13 Oktober 2023 10:59 am

Merajut Minat Baca di Kalangan Mahasiswa dengan Buku

Merajut Minat Baca di Kalangan Mahasiswa dengan Buku
Minat membaca mahasiswa yang rendah disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kegiatan mahasiswa di kampus yang cenderung hanya menunggu di depan kelas dan minim memanfaatkan waktu luang untuk membaca, serta kecenderungan untuk lebih memilih buku-buku popular daripada buku teks ilmiah. Selain itu, intensitas waktu yang diluangkan mahasiswa dalam membaca buku juga relatif rendah.
Melihat situasi ini, saya tergerak untuk memberikan solusi agar minat membaca di kalangan mahasiswa bisa meningkat.
1. Pertama, solusinya yaitu berdasarkan teori self-determination, Caranya setiap mahasiswa harus memilih pilihan buku bacaan yang sesuai dengan minat dan hobi mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi intrinsik mahasiswa untuk membaca, sehingga minat baca mereka dapat meningkat. Selain itu, memberikan penghargaan pada prestasi membaca juga dapat meningkatkan rasa kompetensi dan otonomi kita sebagai mahasiswa dalam membaca.
2. Kedua, dengan menerapkan social learning theory, menurut teori ini seseorang dapat belajar dari pengalaman orang lain melalui observasi, model, dan pengalaman diri. Saat saya sekolah, saya kerap mengikuti klub literasi atau pojok baca sekolah agar terpacu untuk rajin membaca. Sesuai dengan teori ini, pengalaman belajar secara sosial juga dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan minat bacanya, misalnya dengan bergabung dalam kelompok diskusi atau klub baca. Dalam kelompok ini, mahasiswa dapat bertukar buku dan berdiskusi tentang buku yang telah mereka baca. Dengan adanya interaksi sosial yang positif ini, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, sehingga meningkatkan minat dan motivasi mereka untuk membaca.
3. Ketiga, dengan menerapkan langkah berdasarkan teori cognitive dissonance, kita sebagai mahasiswa harus berusaha untuk mengubah keyakinan atau sikap negatif terhadap membaca. Untuk memotivasi kita membaca, kita dapat menggali tentang manfaat dari buku atau teks yang dibaca. Melalui hal ini, kita dapat lebih meningkatkan prestasi akademik, meningkatkan kreativitas, dan memperluas wawasan. Dengan adanya perubahan sikap atau keyakinan positif ini, kita sebagai mahasiswa akan lebih terbuka untuk mencoba membaca buku dan meningkatkan minat membaca.
Saya percaya bahwa minat membaca merupakan hal yang sangat penting bagi kesuksesan seseorang di masa depan. Oleh sebab itu, kita harus berusaha untuk menerapkan gerakan membaca minimal 1 Jam setiap hari agar bisa minat membaca mahasiswa bisa meningkat. Awalnya memang harus dipaksakan, tidak ada rasa aman dalam zona bertumbuh. Semoga kita semua dapat meningkatkan minat dalam membaca agar bisa terus membuka cakrawala ilmu pengetahuan setiap harinya.
Referensi Sumber:
  • Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory. Prentice-Hall, Inc.
  • Festinger, L. (1957). A theory of cognitive dissonance. Stanford University Press.
  • Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and extrinsic motivations: Classic definitions and new directions. Contemporary Educational Psychology, 25(1), 54-67. https://doi.org/10.1006/ceps.1999.1020