Selama ini, mitos-mitos seputar belajar sering kali kita terima begitu saja tanpa mempertanyakan kebenarannya.
Namun, seiring dengan kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan, pemahaman kita tentang cara belajar yang efektif juga terus berkembang.
Lalu kita mulai menanyakan, misalnya, "emang iyaa yaa manusia itu hanya menggunakan 10% dari kemampuan otaknya?" "kalo gaya belajar ada 4, kenapa harus pilih 1 gaya belajar aja?" dan pertanyaan lainnya.
Makannnya kali ini, aku bakal bagas mitos-mitos belajar yang bahaya itu serta perbaikan yang bener atau fakta yang lebih akurat tentang cara belajarnya.
Okey, ini dia mitos-mitosnya.
1. Kecerdasan tidak dapat ditingkatkan.
- Fakta: Kecerdasan dapat berkembang melalui pembelajaran, latihan, dan pengalaman baru. Otak memiliki keplastisan yang memungkinkannya untuk terus beradaptasi dan berkembang.
2. Manusia hanya menggunakan 10% dari kemampuan otaknya.
- Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Manusia menggunakan sebagian besar otak mereka dalam berbagai fungsi dan aktivitas sehari-hari.
3. Memilih satu gaya belajar yang sesuai (visual, auditorial, membaca-tulis, kinestetik) akan meningkatkan efektivitas belajar.
- Fakta: Efektivitas belajar lebih terkait dengan metode pembelajaran yang efektif daripada gaya belajar tertentu. Menggabungkan berbagai metode belajar bisa lebih efektif daripada membatasi diri pada satu gaya belajar saja.
4. Mengulang materi secara berulang dalam satu waktu (cramming) adalah cara terbaik untuk menghafal dan mengingat informasi.
- Fakta: Pembelajaran yang berulang-ulang dalam waktu yang singkat (cramming) cenderung tidak efektif dalam jangka panjang. Pengulangan yang terencana dan berjeda (spaced repetition) lebih efektif dalam membangun pemahaman dan mengingat informasi dalam jangka waktu yang lebih lama.
5. Menggunakan highlighter atau garis bawah untuk menandai teks adalah cara terbaik untuk mengingat informasi.
- Fakta: Menandai teks dapat membantu memperhatikan informasi penting, tetapi sendiri tidak cukup untuk memastikan pemahaman dan pengingatan yang baik. Lebih baik mengkombinasikan penandaan teks dengan metode pembelajaran aktif, seperti merangkum atau menjelaskan materi dengan kata-kata sendiri.
6. Belajar dengan menggunakan teknologi (misalnya, menonton video pembelajaran) tidak efektif.
- Fakta: Teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam belajar, tergantung pada bagaimana digunakan. Video pembelajaran, aplikasi edukasi, dan platform online dapat membantu dalam memahami konsep dan memperluas pengetahuan.
7. Belajar lebih lama dan lebih keras akan menghasilkan hasil yang lebih baik.
- Fakta: Kualitas belajar lebih penting daripada kuantitas. Belajar secara efektif melibatkan fokus, pemahaman yang mendalam, dan penggunaan metode yang tepat.
8. Semua orang belajar dengan cara yang sama.
- Fakta: Setiap individu memiliki preferensi belajar yang berbeda. Mengakui preferensi belajar seseorang dapat membantu dalam memilih metode pembelajaran yang lebih cocok, tetapi menggabungkan berbagai metode belajar dapat meningkatkan efektivitas belajar secara keseluruhan.