai dengan membaca buku-buku berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, memanfaatkan KBBI daring dan pedoman EYD/PUEBI juga dianjurkan.”
Pernyataan yang dapat diambil dari paragraf tersebut adalah…
A. Kata baku ditentukan oleh penulis masing-masing
B. Tanpa membaca, seseorang dapat langsung menguasai kata baku
C. Penggunaan kata baku tidak memerlukan pedoman apapun
D. Sumber acuan yang andal membantu memahami kata baku
E. Kata baku ditentukan oleh bahasa daerah tertentu
Jawaban: D. Sumber acuan yang andal membantu memahami kata baku
Pembahasan:
Paragraf menekankan pentingnya membaca buku yang baik dan merujuk pada KBBI dan EYD/PUEBI sebagai acuan. Ini menunjukkan bahwa sumber acuan andal mempermudah kita memahami kata baku.
Opsi lain tidak sesuai dengan isi paragraf.
Kesimpulan:
Sumber acuan resmi dan andal memudahkan pemahaman tentang kata baku.
Soal 17
Perhatikan kalimat berikut:
“Dalam laporan tersebut, dia menggunakan kata ‘resiko’ beberapa kali, padahal yang baku adalah ‘risiko’.”
Berdasarkan kalimat tersebut, perbaikan kata tidak baku yang sesuai adalah…
A. resiko → risiko
B. resiko → resikku
C. resiko → reseko
D. resiko → risikoh
E. resiko → rishiko
Jawaban: A. resiko → risiko
Pembahasan:
Kata baku untuk “resiko” adalah “risiko” tanpa huruf ‘e’ setelah ‘r’.
Pilihan lain tidak sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia.
Kesimpulan:
Perbaikan kata yang benar adalah “risiko.”
Soal 18
Perhatikan paragraf berikut:
“Beberapa kata yang diserap dari bahasa asing telah disesuaikan ejaannya. Contohnya, ‘accident’ dari bahasa Inggris menjadi ‘aksiden’, dan penggunaan kata ‘aktif’ adalah bentuk baku dari ‘aktip’.”
Dari paragraf tersebut, manakah pernyataan yang benar?
A. Semua kata asing tidak dapat dibakukan
B. Kata serapan selalu ditulis sama persis seperti bahasa aslinya
C. Kata serapan harus disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
D. Kata serapan selalu berasal dari bahasa daerah
E. “aktip” merupakan bentuk yang lebih baku daripada “aktif”
Jawaban: C. Kata serapan harus disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
Pembahasan:
Kata serapan diadaptasi agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Kata “aktif” adalah bentuk baku, sedangkan “aktip” tidak baku.
Kesimpulan:
Kata serapan yang diakui sebagai baku harus mengikuti aturan ejaan bahasa Indonesia.
Soal 19
Perhatikan kalimat berikut:
“Setelah mempelajari pedoman ejaan, dia menyadari bahwa kata ‘perhatian’ baku sedangkan ‘perhatiaan’ tidak baku.”
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kalimat tersebut adalah…
A. Penambahan huruf secara acak sering menyebabkan kata menjadi tidak baku
B. Semakin panjang kata, semakin baku kata tersebut
C. Kata baku selalu memiliki huruf ganda di tengah
D. Kata tidak baku umumnya lebih sederhana dari kata baku
E. Pedoman ejaan tidak mempengaruhi baku tidaknya kata
Jawaban: A. Penambahan huruf secara acak sering menyebabkan kata menjadi tidak baku
Pembahasan:
“Perhatian” adalah bentuk baku, sedangkan “perhatiaan” adalah bentuk salah karena menambah huruf ‘a’ secara tidak tepat.
Ini menegaskan bahwa penyimpangan ejaan dapat menimbulkan bentuk tidak baku.
Kesimpulan:
Perubahan huruf tanpa dasar aturan dapat membuat kata menjadi tidak baku.
Soal 20
Perhatikan kalimat berikut:
“Untuk menjaga mutu tulisan, gunakan kata baku ‘praktik’ bukan ‘praktek’ saat menulis laporan resmi.”
Dari kalimat tersebut, kata baku untuk ‘praktek’ adalah…
A. praktik
B. praktek
C. praktiek
D. prakteek
E. praktit
Jawaban: A. praktik
Pembahasan:
Sesuai pedoman, kata yang baku adalah “praktik” bukan “praktek”.
Kesimpulan:
Kata baku yang benar adalah “praktik.”
Soal 21
Perhatikan paragraf berikut:
“Dalam surat resmi, kesalahan kecil seperti penulisan ‘apriori’ menjadi ‘a priori’ atau ‘dilema’ menjadi ‘dilemma’ dapat berpengaruh pada kesan keprofesionalan penulis. Kata baku yang sesuai dengan KBBI perlu diperhatikan.”
Manakah pernyataan yang tepat berdasarkan paragraf tersebut?
A. Memisahkan kata serapan dengan spasi selalu benar
B. Menggandakan huruf konsonan tanpa alasan adalah tepat
C. Kata baku harus sesuai KBBI, tanpa penambahan spasi yang tidak diperlukan
D. Kata serapan sebaiknya ditulis persis seperti aslinya
E. Kata baku tidak diperlukan dalam surat resmi
Jawaban: C. Kata baku harus sesuai KBBI, tanpa penambahan spasi yang tidak diperlukan
Pembahasan:
“apriori” adalah bentuk baku, penulisan “a priori” dengan spasi tidak baku.
“dilema” adalah bentuk baku, bukan “dilemma” (ganda ‘m’).
Hal ini menekankan pentingnya mengikuti ejaan KBBI.
Kesimpulan:
Kata baku harus ditulis sebagaimana tercantum dalam KBBI, tanpa tambahan spasi atau huruf yang tidak diperlukan.
Soal 22
Perhatikan kalimat berikut:
“Jika ingin menyampaikan gagasan dalam seminar, pemilihan kata baku seperti ‘antre’ daripada ‘antri’ akan memberikan kesan berbahasa yang baik.”
Berdasarkan kalimat tersebut, kata baku untuk ‘antri’ adalah…
A. antri
B. antre
C. antree
D. antery
E. an-tri
Jawaban: B. antre
Pembahasan:
Bentuk baku yang diakui dalam KBBI adalah “antre,” bukan “antri.”
Kesimpulan:
Kata baku yang tepat adalah “antre.”
Soal 23
Perhatikan paragraf berikut:
“Dalam rapat internal, penulis perlu menggunakan kata baku agar tidak menimbulkan salah paham. Misalnya, kata ‘karir’ yang baku adalah ‘karier’, dan kata ‘kwalifikasi’ seharusnya ‘kualifikasi’.”
Pernyataan yang sesuai berdasarkan paragraf tersebut adalah…
A. ‘karir’ dan ‘kwalifikasi’ merupakan bentuk kata yang sudah baku
B. ‘karier’ dan ‘kualifikasi’ adalah kata baku yang benar
C. Kata baku ditentukan berdasarkan pengetahuan pribadi
D. ‘kwalifikasi’ lebih baku daripada ‘kualifikasi’
E. ‘karir’ dapat digunakan dalam semua konteks resmi
Jawaban: B. ‘karier’ dan ‘kualifikasi’ adalah kata baku yang benar
Pembahasan:
Sesuai KBBI, bentuk baku adalah “karier” (bukan ‘karir’) dan “kualifikasi” (bukan ‘kwalifikasi’).
Ini menunjukkan pentingnya merujuk pada KBBI untuk kepastian.
Kesimpulan:
Kedua kata baku yang benar adalah “karier” dan “kualifikasi.”
Soal 24
Perhatikan kalimat berikut:
“Sebagian penutur masih menulis ‘hutang’ sebagai ‘utang’, padahal bentuk bakunya adalah ‘utang’ sesuai KBBI.”
Dari kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa…
A. ‘hutang’ adalah bentuk baku kata tersebut
B. ‘hutang’ dan ‘utang’ sama-sama baku
C. ‘utang’ adalah bentuk baku yang diakui KBBI
D. Kata baku adalah kata yang lebih umum digunakan dalam percakapan
E. Penggunaan huruf ‘h’ di awal selalu diperlukan
Jawaban: C. ‘utang’ adalah bentuk baku yang diakui KBBI
Pembahasan:
KBBI menetapkan bentuk baku “utang,” bukan “hutang.”
Hal ini menandakan pentingnya merujuk pada kamus resmi.
Kesimpulan:
Bentuk baku yang benar adalah “utang.”
Soal 25
Perhatikan paragraf berikut:
“Penguasaan kata baku tidak sekadar persoalan teknis, tetapi juga mencerminkan sikap penutur terhadap bahasa nasionalnya. Dengan berpedoman pada KBBI dan aturan EYD, penulis dapat meningkatkan mutu berbahasa.”
Dari paragraf di atas, dapat disimpulkan bahwa…
A. Kata baku tidak memiliki kaitan dengan sikap bahasa
B. Mutu berbahasa dapat ditingkatkan tanpa pedoman apapun
C. Memahami kata baku menunjukkan penghargaan terhadap bahasa nasional
D. KBBI dan EYD tidak diperlukan dalam meningkatkan mutu berbahasa
E. Sikap terhadap bahasa tidak mempengaruhi penulisan kata baku
Jawaban: C. Memahami kata baku menunjukkan penghargaan terhadap bahasa nasional
Pembahasan:
Paragraf menyiratkan bahwa penggunaan kata baku menunjukkan sikap positif dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia.
Opsi lain tidak sejalan dengan pesan paragraf tersebut.
Kesimpulan:
Penggunaan kata baku mencerminkan penghargaan terhadap bahasa nasional dan meningkatkan mutu berbahasa.
Nahhh, gimana nih setelah pelajarin pembahasan soal-soal di atas? pasti ngebantu kamu ngerjain soal "kata baku" nya lebih mudah kan? ^^
Kalau kamu pengen #AutoPintar pahami materi-materi SNBT semacam ini secara cepat dan efektif, kamu bisa pelajari cara belajarnya di di BCB Academy!
Kepoin latihan-latihan soal lainnya di sini untuk dapetin insight menarik seputar try out persiapan SNBT 2025 ✨
Semoga latihan soal ini bisa membantu dan bermanfaat yaa 📚
Kata Kunci: Latihan Soal SNBT 2025, Kata Baku PBM SNBT, Persiapan SNBT 2025, Soal PBM SNBT, BCB Academy