GET TO KNOW WAN’S
Iwan Kurniawan atau sering disapa Wan’s, merupakan mahasiswa periklanan Kreatif, Vokasi UI 2022.
Ia mempunyai hobi membaca, menulis, dan juga berjalan kaki, Wan's juga gemar menulis, buku, blog, ataupun konten yang diunggah di media sosial.
“Prinsip hidup yang saya pegang yaitu minimalisme, stoikisme, dan freedom, saya menyukai hal-hal yang sederhana, kebebasan, dan hal-hal lain yang dapat membuat diri saya menjadi lebih bahagia dan bersyukur.” ujarnya.
Wan's memiliki kelebihan dalam kreativitas, aktifitas, kemampuan berbicara di depan umum, ketekunan, dan kesetiaan pada idealisme.
Namun, ia kurang dalam hal detail, kemampuan bergaul dengan banyak orang, serta kecenderungan untuk terlihat membosankan dan kaku.
Meskipun dia senang belajar secara akademik maupun non-akademik (Avid Learning), dia menyadari bahwa semangat belajar dan keaktifan saja tidak cukup untuk menghasilkan kelulusan di SNMPTN & SBMPTN.
Setelah menghadapi kendala keuangan selama satu tahun kuliah di PTS, dia dengan berat hati memutuskan untuk mengambil gap year selama satu tahun.
Selama masa gap year tersebut, dia fokus membuat konten di akun @belajarcarabelajar. Salah satu keahlian berharga yang dia peroleh adalah skill belajar Meta-Learning, sekaligus memproduksi konten edukatif di @belajarcarabelajar.
Peningkatan drastis dalam personal branding membawa banyak manfaat bagi Wan's, seperti kesempatan bisnis dan kolaborasi yang melimpah, terutama di bidang pendidikan dan edukasi.
Melalui bisnis digital yang dijalankannya di akun @belajarcarabelajar serta penghasilan dari endorsement, afiliasi, dan sumber lainnya, ia mampu mandiri secara finansial, mencukupi kebutuhan hidup dan biaya perkuliahan.
Prestasi yang telah diraihnya mendorongnya untuk terus melakukan evaluasi diri dan bersyukur.
Wan's menyadari bahwa jumlah pengikut yang dimilikinya adalah amanah dari Allah SWT, dan ia memiliki tanggung jawab untuk memberikan dampak positif kepada mereka.
Konten viral yang paling ia sukai, meskipun kontroversial dan menimbulkan pro dan kontra di antara audiens, tetapi ini memberikan ruang untuk diskusi dan menghindari kesan kaku.
Terlebih lagi, konten tersebut sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dan audiens, terutama bagi mereka yang sedang menulis skripsi.
Ia bahkan melakukan riset dan belajar tentang jurnal dan cara pembuatan skripsi, meskipun saat itu baru memasuki kuliah di kampus pertamanya sebelum kampus UI.
Penggunaan headband atau ikat batik sebagai branding Wan's di media sosial merupakan keputusan yang dipertimbangkan.
Sejak SMA, ia telah mengenakan headband karena pernah mengikuti silat, meskipun kemudian berhenti karena tidak aktif lagi di perguruan silat.
Penggunaan headband ini dianggapnya unik untuk seorang kreator konten edukasi, memberikan sentuhan khas Indonesia.
Selain itu, penggunaan headband juga mempermudah dirinya dalam mengenali personal branding di akun @belajarcarabelajar.
Alasan lainnya adalah efisiensi waktu, karena jika tidak menggunakan headband, ia harus menyisir rambut dan memakan waktu yang lama saat membuat konten video dalam sehari.
Dengan menggunakan headband, ia dapat menghemat waktu dan terlihat rapi.
Begitu cerita tentang Wan's, sekarang apa yang kamu pelajari dari Wan's ini? Silakan berkomentar di bawah yaa.