1.
INSTRUKSI TUGAS:2. JAWABAN NO.11. Visi2. Misi3. Tujuan Organisasi4. Pimpinan Saat Ini3. JAWABAN NO 21. Sumber Daya Manusia (pegawai)2. Kepemimpinan3. Budaya Perusahaan1. Faktor Kunci Keberhasilan2. Nilai Kerja Harian4. Produk dan Layanan PT Mayora1. 1. Divisi Biskuit2. 2. Divisi Kembang Gula3. 3. Divisi Wafer4. 4. Divisi Cokelat5. 5. Divisi Kopi6. 6. Divisi Makanan Kesehatan4. JAWABAN NO 31. Peran Pegawai dalam Masyarakat1. Kontribusi Ekonomi dan Sosial2. Budaya Kerja yang Positif2. Peran Pemimpin dalam Masyarakat1. Kepemimpinan Visioner2. Tanggung Jawab Sosial3. Inovasi dan Pengambilan Keputusan Strategis3. Peran Organisasi dalam Masyarakat1. Kontribusi Ekonomi Nasional2. Penyediaan Produk Berkualitas3. Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial5. JAWABAN NO 41. Tantangan Internal1. Kompleksitas Manajemen Operasional2. Pengembangan Sumber Daya Manusia3. Inovasi Produk dan Adaptasi Pasar2. Tantangan Eksternal1. Persaingan Ketat di Industri FMCG2. Fluktuasi Harga Bahan Baku3. Perubahan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah4. Tren Konsumen dan Perubahan Preferensi3. Strategi Menghadapi Tantangan6. JAWABAN NO 51. Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Teori Kepribadian1. * Pendekatan Ciri (Traits Approach)2. * Teori Psikodinamik (Psychodynamic Theories)3. * Teori Humanistik (Humanistic Theories)2. Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Teori Budaya1. * Penyatuan Tujuan2. * Tingkat Motivasi yang Luar Biasa3. * Adanya Struktur dan Kontrol yang Dibutuhkan4. * Peningkatan Kinerja dan Produktivitas5. * Adaptasi terhadap Perubahan Lingkungan6. * Penguatan Reputasi dan Kepercayaan Publik3. Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Teori Organisasi1. 1. Satu Kesatuan Sosial2. 2. Terarah pada Tujuan (Goal-Directed)3. 3. Membentuk Sistem-sistem Kegiatan4. 4. Batas yang Mudah Dikenal4. Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Gaya Kepemimpinan1. A. Analisis Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Wewenang2. B. Analisis Berdasarkan Model Likert3. C. Analisis Berdasarkan Model Blake dan Mouton4. D. Analisis Berdasarkan Kontinum Tannenbaum dan Schmidt7. Daftar Pustaka
Nama Mahasiswa : Iwan Kurniawan
NPM : 048879821
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi ADPU4431 (Tugas 1)
Jurusan : Administrasi Bisnis
INSTRUKSI TUGAS:
Saudara mahasiswa Tugas pertama anda kali ini anda diminta untuk mengamati 1 organisasi di dekat lingkungan anda kemudian buatlah laporan pengamatan dibuat dalam Word, times new roman 12 dan 1,5 spasi, minimal 5 lembar
- Apa jenis organisasi yang anda amati, uraikan visi, misi, tujuan organisasi dan pimpinan saat ini?
- Bagaimana pegawai, pimpinan, budaya, layanan/barang yang dioperasionalkan?
- Bagaimana peran pegawai, peran pemimpin dan peran organisasi di masyarakat?
- Apa tantangan internal dan eksternal dari organisasi tersebut?
Analisis berdasarkan teori kepribadian, teori budaya, teori organisasi dan gaya kepemimpinan
JAWABAN NO.1
PT. Mayora Indah Tbk adalah perusahaan multinasional asal Indonesia yang bergerak di sektor makanan dan minuman. Didirikan pada tahun 1977, perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu produsen terkemuka di industri barang konsumen yang bergerak cepat (Fast Moving Consumer Goods/FMCG). Produk-produknya tidak hanya mendominasi pasar domestik, tetapi juga telah merambah ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia. PT Mayora Indah Tbk termasuk dalam jenis organisasi bisnis. Organisasi bisnis adalah entitas yang beroperasi dengan tujuan utama menghasilkan keuntungan atau profit, melalui aktivitas ekonomi seperti produksi dan distribusi produk. Sebagai perusahaan publik yang bergerak di bidang produksi makanan dan minuman, perusahaan ini telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1990. Mayora menjalankan berbagai aktivitas ekonomi dan mengikuti aturan hukum yang mengatur kontrak, hak milik, pertukaran bisnis, dan aktivitas keorganisasian lainnya.
Visi
Mayora bercita-cita untuk menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya, baik di pasar domestik maupun internasional.
Misi
* Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.
* Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata-rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
* Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada.
Tujuan Organisasi
PT Mayora Indah Tbk berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan konsumen, sambil memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan. Secara umum, perusahaan ini berfokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan serta berkomitmen memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Pimpinan Saat Ini
Mayora dipimpin oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisionaris Utama yang terdiri dari:
* Direktur Utama: Andre Sukendra Atmadja
* Komisaris Utama: Jogi Hendra Atmadja
JAWABAN NO 2
Sumber Daya Manusia (pegawai)
Hingga akhir tahun 2022, PT. Mayora Indah Tbk mempekerjakan sekitar 15.532 karyawan. Perusahaan ini selalu menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan, guna memastikan karyawan mampu beradaptasi dengan dinamika industri dan berkontribusi optimal terhadap pertumbuhan perusahaan. Menurut pengamatan saya, PT Mayora Indah, Tbk telah menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif, aman, dan mendukung kesejahteraan serta pengembangan karyawan.
Berikut adalah beberapa kondisi karyawan mereka:
- Keberagaman dan Kesetaraan: Mereka sangat memperhatikan keberagaman, termasuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama dalam mengembangkan karier. Semua karyawan, tanpa kecuali, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pelatihan pengembangan.
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Untuk menjaga keselamatan kerja, mereka telah menerapkan standar internasional, yaitu OHSAS 18001:2007 dan ISO 14000:2004 di fasilitas manufaktur. Ini membantu memastikan lingkungan kerja yang aman dan ramah lingkungan bagi karyawan.
- Tingkat Pergantian Karyawan (Turnover): Di tahun 2018, tingkat turnover karyawan tercatat sekitar 6%. Ini menunjukkan bahwa mereka cukup berhasil menjaga retensi karyawan dan memberikan lingkungan kerja yang nyaman.
- Kecelakaan Kerja: Mereka berhasil menekan angka kecelakaan kerja ke tingkat sangat rendah, yaitu 0,02% pada 2018. Hal ini mencerminkan efektivitas langkah-langkah keselamatan yang dijalankan di perusahaan.
- Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Semua karyawan mendapatkan akses ke program pelatihan. Di tahun 2018, rata-rata setiap karyawan menyelesaikan 53,6 jam pelatihan, memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.
- Remunerasi yang Adil: Mereka menerapkan sistem remunerasi yang adil, dengan struktur gaji berdasarkan tingkatan jabatan. Mereka juga melakukan survei industri untuk memastikan gaji dan manfaatnya kompetitif.
- Mekanisme Pengaduan Ketenagakerjaan: Mereka berusaha menciptakan hubungan harmonis dengan karyawan melalui survei kepuasan kerja. Jika ada masalah ketenagakerjaan, penyelesaiannya dilakukan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang disepakati dengan serikat pekerja.
Kepemimpinan
Struktur kepemimpinan PT. Mayora Indah Tbk terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Jogi Hendra Atmadja menjabat sebagai Komisaris Utama, sementara Andre Sukendra Atmadja memegang posisi Direktur Utama.
Jogi Hendra Atmadja menjabat sebagai Komisaris Utama, beliau lahir di Jakarta tahun 1946. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1977 sampai sekarang. Juga menjabat Komisaris Utama pada PT. Unita Branindo, PT. Torabika Eka Semesta, dan PT. Kakao Mas Gemilang. Menjabat sebagai Komisaris pada PT. Sinar Pangan Barat dan PT. Sinar Pangan Timur. Beliau juga menjalani pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Komisaris Utama pada Perseroan adalah Akta No. 49 tahun 1990.
Andre Sukendra Atmadja (Direktur Utama) beliau lahir di Jakarta pada tahun 1975. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2004 sampai tahun 2011, sebagai Manajer Operasional Perseroan sejak tahun 1996 hingga tahun 2004. Selain itu, juga menjabat sebagai Direktur pada PT. Torabika Eka Semesta, PT. Kakao Mas Gemilang dan PT. Unita Branindo. Beliau juga menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science di Boston University, Amerika Serikat. Dasar Hukum penunjukan pertama kali sebagai Direktur Utama Perseroan adalah Akta No. 16 tahun 2011.
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan PT. Mayora Indah Tbk didasarkan pada tujuh prinsip fundamental yang terbagi menjadi dua kategori: Faktor Kunci Keberhasilan (Key Success Factors) dan Nilai Kerja Harian (Daily Working Values).
Faktor Kunci Keberhasilan
* Kualitas: Komitmen untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan konsumen.
* Efisiensi: Optimalisasi proses untuk memberikan nilai terbaik bagi konsumen.
* Inovasi: Pengembangan produk dan proses baru yang terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis.
Nilai Kerja Harian
* Semangat dan Kerja Keras: Dedikasi dalam mencapai keunggulan melalui kerja keras dan ketekunan.
* Kerja Cerdas: Pendekatan yang fleksibel, jelas, dan pragmatis dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas.
* Rasa Hormat: Menghargai diri sendiri dan orang lain, serta membangun lingkungan kerja yang saling mendukung.
* Kepercayaan: Membangun kepercayaan melalui tanggung jawab dan evaluasi kinerja yang berkelanjutan.
Produk dan Layanan PT Mayora
Menurut Anggaran Dasar, PT. Mayora Indah Tbk. berfokus pada bidang industri. Saat ini, perusahaan dan entitas anaknya memproduksi berbagai produk makanan dan minuman olahan yang diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama, yaitu makanan olahan dan minuman olahan. Produk-produk ini diproduksi oleh enam divisi yang berbeda namun terintegrasi, yaitu:
1. Divisi Biskuit
Roma Marie Susu, Roma Marie Susu Gold, Roma Kelapa, Roma Kelapa Cream, Roma Sandwich, Roma Malkist, Roma Malkist Abon, Roma Malkist Coklat, Roma Malkist Krim Keju Manis, Roma Malkist Krim Tiramisu, Roma Malkist Zuperrr Keju, Roma Cream Crackers, Royal Choice, Better, Slai O Lai, Sari Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, dan lainnya.
2. Divisi Kembang Gula
Kopiko, Kopiko Cappuccino, KIS, KIS Chewy, Tamarin, dan lainnya.
3. Divisi Wafer
Beng Beng, Beng Beng Maxx, Beng Beng Share It, Beng Beng Kalpa, Astor, Roma Wafer Coklat, Roma Zuperrr Keju, Roma Choco Blast, dan lainnya.
4. Divisi Cokelat
Choki-choki, Drink Beng Beng.
5. Divisi Kopi
Torabika Duo, Torabika Duo Susu Full Cream, Torabika 3 in 1, Torabika Moka, Torabika Cappuccino, Torabika Jahe Susu, Torabika Creamy Latte, Torabika Double Up, Kopiko Brown Coffee, Toracafe Volcano Chocomelt, Toracafe Caramelove, dan lainnya.
6. Divisi Makanan Kesehatan
Energen Cereal, Energen Oatmilk, Prima Cereal.
Brand Highlights
Di Indonesia, PT. Mayora Indah Tbk. tidak hanya dikenal sebagai produsen makanan dan minuman olahan, tetapi juga sebagai pemimpin pasar yang sukses menciptakan produk-produk pelopor di masing-masing kategorinya. Keberhasilan ini membuktikan komitmen perusahaan dalam inovasi dan kualitas produk, menjadikan Mayora sebagai pilihan utama konsumen di berbagai segmen pasar.
JAWABAN NO 3
Peran Pegawai dalam Masyarakat
Pegawai PT Mayora Indah Tbk memainkan peran krusial dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan. Hal ini memastikan karyawan mampu beradaptasi dengan dinamika industri dan berkontribusi optimal terhadap pertumbuhan perusahaan (Mayora Annual Report, 2022).
Kontribusi Ekonomi dan Sosial
Dengan mempekerjakan sekitar 15.532 karyawan, PT Mayora Indah Tbk berkontribusi signifikan terhadap pengurangan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pegawai juga berperan sebagai agen perubahan yang membawa nilai-nilai perusahaan ke masyarakat, seperti profesionalisme dan etika kerja.
Budaya Kerja yang Positif
Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman, yang mendorong pegawai untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Hal ini memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat serta meningkatkan citra perusahaan di mata publik (Suryani, 2021).
Peran Pemimpin dalam Masyarakat
Kepemimpinan Visioner
Pemimpin PT Mayora Indah Tbk, seperti Direktur Utama Andre Sukendra Atmadja, memiliki visi untuk menjadikan perusahaan sebagai produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan tepercaya. Kepemimpinan visioner ini tidak hanya memandu arah perusahaan tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri dan masyarakat luas (Putri, 2019).
Tanggung Jawab Sosial
Para pemimpin perusahaan berperan aktif dalam merumuskan dan mengimplementasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Program-program ini meliputi kontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi, seperti pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan (Yulianto, 2020).
Inovasi dan Pengambilan Keputusan Strategis
Pemimpin perusahaan berperan dalam mendorong inovasi produk dan efisiensi operasional. Keputusan strategis yang diambil memiliki dampak langsung terhadap ketersediaan produk berkualitas bagi masyarakat serta keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.
Peran Organisasi dalam Masyarakat
Kontribusi Ekonomi Nasional
Sebagai organisasi bisnis, PT Mayora Indah Tbk berperan penting dalam perekonomian nasional. Perusahaan ini tidak hanya mendominasi pasar domestik tetapi juga telah merambah ke lebih dari 100 negara, sehingga meningkatkan devisa negara dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global (Mayora Annual Report, 2022).
Penyediaan Produk Berkualitas
Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan produk-produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan konsumen. Produk-produk seperti biskuit Roma, kopi Torabika, dan minuman Energen telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial
PT Mayora Indah Tbk berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui berbagai inisiatif CSR, perusahaan berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar (Yulianto, 2020).
JAWABAN NO 4
Tantangan Internal
Kompleksitas Manajemen Operasional
Sebagai perusahaan dengan lebih dari 15.000 karyawan dan beragam lini produk, Mayora menghadapi tantangan dalam mengelola operasional yang kompleks. Koordinasi antar divisi, seperti biskuit, kembang gula, wafer, cokelat, kopi, dan makanan kesehatan, memerlukan sistem manajemen yang efektif. Menurut Sutanto (2020), kompleksitas operasional dapat menimbulkan risiko efisiensi jika tidak ditangani dengan strategi manajemen yang tepat.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meskipun Mayora telah berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan, tantangan dalam mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pegawai tetap ada. Perubahan teknologi dan dinamika industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods) memerlukan karyawan yang adaptif dan inovatif. Menurut Rahmawati dan Putra (2019), perusahaan di sektor FMCG perlu terus-menerus mengembangkan keterampilan karyawan untuk menjaga daya saing.
Inovasi Produk dan Adaptasi Pasar
Dalam industri yang sangat kompetitif, inovasi produk menjadi kunci keberhasilan. Tantangan internal muncul dalam bentuk kebutuhan untuk terus berinovasi sesuai dengan tren pasar dan preferensi konsumen yang berubah-ubah. Proses penelitian dan pengembangan (R&D) harus berjalan efektif untuk menghasilkan produk baru yang diminati pasar (Hidayat, 2021).
Tantangan Eksternal
Persaingan Ketat di Industri FMCG
Pasar FMCG di Indonesia dan global sangat kompetitif dengan hadirnya banyak pemain besar lainnya. Persaingan tidak hanya datang dari perusahaan lokal tetapi juga dari perusahaan multinasional yang memiliki sumber daya besar. Hal ini menuntut Mayora untuk terus meningkatkan kualitas dan inovasi produknya agar tetap kompetitif (Euromonitor International, 2022).
Fluktuasi Harga Bahan Baku
Bahan baku seperti gandum, gula, dan cokelat mengalami fluktuasi harga di pasar global. Kenaikan harga bahan baku dapat mempengaruhi biaya produksi dan margin keuntungan perusahaan. Selain itu, ketergantungan pada bahan baku impor juga membuat perusahaan rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang (Bank Indonesia, 2020).
Perubahan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Perubahan dalam regulasi pemerintah terkait industri makanan dan minuman, seperti standar keamanan pangan, pajak, dan kebijakan impor-ekspor, dapat menjadi tantangan bagi Mayora. Perusahaan harus selalu mematuhi regulasi yang berlaku dan beradaptasi dengan perubahan kebijakan untuk menghindari sanksi dan menjaga reputasi (Kementerian Perindustrian, 2019).
Tren Konsumen dan Perubahan Preferensi
Perubahan pola konsumsi masyarakat, seperti peningkatan kesadaran akan kesehatan dan lingkungan, mempengaruhi permintaan produk. Konsumen kini lebih selektif dalam memilih produk yang sehat dan ramah lingkungan. Mayora perlu menyesuaikan produk dan strategi pemasarannya untuk memenuhi tuntutan ini.
Strategi Menghadapi Tantangan
Untuk menghadapi tantangan internal, menurut saya Mayora harus meningkatkan efisiensi operasional melalui digitalisasi dan otomatisasi proses bisnis. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga dapat diperkuat dengan program pelatihan berkelanjutan dan kerjasama dengan institusi pendidikan. Dalam hal inovasi produk, investasi dalam R&D dan kolaborasi dengan mitra strategis juga dapat diperkuat agar dapat mempercepat pengembangan produk baru.
Di sisi lain, dalam menghadapi tantangan eksternal, menurut saya Mayora perlu melakukan analisis pasar secara rutin untuk memahami tren dan perilaku konsumen. Diversifikasi sumber bahan baku dan penggunaan bahan baku lokal dapat mengurangi risiko fluktuasi harga dan nilai tukar. Selain itu, aktif berpartisipasi dalam dialog dengan pemerintah dan asosiasi industri dapat membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan regulasi.
JAWABAN NO 5
Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Teori Kepribadian
* Pendekatan Ciri (Traits Approach)
Pendekatan ciri menurut Gordon Allport (1966) menyatakan bahwa ciri adalah "kecenderungan yang dapat diduga, yang mengarahkan perilaku individu berbuat dengan cara yang konsisten dan khas". Ciri ini menghasilkan perilaku yang konsisten karena sifatnya yang menetap dan memiliki jangkauan yang luas. Dalam konteks PT Mayora Indah Tbk, kita dapat melihat bahwa perusahaan ini memiliki ciri-ciri organisasi yang khas, seperti komitmen terhadap kualitas, efisiensi, dan inovasi. Ciri-ciri ini tercermin dalam budaya perusahaan yang menekankan pada tujuh prinsip fundamental, termasuk kualitas dan inovasi sebagai faktor kunci keberhasilan. Misalnya, komitmen terhadap kualitas dapat dilihat dari upaya perusahaan dalam menerapkan standar internasional seperti OHSAS 18001:2007 dan ISO 14000:2004 untuk memastikan produk dan lingkungan kerja yang berkualitas. Selain itu, ciri inovatif terlihat dari kemampuan perusahaan dalam terus mengembangkan produk baru yang memenuhi kebutuhan pasar.
* Teori Psikodinamik (Psychodynamic Theories)
Teori psikodinamik yang dipelopori oleh Sigmund Freud menjelaskan bahwa kepribadian manusia ditentukan oleh unsur-unsur id, ego, dan superego. Id adalah bagian ketidaksadaran yang berisi dorongan dan keinginan dasar, superego mewakili nilai-nilai moral dan norma sosial, sementara ego bertindak sebagai penengah antara keduanya. Dalam organisasi seperti PT Mayora Indah Tbk, kita dapat menginterpretasikan id sebagai dorongan untuk mencapai profit maksimal dan ekspansi bisnis. Superego dapat dilihat sebagai komitmen perusahaan terhadap etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan kepatuhan terhadap regulasi. Ego berperan menyeimbangkan kedua aspek tersebut sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan bisnisnya tanpa mengabaikan nilai-nilai moral dan tanggung jawab sosial. Misalnya, perusahaan berusaha mencapai laba yang lebih tinggi dari rata-rata industri (id), namun tetap berkomitmen memberikan kontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat (superego). Melalui ego, PT Mayora Indah Tbk menemukan keseimbangan dengan menerapkan praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan. Dengan demikian, teori psikodinamik membantu kita memahami bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara dorongan untuk meraih keuntungan dan tanggung jawab sosialnya.
* Teori Humanistik (Humanistic Theories)
Teori humanistik, seperti yang dikemukakan oleh Carl Rogers, menekankan arti penting cara manusia mempersepsikan dunianya dan dorongan untuk mencapai aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah usaha keras yang tidak henti-hentinya untuk mewujudkan potensi yang ada pada diri seseorang. PT Mayora Indah Tbk menunjukkan penerapan teori humanistik melalui upaya perusahaan dalam mendukung pengembangan karyawan dan mendorong mereka untuk mencapai potensi maksimal. Perusahaan menyediakan program pelatihan dan pengembangan keterampilan, sehingga karyawan dapat terus berkembang dan berkontribusi secara optimal. Selain itu, budaya perusahaan yang menghargai semangat dan kerja keras, kerja cerdas, rasa hormat, dan kepercayaan mencerminkan nilai-nilai humanistik yang mendorong individu untuk berkembang dan mewujudkan diri mereka. Dengan demikian, teori humanistik memberikan kerangka untuk memahami bagaimana perusahaan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan aktualisasi diri karyawan, yang pada gilirannya berkontribusi pada keberhasilan organisasi.
Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Teori Budaya
Menurut Kotter dan Heskett (1992), budaya organisasi yang kuat memiliki tiga gagasan utama yang berkaitan dengan kinerja unggul: penyatuan tujuan, tingkat motivasi yang luar biasa, dan adanya struktur serta kontrol yang dibutuhkan.
* Penyatuan Tujuan
Dalam PT Mayora Indah Tbk, visi dan misi perusahaan jelas dan dikomunikasikan secara efektif kepada seluruh karyawan. Hal ini menciptakan penyatuan tujuan di mana semua anggota organisasi bekerja searah dan seirama untuk mencapai visi perusahaan. Karyawan baru cepat mengadopsi nilai-nilai ini melalui program orientasi dan pelatihan.
* Tingkat Motivasi yang Luar Biasa
Budaya kuat di PT Mayora Indah Tbk menghasilkan motivasi tinggi di kalangan karyawan. Dengan nilai-nilai seperti semangat, kerja keras, dan rasa hormat, karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik. Selain itu, adanya penghargaan dan pengakuan atas kontribusi karyawan meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas mereka.
* Adanya Struktur dan Kontrol yang Dibutuhkan
Perusahaan menerapkan struktur organisasi yang jelas namun fleksibel, memungkinkan karyawan bekerja tanpa tergantung pada aturan birokrasi yang ketat. Hal ini mendorong inovasi dan inisiatif individu, sesuai dengan nilai kerja cerdas dan inovasi yang dianut perusahaan.
Dampak Budaya Kuat terhadap Kinerja Perusahaan
* Peningkatan Kinerja dan Produktivitas
Budaya organisasi yang kuat di PT Mayora Indah Tbk berkontribusi pada peningkatan kinerja dan produktivitas. Dengan karyawan yang termotivasi dan tujuan yang jelas, perusahaan mampu mencapai target bisnis dan bahkan melebihi rata-rata industri dalam hal laba dan pertumbuhan.
* Adaptasi terhadap Perubahan Lingkungan
Budaya yang kuat namun adaptif memungkinkan PT Mayora Indah Tbk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan lingkungan bisnis. Perusahaan terus berinovasi dalam produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang dinamis.
* Penguatan Reputasi dan Kepercayaan Publik
Dengan menerapkan nilai-nilai seperti kualitas dan kepercayaan, perusahaan berhasil membangun reputasi yang baik di mata konsumen dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini penting untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, baik domestik maupun internasional.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa PT Mayora Indah Tbk memiliki budaya organisasi yang kuat sesuai dengan teori budaya yang dikemukakan oleh Kotter dan Heskett (1992). Penyatuan tujuan, motivasi tinggi, serta struktur dan kontrol yang memadai berkontribusi pada kinerja perusahaan yang unggul. Budaya kuat ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan profitabilitas tetapi juga memperkuat reputasi perusahaan di mata masyarakat.
Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Teori Organisasi
Menurut Daft (1992), organisasi adalah "satu kesatuan sosial yang mempunyai tujuan tertentu, dan secara sengaja membentuk sistem-sistem kegiatan dengan batas-batasnya terhadap lingkungannya yang dapat dikenali dengan mudah". Dari definisi ini, terdapat empat elemen kunci yang dapat dijelaskan:
1. Satu Kesatuan Sosial
2. Terarah pada Tujuan (Goal-Directed)
3. Membentuk Sistem-sistem Kegiatan
4. Batas yang Mudah Dikenal
Saya akan menggunakan keempat elemen ini untuk menganalisis PT Mayora Indah Tbk.
1. Satu Kesatuan Sosial
PT Mayora Indah Tbk merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas lebih dari 15.000 karyawan. Perusahaan ini menghimpun individu-individu yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam struktur organisasi. Karyawan di berbagai divisi seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia bekerja secara interaktif dan kolaboratif untuk mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manusia sangat penting dalam organisasi ini. Karyawan tidak hanya melaksanakan tugas, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan inovasi dan meningkatkan efisiensi operasional. Kemampuan mereka dalam beradaptasi dan merespons perubahan lingkungan bisnis menjadi kunci kelangsungan hidup perusahaan.
2. Terarah pada Tujuan (Goal-Directed)
PT Mayora Indah Tbk memiliki visi untuk menjadi produsen makanan dan minuman berkualitas tinggi yang terpercaya di pasar domestik dan internasional. Misinya adalah menghasilkan laba yang lebih tinggi dari rata-rata industri dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat serta lingkungan. Perusahaan dan para anggotanya berupaya keras untuk mencapai tujuan ini melalui berbagai strategi bisnis, inovasi produk, dan peningkatan kualitas layanan. Meskipun individu dalam organisasi mungkin memiliki tujuan pribadi, mereka diarahkan untuk bekerja sesuai dengan tujuan organisasi melalui kebijakan, pelatihan, dan budaya perusahaan.
3. Membentuk Sistem-sistem Kegiatan
Perusahaan ini secara sengaja membagi tugas dan tanggung jawab ke dalam berbagai unit dan divisi. Pembagian ini menciptakan efisiensi dalam proses kerja dan memungkinkan spesialisasi dalam fungsi-fungsi tertentu. Proses Sosial: Komunikasi internal antara karyawan difasilitasi melalui rapat, sistem informasi manajemen, dan platform komunikasi lainnya. Hal ini memungkinkan koordinasi yang efektif dan pengambilan keputusan yang cepat.
* Proses Teknis: PT Mayora Indah Tbk memiliki proses produksi yang terstandarisasi dengan teknologi modern untuk memastikan kualitas produk. Aliran kerja diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan produktivitas dan efisiensi.
* Proses Administratif: Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, dan logistik dilakukan melalui sistem yang terintegrasi. Sistem ini mencakup manajemen penggajian, hubungan industrial, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Perubahan dalam lingkungan bisnis mengharuskan perusahaan untuk fleksibel dalam sistem kegiatannya. PT Mayora Indah Tbk secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap proses-proses ini untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
4. Batas yang Mudah Dikenal
PT Mayora Indah Tbk memiliki batas-batas organisasi yang jelas. Batas ini memisahkan perusahaan dari lingkungannya dan menentukan siapa saja yang menjadi bagian dari organisasi. Karyawan, manajemen, dan pemangku kepentingan internal lainnya terikat oleh peraturan dan budaya perusahaan. Perusahaan juga berinteraksi dengan lingkungan eksternal seperti pemasok, distributor, konsumen, dan pemerintah. Meskipun berhubungan erat dengan unsur-unsur eksternal, PT Mayora Indah Tbk mempertahankan identitas dan integritasnya sebagai entitas yang terpisah.
Proses dan Interaksi dalam PT Mayora Indah Tbk
* Interaksi Formal: Hubungan formal di dalam PT Mayora Indah Tbk diatur melalui struktur organisasi yang jelas. Hierarki manajemen menentukan alur komunikasi dan pelaporan. Kebijakan perusahaan, prosedur operasi standar, dan deskripsi pekerjaan menjadi panduan bagi karyawan dalam melaksanakan tugas.
* Interaksi Informal: Interaksi ini terjadi melalui hubungan antarpribadi, kesamaan keahlian, dan kepentingan bersama. Misalnya, karyawan dari departemen yang berbeda mungkin berinteraksi dalam kegiatan sosial perusahaan atau komunitas hobi.
Interaksi informal ini dapat meningkatkan kohesi tim dan memfasilitasi aliran informasi yang mungkin tidak terjadi dalam saluran formal. Namun, perusahaan perlu mengelola interaksi ini agar tetap positif dan tidak mengganggu produktivitas. Sebagai contoh, ketika terjadi perubahan preferensi konsumen menuju produk yang lebih sehat, PT Mayora Indah Tbk melakukan inovasi dengan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan tren tersebut. Proses ini melibatkan interaksi antara departemen penelitian dan pengembangan, pemasaran, dan produksi. Komunikasi yang efektif dan kolaborasi antar departemen menunjukkan bagaimana proses sosial dan teknis dalam organisasi berfungsi untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan analisis di atas, PT Mayora Indah Tbk dapat dikatakan memenuhi definisi organisasi menurut Daft (1992). Perusahaan ini adalah kesatuan sosial yang terarah pada tujuan, membentuk sistem-sistem kegiatan, dan memiliki batas-batas yang mudah dikenali. Proses dan interaksi baik formal maupun informal di dalam perusahaan mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Analisis PT Mayora Indah Tbk Berdasarkan Gaya Kepemimpinan
A. Analisis Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Wewenang
* Gaya Kepemimpinan Demokratik atau Partisipatif
Gaya kepemimpinan demokratik melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan dan mendorong komunikasi dua arah (Hersey & Blanchard, 1986). Berdasarkan perkembangan PT Mayora Indah Tbk yang terus berinovasi dan berhasil memasuki pasar internasional, dapat dikaitkan bahwa pimpinan perusahaan memberikan ruang bagi karyawan untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam proses bisnis. Andre Sukendra Atmadja, dengan latar belakang pendidikan di Amerika Serikat, membawa nuansa pendekatan manajemen yang lebih modern dan partisipatif. Pendekatan ini memungkinkan karyawan untuk menyampaikan ide dan inovasi, yang sejalan dengan keberhasilan perusahaan dalam meluncurkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar
* Gaya Kepemimpinan Bebas (Free-Rein)
Meskipun tidak sepenuhnya menerapkan gaya kepemimpinan bebas, ada indikasi bahwa pimpinan PT Mayora Indah Tbk memberikan otonomi kepada manajer tingkat menengah dan bawah. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan operasional yang cepat dan sesuai dengan situasi lapangan. Namun, kerangka kerja dan tujuan strategis tetap ditetapkan oleh pimpinan puncak, memastikan konsistensi dengan visi dan misi perusahaan.
B. Analisis Berdasarkan Model Likert
* Sistem 3: Konsultatif
Menurut Likert (1986), Sistem 3 adalah sistem di mana pengambilan keputusan umum berada pada manajemen tingkat atas, tetapi keputusan khusus dibuat oleh manajemen di level yang lebih rendah. PT Mayora Indah Tbk tampaknya menerapkan sistem ini. Jogi Hendra Atmadja dan Andre Sukendra Atmadja menetapkan kebijakan dan strategi utama perusahaan, sementara pelaksanaan dan keputusan operasional dipercayakan kepada tim manajemen dan karyawan. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan partisipasi dari bawahan, meningkatkan motivasi, dan mendorong komunikasi yang lebih efektif. Dengan demikian, perusahaan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.
C. Analisis Berdasarkan Model Blake dan Mouton
* Gaya Tim (9.9): Team Style
Blake dan Mouton (1964) mengemukakan bahwa Gaya Tim (9.9) menunjukkan perhatian tinggi pada produksi dan kesejahteraan karyawan. PT Mayora Indah Tbk, di bawah kepemimpinan Jogi Hendra Atmadja dan Andre Sukendra Atmadja, menekankan pentingnya kualitas produk serta pengembangan dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan memberikan pelatihan dan program pengembangan untuk karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan kolaboratif. Fokus pada inovasi produk dan ekspansi pasar juga menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap produksi dan hasil kerja. Kombinasi ini mencerminkan penerapan Gaya Tim dalam model Blake dan Mouton.
D. Analisis Berdasarkan Kontinum Tannenbaum dan Schmidt
* Gaya Partisipatif-Demokratis
Tannenbaum dan Schmidt (1973) menggambarkan rentang gaya kepemimpinan dari otokratis hingga demokratis. Gaya partisipatif-demokratis mengajak bawahan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan praktik di PT Mayora Indah Tbk, di mana karyawan diberi kesempatan untuk berinovasi dan berkontribusi, dapat disimpulkan bahwa pimpinan perusahaan cenderung menerapkan gaya ini. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap perubahan, sambil mempertahankan komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Jogi Hendra Atmadja dan Andre Sukendra Atmadja menerapkan gaya kepemimpinan yang kombinasi antara konsultatif dan partisipatif. Mereka memberikan arahan strategis sambil mendorong partisipasi aktif dari karyawan dalam pengambilan keputusan operasional. Pendekatan ini sesuai dengan teori kepemimpinan yang menekankan pentingnya komunikasi dua arah, partisipasi, dan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan untuk mencapai kinerja yang optimal. Sekian hasil analisis dari saya, apabila ada tambahan atau perbaikan, dengan senang hati akan saya perbaiki dan luruskan. Terima kasih.
Daftar Pustaka
- Allport, G. (1966). Personality: A Psychological Interpretation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
- Bank Indonesia. (2020). Laporan Perekonomian Indonesia 2020. Jakarta: Bank Indonesia.
- Blake, R. R., & Mouton, J. S. (1964). The Managerial Grid. Houston: Gulf Publishing Company.
- Daft, R. L. (1992). Organization Theory and Design. West Publishing Company.
- Euromonitor International. (2022). Packaged Food in Indonesia. Diakses dari https://www.euromonitor.com/packaged-food-in-indonesia
- Freud, S. (1933). New Introductory Lectures on Psychoanalysis. New York: Norton.
- Hersey, P., & Blanchard, K. H. (1986). Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resources (5th ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
- Hidayat, R. (2021). Inovasi Produk dalam Meningkatkan Daya Saing Industri FMCG. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(2), 150-160.
- Kementerian Perindustrian. (2019). Kebijakan Industri Nasional 2015-2035. Jakarta: Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
- Kotter, J. P., & Heskett, J. L. (1992). Corporate Culture and Performance. New York: The Free Press.
- Likert, R. (1986). New Patterns of Management. New York: McGraw-Hill.
- PT Mayora Indah Tbk. (2022). Laporan Tahunan. Jakarta: PT Mayora Indah Tbk.
- Putri, A. D. (2019). Peran Kepemimpinan dalam Pengembangan Produk Inovatif di PT Mayora Indah Tbk. Jurnal Manajemen Bisnis, 5(2), 112-120.
- Rahmawati, A., & Putra, D. (2019). Pengembangan SDM di Industri Makanan dan Minuman. Jurnal Sumber Daya Manusia, 7(1), 45-55.
- Rogers, C. (1977). On Personal Power: Inner Strength and Its Revolutionary Impact. New York: Delacorte Press.
- Suryani, L. (2021). Budaya Kerja dan Produktivitas Karyawan pada Industri FMCG. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 10(1), 45-53.
- Sutanto, L. (2020). Manajemen Operasional pada Perusahaan Multinasional. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 15(1), 75-85.
- Tannenbaum, R., & Schmidt, W. H. (1973). How to Choose a Leadership Pattern. Harvard Business Review, 51(3), 162-180.
- Toha, M. (2014). ADPU4431 – Perilaku organisasi (Edisi 2). Universitas Terbuka.
- Yulianto, B. (2020). Implementasi Program CSR PT Mayora Indah Tbk dalam Pemberdayaan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi, 3(1), 200-210.