Dalam perusahaan dagang umumnya terdapat akun persediaan, diskusikanlah dua metode pencatatan persediaan dalam perusahaan dagang!
JAWABAN DISKUSI:
Pencatatan persediaan dalam perusahaan dagang merupakan hal yang krusial karena mempengaruhi akurasi laporan keuangan dan pengambilan keputusan bisnis.Terdapat dua metode utama yang umum digunakan dalam pencatatan persediaan, yaitu Metode Periodik dan Metode Perpetual. Kedua metode ini memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda sesuai dengan jenis dan skala usaha. Berikut akan saya bahas satu-persatu,
Metode Periodik
Metode Periodik, atau sering disebut sebagai periodic inventory system, adalah metode di mana mutasi barang masuk dan keluar tidak dicatat secara terus-menerus. Pencatatan persediaan dilakukan secara berkala, biasanya pada akhir periode akuntansi, melalui penghitungan fisik atau stock opname. Dalam metode ini, perusahaan mencatat pembelian barang dagang melalui akun pembelian dan penjualan barang dagang melalui akun penjualan, tanpa menyesuaikan akun persediaan setiap kali terjadi transaksi (INISIASI 5).
Ciri-ciri Metode Periodik:
- Setiap pembelian barang dagang dicatat dalam akun pembelian, bukan langsung ke akun persediaan.
- Tidak Ada Pencatatan Mutasi Persediaan: Mutasi persediaan tidak dicatat secara kontinu dalam buku besar selama periode berjalan.
- Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP): HPP dihitung pada akhir periode setelah melakukan stock opname.
Metode ini umumnya digunakan oleh toko-toko yang menjual barang dagangan dengan harga relatif murah dan frekuensi transaksi yang tinggi, sehingga mutasi barang sulit diikuti secara cermat. Contohnya adalah toko kelontong atau supermarket yang memiliki beragam produk dengan volume penjualan yang besar.
Jurnal pencatatan dalam metode periodik saat terjadi pembelian adalah:
Pembelian Rp xxx.xxx
Utang Dagang Rp xxx.xxx
Sedangkan saat terjadi penjualan:
Piutang Dagang Rp xxx.xxx
Penjualan Rp xxx.xxx
Pada akhir periode, perusahaan akan menghitung harga pokok penjualan dengan menambahkan persediaan awal dan pembelian, kemudian mengurangkannya dengan persediaan akhir. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan laba atau rugi secara periodik tanpa memantau persediaan secara real-time.
Kelebihan Metode Periodik:
- Pencatatan transaksi lebih sederhana karena tidak memerlukan pencatatan mutasi persediaan secara kontinu.
Kekurangan Metode Periodik:
- Tidak dapat mengetahui jumlah persediaan dan HPP secara real-time selama periode berjalan.
- Memerlukan perhitungan fisik persediaan secara rutin, yang memakan waktu dan tenaga.
Metode Perpetual
Metode Perpetual, atau perpetual inventory system, adalah metode pencatatan persediaan secara terus-menerus dan terperinci pada setiap transaksi pembelian dan penjualan. Setiap mutasi barang langsung mempengaruhi akun persediaan, sehingga saldo persediaan dapat diketahui setiap saat (INISIASI 5).
Ciri-ciri Metode Perpetual:
- Setiap pembelian barang dagang langsung dicatat dengan mendebet akun persediaan barang dagang.
- Setiap penjualan dicatat dengan dua jurnal: pertama, mencatat pendapatan penjualan; kedua, mencatat HPP dengan mendebet akun HPP dan mengkredit akun persediaan barang dagang.
- Jumlah persediaan dan HPP dapat diketahui secara real-time tanpa perlu menunggu akhir periode.
Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang menjual barang dengan harga tinggi dan jenis yang spesifik, seperti dealer mobil atau toko perhiasan. Dengan metode perpetual, perusahaan dapat memantau ketersediaan barang secara real-time, yang penting untuk pengendalian stok dan pelayanan pelanggan.
Jurnal pencatatan saat terjadi pembelian adalah:
Persediaan Rp xxx.xxx
Utang Dagang Rp xxx.xxx
Saat terjadi penjualan, dicatat dua transaksi:
Piutang Usaha Rp xxx.xxx
Penjualan Rp xxx.xxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxx.xxx
Persediaan Rp xxx.xxx
Kelebihan Metode Perpetual:
- Memungkinkan pemantauan persediaan dan HPP secara kontinu dan akurat.
- Memudahkan pengendalian dan manajemen persediaan karena data selalu terbarui.
Kekurangan Metode Perpetual:
- Memerlukan sistem pencatatan yang lebih kompleks dan canggih.
- Mungkin memerlukan investasi lebih besar dalam sistem dan teknologi untuk mendukung pencatatan kontinu.
Dengan demikian, metode perpetual memberikan informasi yang lebih akurat mengenai persediaan dan biaya barang terjual, yang berguna untuk analisis dan pengambilan keputusan manajerial.Menurut saya, pemilihan antara metode periodik dan perpetual bergantung pada karakteristik dan kebutuhan perusahaan dagang. Perusahaan dengan volume transaksi tinggi dan barang dagangan beragam serta bernilai rendah akan lebih efisien apabila menggunakan metode periodik. Sebaliknya, perusahaan yang menjual barang bernilai tinggi dan membutuhkan kontrol persediaan yang ketat sebaiknya menggunakan metode perpetual. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan yang tepat akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencatatan persediaan perusahaan.
Sekian diskusi dari saya, apabila ada tambahan atau perbaikan, dengan senang hati akan saya perbaiki dan luruskan. Terima kasih.
Ingin Tuton/TMK kamu jadi lebih mudah dan Cepet Kelar dengan bantuan AI? Dapatkan Template AI buat nugas, belajar, dan lainnya di BCB Academy (Klik di sini untuk selengkapnya!).
Yuk, bagikan tulisan ini untuk menginspirasi lebih banyak teman mahasiswa lainnya untuk belajar dan mengerjakan tugas tepat waktu!
Daftar Pustaka
- Ma'ruf, S. (2024, September 23). Metode pencatatan perpetual dan periodik: Contoh soal dan jawaban. Akuntansi Lengkap. https://akuntansilengkap.com/akuntansi/metode-sistem-pencatatan-persediaan-periodik-dan-perpetual-beserta-contoh-transaksinya
- Sugiarto. (2014). EKMA4115 – Pengantar Akuntansi (Edisi 2). Universitas Terbuka.
Kata Kunci: metode persediaan, pencatatan periodik, pencatatan perpetual, persediaan barang dagang, manajemen stok