Halo Ayah dan Bunda, kembali lagi bersama aku, kali ini akan aku ulas beberapa fakta miris tentang penggunaan HP (hand phone) atau gawai pada anak.
Sebelumnya telah diketahui bahwa Penggunaan HP secara berkepanjangan pada anak telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir.
Semakin banyak orang tua memberikan akses HP kepada anak-anak mereka sejak usia dini, tanpa menyadari dampak jangka panjang ditimbulkan.
Pada artikel ini turut dibahas berbagai fakta penting mengenai penggunaan HP lama pada anak serta dampaknya terhadap kesehatan fisik serta mental.
1. Mengganggu Perkembangan Otak
Secara masif dengan menggunakan HP secara berlebihan, ternyata dapat mengganggu perkembangan otak anak.
Hal ini disebabkan oleh suatu kondisi di masa pertumbuhan, otak anak mengalami perkembanganpesat, serta melalui paparan layar HP dalam waktu lama ternyata menghambat proses.
Pada sebuah studi ilmiah telah menunjukkan bahwa anak-anak terlalu sering menggunakan HP cenderung mengalami keterlambatan dalam kemampuan kognitif, termasuk memori dan konsentrasi.
2. Gangguan Tidur
Secara khusus HP mengeluarkan Cahaya biru dipancarkan melalui layar-nya, maka menurut banyak ahli dapat mengganggu produksi hormon melatonin.
Bunda dan Ayah, hormon melatonin ini memiliki tanggung jawab dalam mengatur siklus tidur. Pada kebanyakan anak dengan menggunakan HP sebelum tidur memiliki risiko mengalami gangguan tidur, dimana dapat berdampak terhadap kualitas istirahat.
Kondisi ini sedikit banyaknya menjadikan tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan daya tahan tubuh serta masalah konsentrasi di sekolah.
3. Masalah Kesehatan Mata
Ayah dan bunda, dengan paparan layar HP berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan mata pada anak.
Kondisi yang dikenal sebagai Computer Vision Syndrome (CVS) yang meliputi gejala seperti mata kering, penglihatan kabur, serta sakit kepala.
Menurut banyak ahli, anak lebih rentan terhadap CVS oleh karena mereka cenderung tidak mengeluh meskipun telah merasakan ketidaknyaman, sehingga masalah ini sering kali tidak terdeteksi oleh orang tua.
4. Kecanduan Digital
Ayah dan bunda, melalui penggunaan HP secara tidak terkontrol dapat menyebabkan kecanduan digital bagi anak.
Kecanduan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka, seperti belajar, berolahraga, serta berinteraksi dengan teman-teman.
Pada kebanyakan anak yang kecanduan HP cenderung mengalami penurunan keterampilan sosial serta emosional, sehingga memiliki dampak dalam kemampuan mereka untuk menjalin hubungan dengan orang lain di masa depan.
5. Dampak Psikologis
Bunda dan ayah, sebelumnya aku perlu bahas pentingnya peran kalian dalam mendidik serta membentuk karakter pada anak.
Menurut beberapa teori kedokteran yang terkenal, salah satu pepatah yang sesuai dengan kondisi psikologis anak adalah “anak mampu repetisi/ meniru 10-100x lebih hebat daripada orang dewasa”, mengapa bisa demikian?
Karena pada usia 1-6 tahun lagi berkembangnya otak, serta karena daya nalar serta intelegensia anak belum terbentuk secara optimal, maka dia akan dapat dengan mudah meniru. Hal ini bisa jadi peluang sekaligus tantangan bagi bunda dan ayah.
Peluangnya jika anak ingin menjadi seorang penghapal Al-Qur’an, dapat dilatih dan dibiasakan dengan didikan lemah lembut dari bunda serta sedikit ketegasan ayah sebagai kepala keluarga, Namun tantanganya aku gak menampik kesibukan bunda dan ayah, namun JANGAN SAMPAI memberikan HP sebelum pada usia seharusnya (11-17 tahun), Mengapa?
Karena jika membuka hal yang tidak benar dijaman sekarang yang serba gila ini, jangan salahkan anak ayah bunda lebih mencintai artis tiktok dibandingkan berncengkrama kepada ayah-bunda.
So jadi orang tua wajib bijak dan mempersiapkan secara matang.
Dengan memperhatikan lima dampak atas HP pada anak, aku harapkan pada ayah dan bunda untuk menjadi kedua orang tua bijak serta menjadi idola bagi anak-anaknya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu ayah dan bunda dalam menghindarkan HP pada anak.
Bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga agar lebih banyak lagi yang mendapat manfaat dari informasi penting ini!
Referensi:
Anderson, P., & Subrahmanyam, K. (2017). Digital media and youth: Learning, development, and negative effects. Pediatric Clinics of North America, 64(4), 735-745. doi:10.1016/j.pcl.2017.03.008.
Penulis: M Iqbal HQ
Editorial: Iwan Kurniawan