Teman mahasiswa, coba Anda jelaskan sebab-sebab atau transaksi-transaksi yang mengakibatkan diperlukannya jurnal penyesuaian, serta pos-pos apa saja yang perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian?
JAWABAN DISKUSI:
Jurnal penyesuaian membantu kita memastikan bahwa laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan yang sebenarnya di akhir periode. Hal ini penting karena ada transaksi yang mungkin belum tercatat atau butuh penyesuaian agar sesuai dengan prinsip akuntansi.
Ada beberapa alasan mengapa jurnal penyesuaian diperlukan:
- Pendapatan yang masih harus diterima
Ini adalah pendapatan yang sudah kita peroleh, tetapi belum tercatat karena pembayaran belum diterima. Misalnya, sebuah perusahaan konsultan menyelesaikan proyek untuk klien pada akhir Desember, namun faktur baru akan dikeluarkan dan dibayar pada bulan Januari. Agar laporan keuangan mencerminkan pendapatan yang benar, perusahaan harus mencatat pendapatan tersebut sebagai “pendapatan yang masih harus diterima” pada bulan Desember.
- Beban yang masih harus dibayar
Beban ini terjadi, tetapi belum kita catat karena pembayarannya belum dilakukan. Contoh paling umum adalah gaji karyawan. Misalnya, gaji karyawan untuk bulan Desember baru akan dibayarkan pada tanggal 5 Januari. Karena gaji tersebut adalah beban untuk bulan Desember, perusahaan perlu mencatatnya sebagai “beban yang masih harus dibayar” di akhir tahun agar mencerminkan kewajiban tersebut.
- Pendapatan diterima di muka
Kadang, kita menerima pembayaran di awal sebelum barang atau jasa kita berikan. Misalnya, sebuah perusahaan penyewaan properti menerima pembayaran sewa setahun penuh dari penyewa pada tanggal 1 Desember. Karena sewa ini adalah untuk 12 bulan ke depan, sebagian besar dari jumlah tersebut dicatat sebagai “pendapatan diterima di muka” dan diakui sebagai pendapatan secara bertahap seiring berjalannya waktu.
- Beban dibayar di muka
Kita juga bisa membayar beberapa beban untuk periode mendatang, seperti asuransi atau sewa. Misalnya, perusahaan membayar premi asuransi tahunan sebesar Rp12 juta pada bulan Januari. Awalnya, pembayaran ini dicatat sebagai “beban dibayar di muka” dan kemudian diakui sebesar Rp1 juta per bulan sebagai beban asuransi.
- Penyusutan aset tetap
Aset seperti peralatan atau bangunan akan mengalami penurunan nilai seiring penggunaannya. Misalnya, sebuah perusahaan membeli mesin seharga Rp100 juta dengan perkiraan umur 10 tahun. Setiap tahun, perusahaan mencatat penyusutan sebesar Rp10 juta agar nilai mesin di laporan keuangan berkurang secara bertahap, mencerminkan penurunan nilai dari waktu ke waktu.
- Perlengkapan yang habis pakai
Perlengkapan yang sudah kita gunakan selama periode berjalan perlu disesuaikan. Misalnya, pada awal periode, perusahaan membeli perlengkapan kantor senilai Rp5 juta. Setelah dilakukan pemeriksaan pada akhir periode, perlengkapan yang tersisa hanya senilai Rp2 juta. Artinya, Rp3 juta perlu dicatat sebagai “beban perlengkapan” untuk mencerminkan jumlah yang telah digunakan.
Sedangkan untuk pos-pos yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian yakni sebagai berikut:
- Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Akruan Pendapatan):
Contoh: Perusahaan telah memberikan jasa senilai Rp5.000.000 pada akhir periode, namun belum menagih atau menerima pembayaran.
Pencatatan:
Piutang Usaha Rp5.000.000
Pendapatan Jasa Rp5.000.000
Penjelasan: Mencatat pendapatan yang telah diperoleh namun belum diterima pembayarannya.
- Beban yang Masih Harus Dibayar (Akruan Beban):
Contoh: Gaji karyawan sebesar Rp3.000.000 untuk periode berjalan belum dibayarkan hingga akhir periode.
Pencatatan:
Beban Gaji Rp3.000.000
Utang Gaji Rp3.000.000
Keterangan: Mencatat beban yang telah terjadi namun belum dibayar.
- Pendapatan Diterima di Muka:
Contoh: Perusahaan menerima pembayaran Rp6.000.000 untuk jasa yang akan diberikan selama tiga bulan ke depan. Pada akhir bulan pertama, perlu diakui pendapatan untuk satu bulan.
Pencatatan:
Pendapatan Diterima di Muka Rp2.000.000
Pendapatan Jasa Rp2.000.000
Penjelasan: Mengakui bagian pendapatan yang telah direalisasikan dari pendapatan yang sebelumnya diterima di muka.
- Beban Dibayar di Muka:
Contoh: Perusahaan membayar sewa kantor Rp12.000.000 untuk satu tahun penuh. Pada akhir bulan pertama, perlu diakui beban sewa untuk satu bulan.
Pencatatan:
Beban Sewa Rp1.000.000
Sewa Dibayar di Muka Rp1.000.000
Keterangan: Mengakui bagian beban yang telah terjadi dari beban yang sebelumnya dibayar di muka.
- Penyusutan Aset Tetap:
Contoh: Perusahaan memiliki peralatan senilai Rp60.000.000 dengan umur manfaat 5 tahun. Menggunakan metode garis lurus, penyusutan per tahun adalah Rp12.000.000, atau Rp1.000.000 per bulan.
Pencatatan:
Beban Penyusutan Rp1.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp1.000.000
Penjelasan: Mencatat penurunan nilai aset tetap akibat penggunaan selama periode tertentu.
- Perlengkapan yang Habis Pakai:
Contoh: Saldo awal akun perlengkapan adalah Rp2.000.000. Setelah dilakukan inventarisasi, tersisa perlengkapan senilai Rp500.000, sehingga perlengkapan yang terpakai selama periode adalah Rp1.500.000.
Pencatatan:
Beban Perlengkapan Rp1.500.000
Perlengkapan Rp1.500.000
Keterangan: Mencatat jumlah perlengkapan yang telah digunakan selama periode akuntansi.
Ingin Tuton/TMK kamu jadi lebih mudah dan Cepet Kelar dengan bantuan AI? Dapatkan Template AI buat nugas, belajar, dan lainnya di BCB Academy (Klik di sini untuk selengkapnya!).
Yuk, bagikan tulisan ini untuk menginspirasi lebih banyak teman mahasiswa lainnya untuk belajar dan mengerjakan tugas tepat waktu!
Referensi:
- Sugiarto. (2014). EKMA4115 – Pengantar Akuntansi (Edisi 2). Universitas Terbuka.
- Mekari Jurnal. (2024, 18 September). Contoh & cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang. Jurnal.id. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-jurnal-penyesuaian-dan-cara-pencatatannya/
- Mekari. (2023, 7 Agustus). Cara membuat jurnal penyesuaian dan contoh, paling lengkap!. Mekari.com. https://mekari.com/blog/jurnal-penyesuaian/
Kata Kunci: jurnal penyesuaian, akuntansi dasar, cara mudah jurnal penyesuaian, keuntungan jurnal penyesuaian, manfaat jurnal penyesuaian