Penting untuk memahami bahwa pendidikan tidak hanya tentang menghafal fakta dan konsep-konsep tertentu. Selain pengetahuan, kita juga perlu mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Namun, ada satu hal yang sering diabaikan, yaitu "metakognisi" atau belajar tentang cara kita belajar.
Metakognisi adalah proses belajar tentang cara belajar. Ini melibatkan refleksi terhadap proses belajar kita dan kemampuan untuk menetapkan tujuan, memilih strategi yang tepat, dan mengevaluasi kemajuan belajar kita. Metakognisi telah terbukti meningkatkan pembelajaran dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang.
Misalnya, dalam penelitian tentang pendidikan matematika, siswa yang melakukan metakognisi cenderung lebih efisien dalam menyelesaikan soal-soal dibandingkan dengan siswa yang hanya menerapkan strategi tanpa mempertimbangkan hasilnya. Metakognisi melibatkan empat aspek umum:
1. Kesadaran akan pentingnya metakognisi: Penting bagi kita untuk menyadari bahwa memahami cara belajar adalah kunci untuk pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan.
2. Pemodelan kesadaran akan kognisi: Kita perlu meningkatkan kesadaran kita tentang proses berpikir dan bagaimana kita menghadapi tantangan belajar.
3. Regulasi dan penerapan kognisi: Kita harus mengambil langkah konkret untuk mengubah cara kita belajar, berpikir, dan menghadapi hambatan.
4. Menciptakan lingkungan yang mendorong meta-learning: Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan metakognisi, di mana kesalahan dipandang sebagai kesempatan untuk belajar dan kemajuan dihargai.
Metode tradisional untuk meningkatkan strategi belajar seringkali tidak menghasilkan perubahan yang mendalam dan berkelanjutan. Metakognisi membuka jalan untuk perkembangan pribadi yang lebih mendalam dan berarti.
Penting bagi kita untuk mengatasi hambatan dan kesulitan belajar kita dengan berbicara tentang proses berpikir kita. Ini melibatkan kesadaran tentang bagaimana sikap, motivasi, dan konteks mempengaruhi cara kita belajar. Selanjutnya, kita harus mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan strategi yang lebih efektif.
Selain itu, perlu ada dukungan dan pengakuan dari lingkungan belajar kita. Dengan menciptakan iklim di kelas yang mendorong pertumbuhan dan pembelajaran yang berarti, kita dapat fokus pada pemahaman dan penguasaan materi daripada hanya mencapai kinerja tinggi yang dangkal.
Metakognisi adalah keterampilan yang sangat berharga, terutama bagi siswa yang menghadapi kesulitan belajar. Pelatihan metakognitif telah terbukti efektif dalam meningkatkan perilaku belajar, termasuk peningkatan kepercayaan diri akademik dan mengatasi dampak ancaman stereotip.
Jadi, penting bagi kita untuk mengakui pentingnya metakognisi dan berusaha mengembangkannya dalam kehidupan kita. Dengan memahami cara kita belajar, kita dapat mengaplikasikan keterampilan ini dalam berbagai aspek kehidupan kita, meningkatkan pengalaman belajar kita, dan mencapai tujuan dengan lebih efisien.
Referensi Rujukan:
- E. Martin and P. Ramsden, “Learning Skills and Skill in Learning,” in J.T.E. Richardson, M. Eysenck, and D. Warren-Piper (Eds.), Student Learning: Research in Education and Cognitive Psychology (Guildford, Surrey: Society for Research into Higher Education and NFER-Nelson, 1986) as cited in J. Biggs, “The Role of Metacognition in Enhancing Learning,” Australian Journal of Education 32, no. 2, (1988): 127–138 [Paper]