11 Oktober 2023 10:58 pm

Rahasia dibalik Tahapan Formulasi Rencana Bisnis Sukses!

Rahasia dibalik Tahapan Formulasi Rencana Bisnis Sukses!
Penyusunan rencana bisnis dimulai dengan penggalian dan evaluasi ide bisnis melalui peninjauan lingkungan, dilanjutkan dengan uji kelayakan dan analisis kompetitif, serta mempertimbangkan ketersediaan sumber daya. Proses tersebut mencakup tahapan: Penemuan ide, perumusan konsep, studi kelayakan, dan penyusunan rencana bisnis.
Mari kita bahas lebih lanjut.... 1. Penemuan Ide Bisnis (Business Idea) Tahap penemuan ide bisnis melibatkan proses kreatif dan inovatif dalam merumuskan usaha yang potensial dan menguntungkan, dengan mempertimbangkan jenis dan bentuk usaha yang tepat untuk mengurangi risiko dan menjamin kesuksesan.
Ide bisnis dapatberasal dari pengalaman sehari-hari atau melalui pemikiran kreatif dan inovatif, yang bisa menciptakan konsep bisnis baru atau mengadaptasi yang sudah ada.
Ide bisnis dapat berasal dari berbagai sumber seperti hobi, pengalaman kerja, kesempatan yang muncul, saran, bisnis keluarga, dan pendidikan, dengan setiap sumber memberikan perspektif dan pengalaman unik dalam pengembangan konsep bisnis. Pemilihan ide bisnis untuk dijalankan ini seringkali dipengaruhi oleh kesesuaian dengan minat pribadi pengusaha, kemampuan teknis, dan potensi laba.
Selain itu, peninjauan lingkungan bisnis dalam proses merumuskan ide bisnis juga penting, ini melibatkan analisis internal dan eksternal untuk mengidentifikasi kemampuan dan peluang bisnis, dengan metode seperti mengobservasi bisnis yang berhasil, mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, mengevaluasi kelemahan produk pesaing, dan menggunakan tolok ukur untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing produk dalam pasar. Bisnis yang legit dan kreatif bisa diciptakan dan dikembangkan.
2. Perumusan Konsep Bisnis (Business Concept) Konsep bisnis merinci ide bisnis ke dalam dimensi bisnis yang lebih detail dan dapat melibatkan pengembangan berbagai konsep produk berdasarkan sasaran pasar dan manfaat utama yang ditawarkan. Analisis situasional, sebagai langkah lanjutan dari peninjauan lingkungan, mengidentifikasi dan menilai kesesuaian antara peluang dan ancaman lingkungan eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan untuk merumuskan strategi bisnis yang efektif.
Berikut merupakan contoh penjabaran konsep bisnis untuk ide bisnis membuka kafe tematik yang menyediakan berbagai jenis kopi dan ruang kerja bersama (co-working space) untuk freelancer atau pekerja remote.
Dimensi Bisnis: - Produk: Menyediakan berbagai jenis kopi berkualitas tinggi dan makanan ringan. - Layanan: Menyediakan ruang kerja bersama dengan fasilitas internet cepat dan peralatan kantor. - Pasar Sasaran: Freelancer, pekerja remote, dan pecinta kopi. - Pemasaran: Menggunakan media sosial untuk promosi dan mengadakan event atau workshop mingguan untuk menarik pengunjung.
Konsep Produk: - Konsep 1: Menyediakan Kafe sebagai tempat santai sekaligus produktif dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk bekerja. - Konsep 2: Menyediakan kafe untuk workshop atau acara mingguan yang berkaitan dengan pengembangan karier atau keterampilan untuk menarik lebih banyak pengunjung. - Konsep 3: Menyediakan Kafe dengan program loyalitas pelanggan dengan sistem poin yang dapat ditukarkan dengan produk atau layanan. (misalnya setelah dilakukan brainstorming, akan dipilih salah satu yang terbaik)
Analisis Situasional: Peluang: - Tren meningkatnya jumlah freelancer dan pekerja remote. - Meningkatnya minat masyarakat terhadap kopi spesialti.
Ancaman: - Banyaknya kafe serupa yang juga menyediakan ruang kerja. - Pandemi yang membatasi interaksi sosial dan mengurangi jumlah pengunjung kafe.
Kekuatan: - Menyediakan kopi berkualitas tinggi dengan berbagai varian. - Lokasi strategis yang mudah diakses.
Kelemahan: - Belum adanya nama atau brand recognition di pasaran. - Terbatasnya modal untuk promosi dan pengembangan bisnis.
3. Tahap Studi Kelayakan Bisnis (Feasibility Study) Studi kelayakan bisnis, yang dilakukan setelah penetapan konsep bisnis, mencakup evaluasi ekonomi dan teknis untuk menilai kelayakan finansial dan operasional bisnis atau strategi yang akan dijalankan. Evaluasi ekonomi melibatkan analisis data keuangan dan penggunaan metode perhitungan berbasis cash flow, sementara evaluasi teknis menelaah aspek-aspek operasional, seperti pasokan bahan baku dan dampak lingkungan, untuk memastikan kelancaran proses bisnis.
Setelah melakukan studi kelayakan bisnis secara menyeluruh, kita dapat membuat keputusan yang tepat mengenai apakah melanjutkan dengan rencana kita atau mempertimbangkan ide bisnis lainnya. Studi kelayakan membantu kita untuk mengidentifikasi potensi risiko dan hambatan serta membuat strategi untuk mengatasi tantangan tersebut, sehingga meningkatkan peluang sukses bisnis yang kita jalankan.
4. Penyusunan Rencana Bisnis Penyusunan rencana bisnis, yang memanfaatkan informasi dari studi kelayakan, mencakup pengembangan visi, misi, tujuan, strategi, dan kebijakan bisnis, serta melibatkan pengembangan manajemen, lingkungan internal, dan proyeksi kinerja keuangan perusahaan. Proses ini melibatkan analisis situasi bisnis, persiapan dan pengumpulan data, analisis dan evaluasi informasi, serta penulisan rencana bisnis yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan, untuk memastikan bisnis yang layak juga memiliki keunggulan bersaing dalam jangka panjang.
Penerapan penyusunan rencana bisnis dapat diilustrasikan melalui langkah-langkah berikut: a). Analisis Situasi Bisnis dan Perusahaan Identifikasi Peluang dan Tantangan: Melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi peluang bisnis & mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi, seperti kompetisi, regulasi, dan risiko lainnya. Ini bisa menggunakan analisis SWOT: Menilai Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman) bisnis.
b). Persiapan Informasi - Daftar Kebutuhan Informasi: Menentukan data yang dibutuhkan seperti data pasar, kompetitor, regulasi, dan lainnya. - Pertanyaan Kunci: Menyiapkan pertanyaan yang harus dijawab melalui rencana bisnis, seperti "Bagaimana cara membedakan produk kita?" atau "Siapa target pasar kita?".
c). Pengumpulan Data dan Informasi - Riset Pasar: Melakukan survei, wawancara, atau menggunakan data sekunder untuk memahami pasar. - Analisis Kompetitor: Mengumpulkan data tentang kompetitor dan menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka.
d). Analisis dan Evaluasi - Analisis Finansial: Menggunakan metode seperti NPV, IRR, dan payback period untuk menilai kelayakan finansial bisnis. - Evaluasi Teknis: Menilai kelayakan teknis, seperti ketersediaan teknologi dan kebutuhan sumber daya.
e). Penulisan Rencana Bisnis - Struktur Rencana Bisnis: Menyusun rencana bisnis yang mencakup ringkasan eksekutif, deskripsi bisnis, analisis pasar, organisasi dan manajemen, layanan atau produk, strategi pemasaran dan penjualan, pendanaan, dan proyeksi finansial. - Pembuatan Dokumen: Menyusun dokumen dengan bahasa yang jelas, format yang konsisten, dan visual yang menarik.
Dengan demikian, penyusunan rencana bisnis yang komprehensif dan terstruktur membantu kita dalam menjalankan bisnis dengan lebih terarah dan meningkatkan peluang sukses di pasar yang kompetitif.

Sumber Rujukan:
BMP ADBI4443 Perencanaan Dan Pengembangan Bisnis (Modul 2: Cakupan Rencana Bisnis; Halaman 2.4-2.12)