1. JAWABAN DISKUSI2. Gaya Kepemimpinan di Papua untuk Mengatasi Masalah KKB1. Implementasi Kepemimpinan Transformasional2. Penerapan Kepemimpinan Situasional3. Gaya Kepemimpinan di Aceh untuk Pemberantasan Narkoba dan Penegakan Syariat Islam1. Implementasi Kepemimpinan Partisipatif2. Penerapan Kepemimpinan Berorientasi Nilai4. Kesimpulan5. Daftar Pustaka
Saudara Mahasiswa diskusikan beberapa hal berikut
Jika anda saat ini sebagai gubernur di propinsi Papua, gaya kepemimpinan seperti apa yang anda gunakan untuk memberantas masalah KKB yang mengganggu kemerdekaan dan keamanan masyarakat? dan saat anda menjadi Gubernur di propinsi Aceh, gaya apa yang anda terapkan untuk mengamankan aceh dari Narkoba dan menegakkan syariat Islam dengan baik? jelaskan dengan data dan teori/konsep gaya kepemimpinan.
(Untuk dapat menjawab pertanyaan dalam latihan ini, anda cermati bagaimana sifat dari beberapa gaya di modul 5 BMP Kepemimpinan dan cantumkan referensi lainnya.)
JAWABAN DISKUSI
Sebagai gubernur, saya memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah yang saya pimpin. Di Provinsi Papua, tantangan utama adalah mengatasi masalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengganggu kemerdekaan dan keamanan masyarakat. Sementara itu, di Provinsi Aceh, fokus utama adalah memberantas narkoba dan menegakkan syariat Islam dengan baik. Dalam menghadapi kedua situasi tersebut, saya akan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai berdasarkan teori dan konsep kepemimpinan yang relevan yang telah saya pelajari pada BMP 5 Gaya Kepemimpinan.
Gaya Kepemimpinan di Papua untuk Mengatasi Masalah KKB
Untuk menghadapi tantangan KKB di Papua, saya akan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan situasional. Gaya kepemimpinan transformasional menekankan pada inspirasi, motivasi, dan perubahan positif dalam masyarakat (Bass, 1985). Sementara itu, kepemimpinan situasional menuntut penyesuaian gaya kepemimpinan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat (Hersey & Blanchard, 1969).
Implementasi Kepemimpinan Transformasional
Dengan menerapkan kepemimpinan transformasional, saya berusaha menginspirasi masyarakat Papua melalui visi yang jelas tentang masa depan yang damai dan sejahtera. Saya akan membangun kepercayaan dan empati dengan mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat setempat. Menurut Bass (1985), pemimpin transformasional memiliki empat komponen utama: pengaruh idealis, motivasi inspiratif, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual.Dalam konteks Papua, saya akan:
- Mengajak tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda untuk terlibat dalam dialog terbuka guna memahami akar permasalahan yang menyebabkan munculnya KKB.
- Menggalakkan program pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
- Membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat dengan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan yang diambil.
Penerapan Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan situasional akan saya terapkan dengan menyesuaikan pendekatan berdasarkan situasi yang dihadapi. Menurut Hersey dan Blanchard (1969), pemimpin harus fleksibel dalam gaya kepemimpinannya sesuai dengan tingkat kesiapan dan kematangan masyarakat.Dalam hal ini, saya akan:
- Menggunakan pendekatan tegas dalam penegakan hukum terhadap tindakan kriminal yang dilakukan oleh KKB, bekerja sama dengan aparat keamanan dengan tetap menghormati hak asasi manusia.
- Menerapkan pendekatan kolaboratif dalam upaya rekonsiliasi dan reintegrasi anggota KKB yang ingin kembali ke masyarakat.
- Menyesuaikan komunikasi dan strategi berdasarkan respons dan kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah di Papua.
Gaya Kepemimpinan di Aceh untuk Pemberantasan Narkoba dan Penegakan Syariat Islam
Di Provinsi Aceh, saya akan menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif dan berorientasi nilai. Gaya kepemimpinan partisipatif melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, sehingga meningkatkan rasa memiliki dan komitmen terhadap program yang dijalankan (Yukl, 2013). Kepemimpinan berorientasi nilai menekankan pada prinsip-prinsip etika dan moral yang kuat, sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam yang berlaku di Aceh (Greenleaf, 1970).
Implementasi Kepemimpinan Partisipatif
Dengan kepemimpinan partisipatif, saya akan:
- Melibatkan ulama, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan dalam merancang dan mengimplementasikan program pemberantasan narkoba dan penegakan syariat Islam.
- Mengadakan forum diskusi dan sosialisasi yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan dukungan.
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba, termasuk melalui pendekatan agama dan pemulihan moral.
Penerapan Kepemimpinan Berorientasi Nilai
Sebagai pemimpin yang menjunjung tinggi syariat Islam, saya akan:
- Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambil.
- Menekankan keadilan, kepedulian, dan penghormatan terhadap hak-hak individu dalam penegakan syariat Islam.
- Membangun kepercayaan masyarakat melalui transparansi dan akuntabilitas, serta memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan secara adil dan tidak diskriminatif.
Kesimpulan
Dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di masing-masing provinsi, saya yakin dapat menghadapi tantangan yang ada secara efektif. Di Papua, kombinasi antara kepemimpinan transformasional dan situasional akan membantu mengatasi masalah KKB dengan pendekatan yang inspiratif dan fleksibel. Sementara itu, di Aceh, penerapan kepemimpinan partisipatif dan berorientasi nilai akan memperkuat upaya pemberantasan narkoba dan penegakan syariat Islam dengan melibatkan masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.
Ingin Tuton/TMK kamu jadi lebih mudah dan Cepet Kelar dengan bantuan AI? Dapatkan Template AI buat nugas, belajar, dan lainnya di BCB Academy (Klik di sini untuk selengkapnya!).
Yuk, bagikan tulisan ini untuk menginspirasi lebih banyak teman mahasiswa lainnya untuk belajar dan mengerjakan tugas tepat waktu!
Daftar Pustaka
- Bass, B. M. (1985). Leadership and Performance Beyond Expectations. Free Press.
- Enceng, L., Aslichati, L., Wulandari, F. R., & Purwanto, A. J. (2014). Kepemimpinan (Edisi ke-2). Universitas Terbuka.
- Greenleaf, R. K. (1970). The Servant as Leader. Greenleaf Center.
- Hersey, P., & Blanchard, K. H. (1969). Life Cycle Theory of Leadership. Training and Development Journal, 23(5), 26–34.
- Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations (8th ed.). Pearson.
Kata Kunci: gaya kepemimpinan, Papua dan KKB, syariat Islam Aceh, pemberantasan narkoba, keamanan masyarakat