30 Oktober 2024 1:44 pm

Diskusi.3: Studi Kasus PT KAI (Teori Organisasi, UT)

Diskusi.3: Studi Kasus PT KAI (Teori Organisasi, UT)
Tonton video mengenai pencapaian dan perubahan PT KAI di bawah kepemimpinan Ignasius Jonan. Setelah itu, diskusikan hal-hal berikut ini:
  1. Identifikasi dan jelaskan kondisi eksternal dan internal yang memicu perlunya perubahan desain organisasi PT KAI.
  2. Analisislah desain organisasi apa yang telah dipilih oleh Ignasius Jonan untuk melakukan perubahan pada PT KAI. Jelaskan bagaimana perubahan ini mempengaruhi struktur organisasi, budaya kerja, proses operasional, dan hubungan dengan stakeholder. Sertakan contoh nyata dari perubahan yang dilakukan dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Catatan Penting:
  • Jawaban harus merupakan hasil pemikiran dan analisis pribadi yang didukung Teori Organisasi yang ada di BMP ADPU4341
  • Mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengcopy-paste jawaban dari anggota forum lainnya.
  • Jawaban harus mencerminkan pemahaman mendalam dan pengalaman nyata dengan organisasi PT KAI. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan akademik yang berlaku.

JAWABAN NO. 1

Kondisi Eksternal dan Internal yang Memicu Perubahan Desain Organisasi PT KAI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa angkutan penumpang dan barang. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mengalami transformasi signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan daya saing di industri transportasi. Menurut saya, perubahan desain organisasi pada PT KAI adalah langkah strategis untuk menjawab berbagai tantangan, baik secara internal maupun eksternal. Pada sesi diskusi ketiga ini saya akan mengidentifikasi dan menjelaskan kondisi-kondisi tersebut.

Kondisi Eksternal

1. Kebutuhan Efisiensi dan Responsivitas Publik
Tekanan untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas terhadap kebutuhan publik mendorong PT KAI melakukan inovasi dalam proses pelayanan dan desain organisasi. Salah satu contohnya adalah penerapan sistem boarding pass dan e-ticketing yang bertujuan mengurangi praktik calo dan penumpang ilegal, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang (Rohayati & Kurhayadi, 2021, hlm. 13). Saya melihat langkah ini sebagai respons langsung terhadap kebutuhan publik akan transportasi yang lebih efisien dan aman.

2. Reformasi Birokrasi
Dorongan pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi berkelanjutan bertujuan menciptakan organisasi yang lebih efisien dan proaktif. Target untuk menghadirkan layanan kelas dunia pada tahun 2025 menuntut PT KAI mengadopsi desain organisasi yang adaptif terhadap perubahan kebutuhan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Hal ini memicu perlunya restrukturisasi organisasi agar lebih responsif dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas.

3. Deregulasi dan Persaingan Pasar
Setelah krisis moneter tahun 1998, upaya privatisasi Badan Usaha Milik Negara dan pelonggaran monopoli di pasar transportasi meningkatkan tingkat persaingan. PT KAI dituntut untuk beroperasi lebih kompetitif dan mengembangkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar terbuka (Rohayati & Kurhayadi, 2021, hlm. 3). Kondisi ini memaksa perusahaan menyesuaikan desain organisasinya agar lebih fleksibel dan mampu bersaing dengan operator transportasi lain, baik nasional maupun internasional.

Kondisi Internal

1. Keterbatasan Kapasitas dan Infrastruktur
Keterbatasan kapasitas, seperti jumlah kursi dan infrastruktur stasiun yang sering mengalami penumpukan, menjadi kendala dalam memberikan pelayanan optimal. Hal ini mendorong PT KAI melakukan inovasi seperti sistem boarding pass untuk mengatur penumpang sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Saya percaya bahwa perubahan desain organisasi diperlukan untuk mengelola sumber daya dan infrastruktur lebih efisien, sehingga dapat memenuhi permintaan yang meningkat.

2. Budaya Inovasi yang Lemah
Faktor internal lain adalah budaya inovasi yang belum optimal dan keterbatasan sumber daya manusia dalam melaksanakan inovasi publik. Kondisi ini menunjukkan perlunya desain organisasi yang lebih fleksibel untuk mendukung pengembangan dan implementasi inovasi di masa depan (Rohayati & Kurhayadi, 2021, hlm. 16). Penguatan budaya inovasi juga penting agar PT KAI dapat terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis dan teknologi.

3. Kebutuhan Peningkatan Sistem Kontrol dan Prosedur Operasional
Untuk memastikan pelayanan yang tepat waktu dan sesuai prosedur, PT KAI menerapkan sistem operasional baru, seperti verifikasi identitas penumpang dan penataan ulang prosedur tiket. Perubahan ini membutuhkan penyesuaian struktural dalam organisasi untuk meminimalkan risiko penumpang ilegal serta meningkatkan ketertiban dan keamanan layanan. Saya melihat bahwa desain organisasi yang efektif diperlukan untuk mendukung sistem kontrol dan prosedur operasional yang lebih baik.

JAWABAN NO. 2

Menurut saya, Ignasius Jonan memilih desain organisasi Birokrasi Profesional untuk melakukan perubahan di PT KAI. Desain ini menempatkan tenaga ahli dan profesional pada posisi kunci dalam operasional perusahaan. Dalam teori organisasi yang ada di BMP ADPU4341, birokrasi profesional cocok untuk organisasi besar dengan lingkungan yang stabil namun kompleks, di mana keterampilan dan keahlian profesional sangat diperlukan.

Perubahan ini mempengaruhi struktur organisasi dengan memberikan otonomi lebih besar kepada unit-unit operasional. Para profesional di lapangan, seperti teknisi, masinis, dan staf pelayanan, diberi wewenang untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugas mereka. Hal ini mengurangi tingkat sentralisasi dan memungkinkan respon yang lebih cepat terhadap situasi di lapangan.

Dari sisi budaya kerja, terjadi pergeseran menuju profesionalisme tinggi. Karyawan didorong untuk meningkatkan kompetensi dan integritas mereka. PT KAI melakukan pelatihan dan pengembangan SDM secara intensif untuk memastikan setiap individu memiliki keterampilan yang diperlukan. Budaya kerja menjadi lebih produktif, dengan fokus pada pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Sedangkan kita dapat melihat dalam proses operasional, penerapan teknologi menjadi salah satu kunci dalam PT KAI. Contohnya, implementasi e-ticketing dan sistem boarding pass memodernisasi cara penumpang membeli tiket dan memasuki kereta. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi praktik calo serta penumpang ilegal. Selain itu, penjadwalan ulang perjalanan dan pembukaan rute baru meningkatkan fleksibilitas dan kapasitas layanan yang manfaatnya sangat terasa, termasuk oleh saya sendiri sebagai pengguna layanan transportasi kereta api.

Hubungan dengan stakeholder juga mengalami peningkatan. Pelanggan merasakan manfaat langsung dari pelayanan yang lebih baik, seperti kenyamanan kereta ber-AC dan kemudahan pembelian tiket. Pemerintah dan investor melihat peningkatan kinerja perusahaan sebagai tanda positif, yang dapat meningkatkan kepercayaan dan dukungan bagi PT KAI.

Perubahan desain organisasi yang dilakukan PT KAI menunjukkan hasil positif. Sebagai contoh nyata, pengoperasian kereta api Bandara Kualanamu yang menghubungkan bandara dengan kota secara efisien, ini menunjukkan inovasi dalam layanan transportasi publik. Dampaknya, PT KAI mampu meningkatkan jumlah penumpang hingga 600.000 orang per hari, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan tahunan perusahaan.

Berdasarkan Laporan Monitoring Kinerja Triwulan III Tahun 2023, tingkat keselamatan meningkat dengan rasio kejadian kecelakaan sebesar 0,11 per 1 juta km tempuh, lebih baik dari target 0,18. Capaian angkutan penumpang juga melampaui target, mencapai 49,74% dari target 41%. Selain itu, Indeks Kepuasan Masyarakat mencapai nilai 3,68, melebihi target 3,45, yang menunjukkan peningkatan kepuasan terhadap layanan PT KAI (Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2023).

Dengan menerapkan desain birokrasi profesional, PT KAI telah dinilai berhasil meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan dalam 10 tahun terakhir ini. Karyawan lebih berkompeten dan termotivasi, proses operasional lebih efisien, dan pelanggan mendapatkan layanan berkualitas tinggi. Menurut saya, langkah ini membuktikan bahwa pemilihan desain organisasi yang tepat dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi perusahaan. Sekian dari saya, terima kasih.
...
Ingin Tuton/TMK kamu jadi lebih mudah dan Cepet Kelar dengan bantuan AI? Dapatkan Template AI buat nugas, belajar, dan lainnya di BCB Academy (Klik di sini untuk selengkapnya!).

Yuk, bagikan tulisan ini untuk menginspirasi lebih banyak teman mahasiswa lainnya untuk belajar dan mengerjakan tugas tepat waktu!

Daftar Pustaka

  • Direktorat Jenderal Perkeretaapian. (2023). Laporan Monitoring Kinerja Triwulan III Tahun 2023. Jakarta, Indonesia: Kementerian Perhubungan. https://djka.dephub.go.id/uploads/202312/LAPMON_TW_III_2023_DJKA.pdf
  • Purwanto, A. J. (2014). Teori Organisasi (Edisi ke-2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
  • Rohayati, Y., & Kurhayadi. (2021). Public Policy Innovation in Developing State Owned Business Agencies. Indonesian Journal of Social Research (IJSR), 3(2), 105–120. https://doi.org/10.30997/ijsr.v3i2.88

Kata Kunci: kereta nyaman, transformasi PT KAI, Ignasius Jonan, sistem e-ticketing, pengalaman perjalanan

Penilaian maksimum:96 (1) Komentar Tutor: "Terimakasih atas tanggapannya. Anda sudah sangat baik dalam memahami diskusi kali ini. Good JOB !"