Diskusi.1: Studi Kasus Pertamina (Teori Organisasi, UT)
30 Oktober 2024 1:19 pm

Diskusi.1: Studi Kasus Pertamina (Teori Organisasi, UT)

Diskusi.1: Studi Kasus Pertamina (Teori Organisasi, UT)
Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang energi, termasuk minyak dan gas. Pertamina memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan ketersediaan energi untuk mendukung pembangunan nasional. Organisasi ini memiliki berbagai divisi, seperti eksplorasi dan produksi, pengolahan, pemasaran, dan distribusi, yang semuanya bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tugas Mahasiswa:
  1. Berdasarkan organisasi Pertamina, uraikan indikator-indikator minimal tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi tersebut. Jelaskan bagaimana masing-masing indikator tersebut dapat memberikan gambaran tentang kinerja dan pencapaian tujuan organisasi.
  2. Identifikasilah satu tantangan utama yang dihadapi oleh organisasi Pertamina dalam mencapai efektivitas. Bagaimana Anda menyarankan organisasi untuk mengatasi tantangan tersebut?
Catatan Penting:
  • Jawaban harus merupakan hasil pemikiran dan analisis pribadi yang didukung Teori Organisasi yang ada di BMP ADPU4341
  • Mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengcopy-paste jawaban dari anggota forum lainnya. Jawaban harus mencerminkan pemahaman mendalam dan pengalaman nyata dengan organisasi Pertamina. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan akademik yang berlaku.

Diskusi No.1

Dalam mengukur efektivitas Pertamina sebagai organisasi besar di bidang energi, kita dapat menggunakan tiga indikator utama yang diambil dari pendekatan Robbins.

1. Pencapaian Tujuan
Indikator pertama adalah pencapaian tujuan, yang berfokus pada hasil akhir yang diinginkan organisasi. Dalam konteks Pertamina, indikator ini bisa berupa peningkatan produksi minyak dan gas, pencapaian target pendapatan tahunan, atau kontribusi terhadap ketahanan energi nasional. Misalnya, salah satu tujuan Pertamina adalah mencapai pendapatan di atas 110 miliar USD pada tahun 2029. Jika tujuan ini tercapai, kita bisa mengatakan bahwa Pertamina berhasil dalam menjaga efektivitas organisasinya. Pada intinya indikator ini mengukur secara langsung hasil yang dicapai, bukan hanya prosesnya saja.

2. Efisiensi Proses (Pendekatan Sistem)
Indikator kedua adalah efisiensi proses, yang diukur melalui pendekatan sistem. Di sini, kita tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga cara Pertamina mengelola input (seperti bahan baku dan tenaga kerja) untuk menghasilkan output. Contoh indikator yang relevan adalah biaya operasional per barel minyak yang diproduksi atau tingkat produktivitas pekerja di sektor hulu. Kita dapat melihat bagaimana Pertamina mampu menjaga efisiensi dalam memproses sumber daya yang dimilikinya. Apabila Pertamina mampu menekan biaya produksi namun tetap meningkatkan output, maka organisasi tersebut dianggap efektif dari segi sistem.

3. Kepuasan Konstituensi Strategis
Indikator ketiga berasal dari pendekatan konstituensi strategis. Pertamina beroperasi di lingkungan yang sangat terpengaruh oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, pelanggan, serikat buruh, dan pemasok. Efektivitas Pertamina bisa diukur dari seberapa baik perusahaan memuaskan para konstituensinya. Sebagai contoh, jika Pertamina dapat menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah dalam hal regulasi energi rendah karbon, dan pada saat yang sama tetap memenuhi harapan pelanggan akan harga dan kualitas produk, maka perusahaan dianggap efektif. Dalam hal ini, kepuasan konstituen strategis menjadi ukuran penting keberhasilan organisasi.

Diskusi No.2

Menurut saya salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Pertamina dalam mencapai efektivitas adalah transisi energi menuju energi rendah karbon. Tantangan ini muncul karena meningkatnya tekanan global untuk beralih dari bahan bakar fosil, yang merupakan bisnis inti Pertamina, menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan ini, Pertamina harus menyeimbangkan dua hal: mempertahankan produksi energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan berinvestasi dalam teknologi serta infrastruktur energi bersih, seperti biofuel dan energi terbarukan.

Untuk mengatasi tantangan ini, saya menyarankan Pertamina untuk menerapkan 3 strategi utama berikut:

1. Diversifikasi Portofolio Energi
Pertamina perlu terus memperluas investasinya di sektor energi terbarukan seperti biofuel, tenaga surya, dan tenaga angin. Dengan diversifikasi portofolio energi ini, Pertamina dapat tetap relevan di tengah permintaan global yang beralih ke energi bersih, sambil tetap memenuhi kebutuhan energi nasional. Salah satu langkah konkret yang bisa diambil adalah mempercepat pembangunan ekosistem biofuel di Indonesia dan meningkatkan kapasitas kilang yang mampu mengolah biofuel secara lebih efisien.

2. Kolaborasi dengan Mitra Internasional
Transisi energi memerlukan investasi yang besar dan teknologi yang canggih. Dengan menjalin kolaborasi bersama perusahaan energi global yang berpengalaman dalam energi terbarukan, Pertamina bisa mendapatkan akses teknologi terbaru sekaligus meningkatkan efisiensi produksi energi rendah karbon. Selain itu, Pertamina juga dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mendapatkan insentif atau dukungan kebijakan yang memfasilitasi transisi energi ini.

3. Inovasi Teknologi dan Peningkatan Kapasitas SDM
Pertamina perlu meningkatkan kapasitas internalnya, baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia, untuk dapat menghadapi tantangan ini. Pengembangan teknologi energi bersih di dalam negeri, termasuk teknologi pengolahan biofuel dan gas-to-chemical, harus diprioritaskan. Selain itu, pelatihan dan pengembangan SDM juga sangat penting agar tenaga kerja Pertamina dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan permintaan energi masa depan. Pastikan jangan sampai terjadi KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) pada tubuh Pertamina itu sendiri, apabila itu terjadi, maka semuanya akan berjalan lebih lambat sehingga Pertamina perlahan akan merugi dan hanya menjadi beban negara saja.
...
Ingin Tuton/TMK kamu jadi lebih mudah dan Cepet Kelar dengan bantuan AI? Dapatkan Template AI buat nugas, belajar, dan lainnya di BCB Academy (Klik di sini untuk selengkapnya!).

Yuk, bagikan tulisan ini untuk menginspirasi lebih banyak teman mahasiswa lainnya untuk belajar dan mengerjakan tugas tepat waktu!

Referensi Sumber:

Kata Kunci: Pertamina energi hijau, transisi energi bersih, inovasi energi terbarukan, tantangan energi Indonesia, keberlanjutan energi

Penilaian maksimum:95 (1)
Komentar Tutor: "Terimakasih atas tanggapannya. Tanggapan anda sudah tepat dan komprehensif. Jangan lupa untuk selalu membaca rujukan dari sumber apapun terutama jurnal. Tetap semangat dalam belajar"