Hey, kamu pejuang SNBT! Lagi nyari soal-soal latihan buat asah logika dan kemampuan beripikir kritis?
Pas banget! Nih, aku punya kumpulan " Latihan Soal Kata Ulang, Pemerinci, dan Gabungan Kata Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM) SNBT 2025 " beserta pembahasannya.
Cocok banget buat kamu yang pengen belajar soal ujian SNBT 2025!
Udah siap? Yuk, cek sekarang soal-soalnya dibawah ini! Dijamin bakal bikin kamu jago ngerjain soal SNBT!
Soal dan Pembahasan
Latihan soal (kuis) Pilihan Ganda tentang Kata Ulang, Pemerinci, dan Gabungan Kata!
Soal 1
"Adik membeli mainan mobil-mobilan berwarna biru. Ia tampak gembira saat memainkannya."
Makna kata ulang "mobil-mobilan" dalam kalimat di atas adalah ...
A. Banyak
B. Menyerupai
C. Berulang
D. Mainan
E. Kendaraan
Jawaban yang benar adalah D. Mainan.
Pembahasan:
Kata "mobil-mobilan" termasuk kata ulang berimbuhan (afiksasi) yang membentuk makna benda tiruan atau mainan yang menyerupai mobil. Kata dasar "mobil" ketika diberi ulang dengan tambahan "-an" menjadi "mobil-mobilan" yang berarti benda yang dibuat menyerupai mobil, biasanya untuk dimainkan.
Kesimpulan:
Opsi A (Banyak) salah, karena pengulangan ini tidak menunjukkan jumlah banyak.
Opsi B (Menyerupai) hampir tepat, namun dalam konteks kata ulang berimbuhan “-an” pada kata benda, maknanya lebih spesifik menjadi "mainan tiruan."
Opsi C (Berulang) salah, karena makna pengulangan di sini bukan sekadar pengulangan makna dasar.
Opsi D (Mainan) paling tepat, karena “mobil-mobilan” mengacu pada mainan berbentuk mobil.
Opsi E (Kendaraan) salah, karena “mobil-mobilan” bukan kendaraan sungguhan.
Soal 2
"Pada saat acara ulang tahun Rina, banyak teman-teman yang datang. Mereka semua membawa kado."
Kata ulang "teman-teman" dalam paragraf di atas merupakan contoh dari kata ulang jenis ...
A. Dwilingga
B. Dwipurwa
C. Kata ulang berimbuhan
D. Kata ulang dengan variasi fonem
E. Kata ulang semu
Jawaban yang benar adalah A. Dwilingga.
Pembahasan:
"Teman-teman" adalah kata ulang yang mengulang keseluruhan kata dasar “teman” tanpa penambahan imbuhan atau perubahan bentuk fonem. Ini disebut kata ulang dwilingga.
Kesimpulan:
Opsi A (Dwilingga) benar, karena “teman-teman” berasal dari kata dasar "teman" yang diulang utuh.
Opsi B (Dwipurwa) salah, karena dwipurwa adalah pengulangan sebagian awal kata, misalnya "pe + pohon" menjadi “pepohonan”.
Opsi C (Kata ulang berimbuhan) salah, karena tidak ada imbuhan tambahan pada “teman-teman.”
Opsi D (Kata ulang dengan variasi fonem) salah, karena tidak ada perubahan bunyi.
Opsi E (Kata ulang semu) salah, karena “teman” jelas kata dasarnya.
Soal 3
"Di hutan itu banyak pepohonan yang tumbuh subur. Pohon-pohon tersebut menjulang tinggi dengan daun-daun yang rimbun."
Kata “pepohonan” pada kalimat di atas merupakan contoh kata ulang:
A. Dwilingga tanpa imbuhan
B. Dwipurwa dengan bentuk tunggal
C. Dwipurwa dengan bentuk berimbuhan
D. Kata ulang semu
E. Kata ulang dengan variasi fonem
Jawaban yang benar adalah B. Dwipurwa dengan bentuk tunggal.
Pembahasan:
"Pepohonan" berasal dari kata dasar “pohon” yang diberi pengulangan sebagian di awal (po -> pe) dan pembentukan makna jamak serta lingkungan. Ini merupakan contoh kata ulang dwipurwa, khususnya kata ulang sebagian dengan dasar tunggal: “pohon” menjadi “pepohonan” (bukan “pohon-pohon”).
Kesimpulan:
Opsi A (Dwilingga tanpa imbuhan) salah, karena dwilingga adalah pengulangan utuh, sedangkan “pepohonan” bukan pengulangan utuh.
Opsi B (Dwipurwa dengan bentuk tunggal) benar, karena “pohon” adalah bentuk tunggal yang mengalami perulangan sebagian menjadi “pepohonan.”
Opsi C (Dwipurwa dengan bentuk berimbuhan) kurang tepat karena walau ada bentuk “pe-...-an” yang sering muncul, dalam konteks ini tekanan utamanya pada pengulangan awal suku kata. Namun, jika dilihat lebih teliti, "pepohonan" bisa dianggap telah mengalami proses morfologis lebih lanjut. Meskipun demikian, dalam konteks materi acuan, “pepohonan” lebih dikenal sebagai bentuk dwipurwa dari kata dasar tunggal "pohon."
Opsi D (Kata ulang semu) salah, karena kata dasarnya jelas “pohon.”
Opsi E (Kata ulang dengan variasi fonem) salah, karena tidak ada perubahan bunyi secara acak, melainkan pengulangan sebagian.
Soal 4
"Setelah berlari-lari di taman, Dina merasa lelah. Ia lalu duduk di bangku sambil meminum air."
Kata ulang “berlari-lari” pada kalimat tersebut menunjukkan bahwa kata ulang tersebut:
A. Mengulang kata dasar utuh tanpa imbuhan
B. Mengulang sebagian kata dasar dengan imbuhan
C. Mengandung makna mainan tiruan
D. Merupakan kata ulang semu tanpa makna dasar
E. Merupakan kata ulang dengan perubahan bunyi
Jawaban yang benar adalah B. Mengulang sebagian kata dasar dengan imbuhan.
Pembahasan:
"Berlari-lari" berasal dari kata dasar "lari" yang sudah berimbuhan "ber-" menjadi "berlari," kemudian diulang menjadi "berlari-lari." Hal ini menunjukkan kata ulang berimbuhan atau kata ulang sebagian dengan bentuk kompleks (sudah memiliki imbuhan sebelumnya).
Kesimpulan:
Opsi A salah, karena tidak hanya mengulang kata dasar tanpa imbuhan, kata dasarnya sudah berimbuhan “ber-.”
Opsi B benar, karena ini adalah pengulangan kata dasar yang telah berimbuhan, yaitu “berlari” menjadi “berlari-lari.”
Opsi C salah, karena tidak mengacu pada mainan tiruan.
Opsi D salah, karena kata dasarnya jelas, yaitu “lari.”
Opsi E salah, karena tidak ada perubahan bunyi pada suku kata, hanya pengulangan.
Soal 5
"Di taman kanak-kanak, kita dapat menemukan orang-orangan sawah yang digunakan untuk menakut-nakuti burung."
Kata “orang-orangan” merupakan contoh kata ulang berimbuhan yang membentuk makna:
A. Banyak orang
B. Orang sungguhan
C. Tiruan atau representasi orang
D. Perilaku seseorang
E. Sebuah kegiatan ramai
Jawaban yang benar adalah C. Tiruan atau representasi orang.
Pembahasan:
"Orang-orangan" berasal dari kata dasar “orang” yang diulang dan ditambah akhiran “-an,” membentuk makna tiruan atau representasi orang (biasanya sebagai boneka atau patung menyerupai orang).
Kesimpulan:
Opsi A salah, karena tidak bermakna banyak orang sungguhan.
Opsi B salah, karena bukan orang sungguhan.
Opsi C benar, karena “orang-orangan” adalah tiruan orang.
Opsi D salah, tidak mengacu pada perilaku seseorang.
Opsi E salah, tidak ada kaitannya dengan kegiatan ramai.
Soal 6
"Di meja itu terdapat berbagai macam alat tulis, yakni pensil, bolpoin, penghapus, penggaris, dan sebagainya."
Kata pemerinci “yakni” dalam konteks di atas digunakan untuk:
A. Menyatakan perincian taklengkap
B. Menyatakan perincian lengkap
C. Menyatakan contoh yang tidak sejenis
D. Menyatakan perincian berjenjang
E. Menyatakan perincian yang tak dapat diidentifikasi
Jawaban yang benar adalah B. Menyatakan perincian lengkap.
Pembahasan:
"Yakni" termasuk kata pemerinci yang digunakan untuk menyatakan semua anggota yang akan disebutkan secara lengkap (meskipun masih dapat diikuti dsb. untuk jenis yang sejenis). Jadi “yakni” lebih cenderung ke pemerinci lengkap.
Kesimpulan:
Opsi A (taklengkap) salah, "yakni" lebih mendekati makna perincian lengkap.
Opsi B (perincian lengkap) benar.
Opsi C (contoh tidak sejenis) salah.
Opsi D (perincian berjenjang) salah.
Opsi E (tak dapat diidentifikasi) salah.
Soal 7
"Untuk membuat kue nastar, diperlukan beberapa bahan, misalnya tepung terigu, mentega, gula halus, dan selai nanas."
Kata “misalnya” dalam konteks di atas menunjukkan bahwa:
A. Semua bahan telah disebutkan dengan lengkap
B. Hanya sebagian contoh bahan yang disebutkan
C. Tidak ada bahan yang relevan
D. Bahan tersebut tidak berhubungan dengan kue nastar
E. Bahan tersebut sudah final dan tak perlu ditambah lagi
Jawaban yang benar adalah B. Hanya sebagian contoh bahan yang disebutkan.
Pembahasan:
"Misalnya" adalah kata pemerinci taklengkap yang hanya menyebut sebagian contoh dari beberapa anggota yang mungkin masih ada lainnya.
Kesimpulan:
Opsi A salah, “misalnya” bukan untuk daftar lengkap.
Opsi B benar, “misalnya” menunjukkan contoh sebagian, bukan keseluruhan.
Opsi C salah, bahan yang disebutkan relevan.
Opsi D salah, bahan berkaitan langsung dengan nastar.
Opsi E salah, karena masih bisa ada bahan lain.
Soal 8
"Untuk memperbaiki lingkungan, kita harus mengurangi sampah plastik, melakukan daur ulang, dan menanam pohon."
Frasa “daur ulang” dalam kalimat tersebut merupakan:
A. Kata ulang dwilingga
B. Kata ulang dwipurwa
C. Kata berpasangan tetap
D. Kata ulang dengan imbuhan
E. Kata ulang semu
Jawaban yang benar adalah C. Kata berpasangan tetap.
Pembahasan:
“Daur ulang” bukan kata ulang, melainkan kata berpasangan tetap (collocation) yang selalu muncul bersamaan untuk menyatakan proses pengolahan kembali.
Kesimpulan:
Opsi A, B, D, dan E salah karena “daur ulang” bukan merupakan bentuk pengulangan kata dasar.
Opsi C benar, “daur ulang” adalah istilah berpasangan tetap yang sering digunakan secara bersama-sama.
Soal 9
"Dalam pertemuan itu, disepakati beberapa hal, yaitu: penyusunan jadwal kerja, pembagian tugas, dan sebagainya."
Dalam kalimat di atas, penggunaan frasa “dan sebagainya” bertujuan untuk:
A. Menyatakan perincian yang beragam
B. Menyatakan perincian sejenis
C. Menyatakan perincian lengkap seluruhnya
D. Menyatakan kata ulang semu
E. Menyatakan kata berpasangan tetap
Jawaban yang benar adalah B. Menyatakan perincian sejenis.
Pembahasan:
Frasa “dan sebagainya” digunakan untuk menyatakan masih ada perincian lain yang serupa atau sejenis yang belum disebutkan.
Kesimpulan:
Opsi A (Menunjukkan perincian yang beragam) biasanya “dan lain-lain” mengarah ke yang beragam.
Opsi B (Menunjukkan perincian sejenis) benar, karena “dan sebagainya (dsb.)” digunakan untuk jenis perincian yang sejenis.
Opsi C salah, karena tidak menyatakan perincian lengkap.
Opsi D salah, bukan kata ulang semu.
Opsi E salah, bukan kata berpasangan tetap.
Catatan: Dalam materi acuan, disebutkan “dan sebagainya (dsb.)” -> untuk menyatakan perincian lebih lanjut yang bentuknya sejenis.
Soal 10
"Penyebab banjir di kota ini antara lain penebangan hutan, pembuangan sampah sembarangan, dan lain-lain."
Frasa “dan lain-lain” dalam kalimat tersebut menunjukkan bahwa:
A. Ada perincian sejenis yang belum disebutkan
B. Ada perincian yang tidak sejenis yang belum disebutkan
C. Daftar penyebab telah lengkap
D. Tidak ada hal lain selain yang disebutkan
E. Kalimat tersebut mengandung kata ulang semu
Jawaban yang benar adalah B. Ada perincian yang tidak sejenis yang belum disebutkan.
Pembahasan:
“Dan lain-lain (dll.)” digunakan untuk menyatakan perincian yang beragam, tidak terbatas pada jenis yang sama.
Kesimpulan:
Opsi A salah, “dan sebagainya” yang menunjukkan sejenis.
Opsi B benar, karena “dan lain-lain” mengacu pada berbagai hal lain yang belum disebutkan dan tidak harus sejenis.
Opsi C salah, tidak lengkap.
Opsi D salah, justru menunjukkan masih ada hal lain.
Opsi E salah, tidak berkaitan dengan kata ulang semu.
Soal 11
"Mereka diminta untuk mempelajari buku ini dari Bab I, Bab II, dan seterusnya hingga akhir."
Frasa “dan seterusnya (dst.)” pada kalimat tersebut digunakan untuk menunjukkan:
A. Perincian sejenis
B. Perincian taklengkap yang tidak sejenis
C. Perincian berjenjang atau berkelanjutan
D. Kata ulang semu
E. Kata berpasangan tetap
Jawaban yang benar adalah C. Perincian berjenjang atau berkelanjutan.
Pembahasan:
“Dan seterusnya (dst.)” digunakan untuk menyatakan perincian yang berjenjang atau berkelanjutan secara berurutan.
Kesimpulan:
Opsi A salah, sejenis diwakili “dsb.”
Opsi B salah, “dan lain-lain” untuk yang beragam.
Opsi C benar, karena “dst.” menunjukkan kelanjutan secara urut.
Opsi D salah, bukan kata ulang semu.
Opsi E salah, bukan kata berpasangan tetap.
Soal 12
"Rina membeli berbagai buah, yakni apel, jeruk, mangga, dan anggur."
Kata pemerinci "yakni" diikuti oleh frasa "dan anggur." Jika Rina ingin menambahkan kata "dan sebagainya," apakah diperbolehkan?
A. Boleh, karena "yakni" merupakan pemerinci lengkap
B. Boleh, karena "yakni" pemerinci taklengkap
C. Tidak boleh, karena "yakni" tidak dapat disertai "dan sebagainya"
D. Tidak boleh, karena semua sudah lengkap
E. Boleh, tergantung konteks
Jawaban yang benar adalah A. Boleh, karena "yakni" merupakan pemerinci lengkap.
Pembahasan:
Berdasarkan materi, “yakni” dapat diikuti frasa “dan sebagainya” karena menyatakan perincian lengkap yang masih sejenis, sehingga jika masih ingin menambah perincian sejenis boleh menggunakan “dan sebagainya.”
Kesimpulan:
Opsi A benar, sesuai aturan bahwa “yakni” (pemerinci lengkap) masih dapat diikuti “dan sebagainya” untuk menandakan perincian sejenis yang lebih luas.
Opsi B salah, “yakni” termasuk pemerinci lengkap, bukan taklengkap.
Opsi C salah, karena “yakni” dapat diikuti “dan sebagainya.”
Opsi D salah, tidak selalu semua hal sudah final.
Opsi E kurang tepat karena sudah ada ketentuan jelas.
Soal 13
"Juan ke toko buku membeli berbagai alat tulis, yaitu pensil, pulpen, spidol, dan sebagainya."
Makna penggunaan “yaitu” pada kalimat tersebut adalah:
A. Menyatakan rincian lengkap seluruhnya
B. Menyatakan rincian taklengkap dengan sedikit contoh
C. Menyatakan rincian lengkap, namun masih dapat dilanjutkan dengan item sejenis
D. Menyatakan rincian yang tidak memiliki kata dasar
E. Menyatakan kata berpasangan tetap
Jawaban yang benar adalah C. Menyatakan rincian lengkap yang dapat dilanjutkan dengan item sejenis.
Pembahasan:
“Yaitu” mirip dengan “yakni,” digunakan untuk perincian lengkap atau hampir lengkap, dan dapat diikuti “dan sebagainya” (untuk perincian sejenis).
Kesimpulan:
Opsi A salah, tidak selalu seluruhnya lengkap mutlak.
Opsi B salah, “yaitu” bukan pemerinci taklengkap.
Opsi C benar, “yaitu” termasuk kata pemerinci lengkap yang masih dapat diikuti “dan sebagainya” untuk menunjukkan kelanjutan sejenis.
Opsi D salah, tidak berkaitan dengan kata dasar.
Opsi E salah, bukan kata berpasangan tetap.
Soal 14
"Banjir ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain curah hujan yang tinggi, sistem drainase yang buruk, dan lain-lain."
Kata “antara lain” dalam konteks di atas menunjukkan bahwa:
A. Semua faktor telah disebutkan
B. Hanya contoh sebagian faktor yang disebutkan
C. Tidak ada faktor lain
D. Faktor tersebut tidak berhubungan
E. Merupakan kata ulang semu
Jawaban yang benar adalah B. Hanya contoh sebagian faktor yang disebutkan.
Pembahasan:
“Antara lain” menandakan bahwa yang disebutkan adalah beberapa contoh dari sejumlah faktor lain yang masih ada. Artinya hanya sebagian yang disebut.
Kesimpulan:
Opsi A salah, bukan semua faktor.
Opsi B benar, hanya sebagian faktor.
Opsi C salah, masih ada faktor lain.
Opsi D salah, jelas berhubungan.
Opsi E salah, bukan kata ulang semu.
Soal 15
"Mobil Pak Budi mondar-mandir di jalan raya untuk mencari tempat parkir."
Kata ulang “mondar-mandir” tergolong kata ulang dengan:
A. Variasi vokal
B. Variasi konsonan
C. Dwilingga murni
D. Dwipurwa
E. Kata ulang berimbuhan
Jawaban yang benar adalah A. Variasi vokal.
Pembahasan:
“Mondar-mandir” adalah kata ulang yang mengalami variasi bunyi (fonem) antara dua bagian kata, termasuk perubahan vokal. Hal ini termasuk kata ulang dengan variasi bunyi. Dalam materi disebutkan contoh “mondar-mandir” sebagai kata ulang dengan variasi vokal.
Kesimpulan:
Opsi A benar, karena “mondar-mandir” memiliki pengulangan disertai perubahan bunyi vokal “o” pada “mondar” dan “a” pada “mandir.”
Opsi B salah, bukan hanya variasi konsonan.
Opsi C salah, bukan dwilingga murni.
Opsi D salah, bukan dwipurwa.
Opsi E salah, tidak ada imbuhan dalam contoh ini.
Soal 16
"Gerak-gerik mereka mencurigakan. Kita harus berhati-hati."
Kata ulang “gerak-gerik” termasuk kata ulang dengan perubahan fonem. Perubahan ini berupa:
A. Variasi vokal
B. Variasi konsonan
C. Variasi imbuhan
D. Kata ulang semu
E. Dwipurwa
Jawaban yang benar adalah B. Variasi konsonan.
Pembahasan:
“Gerak-gerik” adalah contoh kata ulang dengan variasi konsonan, di mana "gerak" dipasangkan dengan "gerik" yang memiliki perubahan konsonan “a” menjadi “i” atau setidaknya perubahan sebagian bunyi. Meski perbedaan hanya pada vokal, kata tersebut sering dimasukkan dalam kategori kata ulang dengan variasi fonem. Dalam materi acuan, “gerak-gerik” termasuk pengulangan dengan variasi fonem, yang dapat meliputi konsonan atau vokal. Namun, pada contoh materi disebutkan “gerak-gerik” sebagai contoh variasi konsonan atau setidaknya sebagai salah satu contoh kata ulang pengubahan bunyi.
Karena soal sebelumnya sudah menyebut “mondar-mandir” sebagai variasi vokal, “gerak-gerik” sering dikategorikan sebagai variasi konsonan/vokal. Di materi acuan, "gerak-gerik" dimasukkan dalam contoh “Pengulangan dengan variasi konsonan.”
Kesimpulan:
Opsi A (variasi vokal) kurang tepat, karena fokus materi acuan menggolongkan “gerak-gerik” ke variasi konsonan.
Opsi B (variasi konsonan) sesuai dengan materi acuan yang menggolongkan “gerak-gerik” ke variasi bunyi konsonan atau perubahan bunyi yang bukan sekadar vokal.
Opsi C (variasi imbuhan) salah, tidak ada imbuhan.
Opsi D (Kata ulang semu) salah, jelas kata dasarnya “gerak.”
Opsi E (Dwipurwa) salah, bukan pengulangan sebagian awal.
Soal 17
"Di kebun binatang terdapat kupu-kupu yang indah. Tidak jelas kata dasar tunggalnya apakah ‘ku’ atau ‘pu’."
Kata “kupu-kupu” dapat digolongkan sebagai kata ulang:
A. Dwilingga
B. Dwipurwa
C. Berimbuhan
D. Variasi fonem
E. Semu
Jawaban yang benar adalah E. Semu.
Pembahasan:
“Kupu-kupu” termasuk kata ulang semu karena tidak jelas bentuk kata dasarnya. Ia dianggap kata ulang yang dari dulu sudah demikian, tidak dapat ditarik bentuk tunggal aslinya secara jelas.
Kesimpulan:
Opsi A salah, karena kata dasarnya tidak jelas.
Opsi B salah, tidak hanya pengulangan suku awal.
Opsi C salah, tidak berimbuhan.
Opsi D salah, bukan variasi fonem.
Opsi E benar, kata ulang semu.
Soal 18
"Perhatikan kata ‘gara-gara’ dalam kalimat: Mereka bertengkar gara-gara hal kecil."
Kata “gara-gara” termasuk dalam kata ulang:
A. Dwilingga
B. Dwipurwa
C. Berimbuhan
D. Variasi fonem
E. Semu
Jawaban yang benar adalah E. Semu.
Pembahasan:
“Gara-gara” juga termasuk kata ulang semu. Ia merupakan ekspresi yang sudah menjadi bentuk tetap tanpa diketahui kata dasarnya.
Kesimpulan:
Opsi A-D salah, tidak memenuhi kategori tersebut.
Opsi E benar.
Soal 19
"Buku panduan itu menyebutkan beberapa langkah, antara lain: menentukan topik, membuat kerangka, dan seterusnya."
Jika kita menggunakan “dan seterusnya” dalam kalimat di atas, berarti:
A. Hanya contoh sebagian, tidak lengkap
B. Menunjukkan perincian yang sejenis
C. Menunjukkan perincian tak sejenis
D. Menunjukkan bahwa langkahnya berkelanjutan
E. Menyatakan kata ulang semu
Jawaban yang benar adalah D. Menunjukkan bahwa langkahnya berkelanjutan.
Pembahasan:
“Dan seterusnya” menunjukkan urutan yang berkelanjutan atau berjenjang.
Kesimpulan:
Opsi A salah, itu lebih cocok untuk “misalnya” atau “antara lain.”
Opsi B salah, sejenis adalah “dsb.”
Opsi C salah, “dll.” untuk tak sejenis.
Opsi D benar, berkelanjutan.
Opsi E salah, tidak berkaitan dengan kata ulang semu.
Soal 20
"Di kelas itu terdapat berbagai jenis alat musik tradisional, yakni gamelan, saron, kenong, dan sebagainya."
Penggunaan “dan sebagainya” setelah “yakni” pada kalimat tersebut menunjukkan:
A. Pemerinci taklengkap
B. Pemerinci lengkap yang masih membuka kemungkinan alat musik sejenis lain
C. Pemerinci tidak berjenjang
D. Tidak boleh dilakukan
E. Kata berpasangan tetap
Jawaban yang benar adalah B.
Pembahasan:
"Yakni" adalah pemerinci lengkap yang dapat diikuti “dan sebagainya” untuk menandakan masih ada perincian lain yang sejenis.
Kesimpulan:
Opsi A salah, “yakni” bukan taklengkap.
Opsi B benar, pemerinci lengkap yang masih dapat dilanjutkan sejenis.
Opsi C salah, sifat berjenjang tidak terkait di sini.
Opsi D salah, karena boleh dilakukan.
Opsi E salah, bukan kata berpasangan tetap..
Soal 21
"Penggunaan kata ulang ‘ramah-tamah’ sering dijumpai dalam percakapan sehari-hari."
Kata ulang “ramah-tamah” adalah kata ulang dengan:
A. Variasi vokal
B. Variasi konsonan
C. Perubahan sebagian awal kata
D. Variasi bunyi (fonem)
E. Kata ulang semu
Jawaban yang benar adalah D. Variasi bunyi (fonem).
Pembahasan:
“Ramah-tamah” tergolong kata ulang dengan perubahan bunyi (variasi fonem), sama seperti “mondar-mandir,” “gerak-gerik,” dan “lauk-pauk.”
Kesimpulan:
Opsi A-B kurang tepat, dalam materi acuan “ramah-tamah” disebut sebagai contoh pengulangan dengan variasi fonem.
Opsi C salah, tidak hanya bagian awal.
Opsi D benar, karena termasuk variasi fonem.
Opsi E salah, bukan semu.
Soal 22
"Curah hujan meningkat di wilayah ini. Para petani harus bersiap menghadapi musim tanam."
Ungkapan “curah hujan” dapat digolongkan sebagai:
A. Kata ulang
B. Kata berpasangan tetap
C. Kata pemerinci
D. Kata ulang semu
E. Dwipurwa
Jawaban yang benar adalah B. Kata berpasangan tetap.
Pembahasan:
“Curah hujan” adalah contoh kata berpasangan tetap (collocation) yang selalu digunakan bersama.
Kesimpulan:
Opsi A salah, bukan kata ulang.
Opsi B benar, pasangan tetap.
Opsi C salah, bukan kata pemerinci.
Opsi D salah, bukan kata ulang semu.
Opsi E salah, bukan dwipurwa.
Soal 23
"Orang-orang itu sedang sibuk mengangkut barang-barang ke dalam truk."
Kata “orang-orang” dan “barang-barang” sama-sama merupakan kata ulang:
A. Dwilingga untuk menyatakan jamak
B. Dwipurwa untuk menyatakan jamak
C. Berimbuhan untuk menyatakan tiruan
D. Semu tanpa makna dasar
E. Variasi fonem
Jawaban yang benar adalah A. Dwilingga untuk menyatakan jamak.
Pembahasan:
“Orang-orang” dan “barang-barang” adalah kata ulang dwilingga yang menyatakan jamak atau pluralitas.
Kesimpulan:
Opsi A benar.
Opsi B salah, karena bukan hanya sebagian suku kata.
Opsi C salah, tidak ada imbuhan.
Opsi D salah, kata dasarnya jelas “orang” dan “barang.”
Opsi E salah, tidak ada perubahan fonem.
Soal 24
"Setelah menyelesaikan tahap ini, lanjutkan ke tahap berikutnya, dan seterusnya."
Penggunaan “dan seterusnya” pada kalimat tersebut menunjukkan bahwa:
A. Ada daftar lain yang sejenis
B. Ada daftar lain yang tidak sejenis
C. Langkah itu berkelanjutan hingga tahap-tahap selanjutnya
D. Semua tahap telah selesai
E. Tidak jelas maksudnya
Jawaban yang benar adalah C. Langkah itu berkelanjutan.
Pembahasan:
“Dan seterusnya” menunjukkan kelanjutan yang berjenjang atau terus-menerus.
Kesimpulan:
Opsi C benar, tahap berkelanjutan.
Soal 25
"Mereka membawa buah-buahan ke pesta, misalnya apel, jeruk, dan anggur."
Penggunaan “misalnya” pada kalimat tersebut:
A. Menunjukkan perincian lengkap
B. Menunjukkan sebagian contoh yang belum lengkap
C. Menunjukkan kata berpasangan tetap
D. Menunjukkan kata ulang semu
E. Menunjukkan perincian yang berjenjang
Jawaban yang benar adalah B. Menunjukkan sebagian contoh yang belum lengkap.
Pembahasan:
“Misalnya” adalah kata pemerinci taklengkap, hanya memberi sebagian contoh.
Kesimpulan:
Opsi B benar.
Nahhh, gimana nih setelah pelajarin pembahasan soal-soal di atas? pasti ngebantu kamu ngerjain soal "Kata Ulang, Pemerinci, dan Gabungan Kata" nya lebih mudah kan? ^^
Kalau kamu pengen #AutoPintar pahami materi-materi SNBT semacam ini secara cepat dan efektif, kamu bisa pelajari cara belajarnya di di BCB Academy!
Kepoin latihan-latihan soal lainnya di sini untuk dapetin insight menarik seputar try out persiapan SNBT 2025 ✨
Semoga latihan soal ini bisa membantu dan bermanfaat yaa 📚
Kata Kunci: Latihan Soal SNBT 2025, Soal PBM SNBT, Persiapan SNBT 2025, Latihan Logika SNBT, Tips SNBT 2025